Tuesday, July 31, 2012

RIM lagi


From: <anishariri@gmail.com>

Timbangane ngomongke protese amien rais sing ora santun, mending iki wae. Podho-podho protes ning luwih ono isine...

http://rahard.wordpress.com/2011/01/14/menyoal-server-rim-di-indonesia/

Menyoal Server RIM di Indonesia

14 Januari 2011 @ 10:55 pm › Budi Rahardjo

[Busyet dah. I opened up a can of worm  Kepalang tanggung. Bahas sekalian deh soal ini.]

Baiklah. Sekarang saya akan bahas soal permintaan (atau pemaksaan?) Research In Motion (RIM) untuk memasang server di Indonesia. Apa alasannya?

Alasan yang paling sering muncul adalah agar pemerintah Indonesia bisa menyadap komunikasi orang yang menggunakan BlackBerry. Saya sebetulnya cukup heran juga banyak yang setuju. Sebagai warga negara, semestinya kita harus mengingatkan pemerintah akan hak-hak kita (sebagai warga negara dan netizen); bahwa pemerintah tidak bisa semena-mena melakukan penyadapan.

Jika rekan-rekan membaca sejarah tentang munculnya PGP (pretty good privacy) dan juga buku-buku seperti cypherpunk, maka bisa kita lihat bahwa gerakan yang mereka lakukan adalah mempertahankan hak warga negara dari perbuatan semena-mena dari pemerintah. (Dalam hal ini adalah warga Amerika terhadap pemerintah Amerika.) Mereka kemudian menciptakan berbagai sistem pengamanan dan produk kriptografi yang menyulitkan pemerintah untuk melakukan penyadapan.

Bagaimana jika pemerintah benar-benar membutuhkan data komunikasi seseorang, misalnya untuk menangani kasus terorisme atau korupsi? Ada mekanisme yang disebut lawful interception. Ini banyak dilakukan untuk memerangi terorisme, narkoba, dan korupsi, hal-hal yang sejenisnya. Secara singkatnya, pemerintah – dalam hal ini penyidik yang sudah mendapatkan mandat untuk melakukan penyidikan kasus tertentu – dapat mengirimkan permohonan kepada penyedia jasa untuk mendapatkan data komunikasi tertentu. Umumnya penyedia jasa akan mentaati hal ini. (Catatan: hal ini sudah lazim dilakukan oleh penegak hukum di seluruh dunia, temasuk di Indonesia.)

Jadi, server ada di mana pun, di luar negeri dan di Indonesia tetap bisa dilakukan lawful interception. Kalau tujuannya adalah untuk unlawful interception … nah, mosok yang kayak gitu harus kita dukung?

Alasan yang kedua yang sering juga digunakan mengapa RIM harus memasang server di Indonesia adalah agar kita kebagian bisnisnya, kebagian ilmunya, kebagian … pokoknya kebagian deh. Untuk yang ini saya sendiri masih pro dan kontra. Soalnya sebenarnya kita-kita ini sudah pinter ngurusin server-server kok  Technically kita sudah jago. Gak perlu ada server RIM juga kita sudah tahu cara menjalankan data center 

Nah, soal kebagian bisnisnya … kok rasanya vulgar banget  Begitu tahu mereka untung, lantas kita mau dapet bagian. Emangnya kalau mereka gak untung kita mau nombokin? Soalnya sebentar lagi juga layanan mereka tidak terlalu dominan lagi kok. Lantas apa nanti kalau pelanggan mereka pindah ke teknologi, device, dan layanan lain dan kemudian RIM mulain merosot … kita mau nombokin? Ya gak lah. Kesannya kalau untung minta bagian, kalau rugi gak mau ikutan. Hadoh…




foto balita (martin)


From: endahmart

melu melu ah....

tapi masih balita ndak ya?

Monday, July 30, 2012

foto balita




From: Rosjid Mohamad

foto balita kung rosjid gek umur 3 th karo adikku ida......ya Allah... Engkau telah memberiku nikmat selama ini......Allahhu Akbar.../kung rosjid

--

NUMPANG LEWAT


From: Gagah Mursito

Untuk alumni SMP Negeri 1 Magelang
Telah terbentuk Panitia Reuni Lintas Generasi alumni SMP Negeri 1 Magelang yang dipimpin oleh Drs Koentjoro MSi dan Toto Widiarto. Reuni di jadwalkan pada Sabtu 16 Juli 2011 di Magelang.
Silahkan simak facebook : Reuni SmpSatu Magelang

salam
gma

--

Sunday, July 29, 2012

foto balita (gayus)




Melu2 nampang ah...
Ada yang kenal?

Lewat Konseling Internet



From: A.Syauqi Yahya

Berhenti Merokok Lewat Konseling Internet
Kamis, 13 Januari 2011 | 10:03 WIB
Ist
Situs Quit.net
TERKAIT:
Jadi Perokok Pasif, Anak Bisa Hipertensi
Anak, Paling Banyak Jadi Korban Asap Rokok
Kematian Perokok Pasif Meningkat
600.000 Perokok Pasif Tewas Tiap Tahun
7 Gejala Tak Terduga yang Diabaikan Perokok

KOMPAS.com - Banyak cara yang dapat dilakukan para pecandu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Sebagian ada yang berhasil, namun tak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan. 

Seiring kemajuan teknologi, upaya melepaskan kecanduan rokok terus berkembang. Di Amerika Serikat misalnya, pecandu yang ingin 'sembuh' dapat mengaktifkan layanan konseling melalui ponsel beserta pedoman berbasis situs internet.

Berdasarkan riset yang dipimpin Amanda Graham, dari Schroeder Institute for Tobacco Research and Policy Studies di American Legacy Foundation, tingkat keberhasilan melalui metode kombinasi ini cukup tinggi.

Mereka yang mengikuti bimbingan dan sesi program berhenti merokok berbasis internet ini memiliki rata-rata keberhasilan hingga dua kali lipat. Program konseling itu sendiri berjalan selama kurun waktu sekitar 18 bulan. 

"Beberapa riset sebelumnya menguji efektivitas program berhenti merokok, tetapi ini adalah salah satu dari beberapa percobaan besar yang mengkombinasikan konseling internet dan panggilan telepon," ungkap Graham yang memuat hasil risetnya dalam jurnal Archives of Internal Medicine.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan, satu dari lima orang dewasa di AS adalah perokok dan setengah dari mereka yang kecanduan akan meninggal dunia. Lembaga ini juga memperkirakan, merokok juga menghamburkan dana 183 miliar dollar AS setiap tahunnya.

Angka perokok di AS menurun drastis dari sekitar 30 persen total penduduk pada 1985, tapi sebagian besar perokok terus berupaya keras untuk berhenti sebelum benar-benar berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya. Menurut data National Cancer Institute, dari semua orang yang  mencoba berhenti tanpa obat atau konseling, hanya kurang dari lima persen yang benar-benar berhasil.

Konseling via telepon terbukti menjadi salah satu dari sekian banyak solusi yang lebih bermanfaat, kata Graham, dan sekarang banyak program konseling yang menawarkan layanan lewat akses internet.

Dalam studinya, Graham beserta timnya menggunakan QuitNet.com, sebuah situs yang didirikan pada 1995 yang kini memiliki lebih dari 60 ribu user per bulan.  Biaya keanggotaan untuk layanan dasarnya gratis, tetapi versi premiumnya hanya bertarif 99,95 dolar AS setahun.

Peneliti memilih secara acak sekitar 2.000 perokok yang kemudian dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok tersebut adalah mereka yang menerima konseling via telepon ditambah layanan premium QuitNet yang memungkinkan mereka mengatur tanggal berhenti dan melacak motivasinya, mereka yang baru saja menjadi anggota premium QuitNet, dan mereka yang menggunakan website statis yang menawarkan saran umum untuk berhenti.

Setelah 18 bulan, 15 persen dari konseling via telepon dan peserta program premium dilaporkan tidak lagi merokok sejak awal konseling, dibandingkan dengan 8 persen dari pengguna program premium dan 6 persen dari pengguna program dasar.

Sumber : RTR
Penulis: AC   |   Editor: Asep Candra   |   Dibaca : 247

http://health.kompas.com/index.php/read/2011/01/13/1003078/Berhenti.Merokok.Lewat.Konseling.Internet-12
Berhenti Merokok Lewat Konseling Internet
  --

Tuesday, July 24, 2012

Bagaimana?



From: A.Syauqi Yahya

Pemerintah (Mungkin) Tidak Berbohong. Tapi..
OPINI | 16 January 2011 | 05:19 124 6
Belum ada chart.


Belum ada chart.

Nihil.
________________________________

pondokhati.wordpress.com

Hanya ada perbedaan tipis antara kebohongan dengan kesalahan informasi. Gonjang-ganjing kebohongan publik yang dilakukan oleh pemerintah memang menyakitkan. Adalah tokoh lintas agama yang menyuarakan 18 kebohongan pemerintah (catat : Tokoh Agama). Kebohongan bisa diartikan sebagai penyampaian satu informasi (dengan sengaja) agar khalayak percaya dengan apa yang disampaikan. Padahal kebenarannya (dan mereka tahu) tidak seperti itu. Sementara kesalahan informasi adalah penyampaian satu informasi yang diyakini benar tanpa ada maksud menipu khalayak yang menjadi objek informasi. Padahal informasi tersebut salah adanya.

Pemerintah mengeluarkan klaim keberhasilan sementara para pemuka agama mengeluarkan klaim kalau pemerintah berbohong. Kita melihat realita. Apa yang disampaikan oleh pemerintah memang jauh dari kenyataan. Anehnya, Cap kebohongan tidak diterima, tapi tidak ada juga pernyataan maaf kalau informasi yang mereka terbitkan adalah salah. Padahal nyata-nyata, data yang mereka keluarkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Untuk sementara kita pegang dua hal dahulu, pemerintah telah melakukan kebohongan publik atau melakukan kesalahan informasi. Untuk hal pertama, pemerintah khususnya presiden jelas tersinggung. Kebohongan adalah hal yang menyangkut harga diri dan kredibilitas. Bahkan staff ahli presiden mengatakan lebih baik dikatakan gagal dari pada berbohong. Nah, kalau dicap gagal artinya mereka bisa terima, sementara cap "bohong", tidak. Untuk hal kedua, terjadi kesalahan informasi yang disampaikan oleh para pejabat pemerintah. Atau bisa saja terjadi manipulasi data dari pusat statistik yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak berbohong. Lebih jauh, kesalahan informasi lebih terasa fatalitynya, karena menyangkut ketakjelian oknum pejabat pemerintah dalam menyampaikan data kinerja pemerintahan.

Tokoh agama adalah orang-orang yang faham benar dengan hukum-hukum agama. Tapi tidak selamanya tokoh agama tahu dan mau menerapkan hukum-hukum yang diketahuinya. Contohnya jelas, seorang menteri Agama pun bisa melakukan korupsi, padahal ia tahu korupsi itu tidak dibenarkan oleh agama yang dianutnya. Mungkinkah para tokoh agama yang membeberkan kebohongan publik oleh pemerintah itu justru yang melakukan fitnah?

Disana ada Ahmad Syafii Maarif (mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Andreas Yewangoe (Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia/PGI), Din Syamsuddin (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia/MUI), Mgr Martinus D Situmorang (Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia/KWI), Biksu Sri Mahathera Pannyavaro (Mahanayakka Buddha Mahasangha Theravada Indonesia), KH Salahuddin Wahid (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan tokoh nasional asal Nahdlatul Ulama/NU), serta I Nyoman Udayana Sangging (Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI).

Bila kita bersandar pada pernyataan Daniel Sparringa dan Hatta Rajasa, jelas para tokoh agama telah melakukan fitnah. Karena ternyata pemerintah tidak melakukan kebohongan publik. Bila pemerintah tidak mengakui adanya kebohongan, jelas kredibilitas para tokoh agama jadi diragukan. Mereka tak lagi pantas mengatakan diri sebagai tokoh agama karena tidak menggambarkan orang-orang yang menjalankan tuntunan agama dimana (di dalam agama) diharuskan untuk melakukan kebajikan dan meninggalkan kebathilan.

Dalam Islam, Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Karena pembunuhan adalah hal yang sangat keji maka sudah sepantasnya para tokoh agama mendapat sanksi (mungkin) sosial yang setara dengan sanksi pembunuh.

Jadi sekarang ada dua kubu, Pemerintah yang melakukan kebohongan atau tokoh-tokoh agama yang melakukan fitnah? Pembaca bisa menentukannya lewat realita yang terjadi di sekeliling anda. Bila yang benar adalah informasi klaim keberhasilan pemerintah, maka tokoh agama itu adalah tukang fitnah. Tapi bila kenyataan di sekeliling anda sesuai dengan apa yang dituduhkan para pemuka agama itu, berarti SBY dan pemerintahannya telah berbohong.

Bagaimana?

Sementara Anda menimbang, saya ingin menyanyikan lagu Marvells yang judulnya Lagi Bohong:

Oh kenapa engkau terus berbohong
Dan kenapa engkau terus mengelak
Ya kenapa kau tak jujur padaku
Aku tahu kamu lagi berbohong
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Aku sama sepertimu
Semua ingin ku miliki
Aku sama sepertimu
Dan berharap semua cinta aku

Terus terang aku cinta padamu
Ku tak jujur juga cinta semuanya
Ku nikmati ini dan kau pun sama
Kau pun tahu aku lagi berbohong

Tags: lingga, kebohongan publik, sby, hatta rajasa, tokoh agama
http://politik.kompasiana.com/2011/01/16/pemerintah-mungkin-tidak-berbohong-tapi/-12

--

foto balita (ijo)


From: Bambang Udoyono

melu melu ah

Atm

Ngayogjakarta Hadiningrat...day 1


From: "endah martiningrum"

--

orang tua tercinta



From: Rosjid Mohamad

kung ugi.......masih kenal  almarhumah &almarhum orang tua tercinta........Ya Allah ampunilah dosa2 kedua orang tuaku...tempatkanlah disisiMU..Amin........kung rosjid

--

Renungan Hari Ibu(ayah pun tak kalah luar biasa)


(original source unidentified, cuma copas dari blog orang)

Biasanya, bagi seorang anak yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya..

Lalu bagaimana dengan Bapak?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Bapak-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Bapak bekerja dan dengan wajah lelah Bapak selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak kecil……
Bapak biasanya mengajari anaknya naik sepeda.
Dan setelah Bapak mengganggapmu bisa, Bapak akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu Pak, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Ibu takut anaknya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Bapak dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu anaknya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.
Tetapi Bapak akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Bapak melakukan itu karena Bapak tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Bapak yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Bapak benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…..
Kamu mulai menuntut pada Bapak untuk dapat izin keluar malam, dan Bapak bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Bapak melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Bapak, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Bapak, Ibu datang membujukmu agar tidak marah.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Bapak memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Bapak sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Bapak melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Bapak adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut…
Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati Bapak akan mengeras dan Bapak memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Bapak akan segera datang?
"Bahwa anak kecilnya akan segera pergi meninggalkan Bapak"

Setelah lulus SMA, Bapak akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Yang terbaik.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Bapak itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Bapak tetap tersenyum dan mendukungmu atas pilihan anak-anaknya.

Ketika kamu menjadi dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Bapak harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Bapak terasa kaku untuk memelukmu?
Bapak hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Bapak ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Bapak lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Bapak melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Bapak.
Bapak pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan, dan Bapak tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Bapak adalah : "Tidak…. Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Bapak, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Bapak belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Bapak merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda dan akan diwisuda sebagai seorang sarjana.
Bapak adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Bapak akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "anak-anaknya tidak manja, berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Dan akhirnya….

Saat Bapak melihatmu duduk di Panggung Pelaminan nanti bersama seseorang perempuan yang di anggapnya pantas mendampinginya, Bapak pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Bapak pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Bapak menangis karena Bapak sangat berbahagia, kemudian Bapak berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Bapak berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Lindungilah anak-anakku…
Anak kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi manusia dewasa….
Bahagiakanlah ia bersama …"

Setelah itu nantinya Bapak hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Bapak telah menyelesaikan tugasnya….

Bapak kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Bapak… tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya

Kasih orang tua itu tiada taranya, kita yang tiap hari menikmati hasil dari tetesan keringat mereka dengan mudahnya adalah orang2 yg beruntung. Mereka tidak pernah perhitungan dengan anaknya. Bahkan apakah kamu pernah berpikir bahwa "Apakah dirimu siap bila di tinggalkan oleh orang tuamu?". Berikan lah mereka apa yang pantas mereka dapatkan, berilah kasih sayang dan perhatian, karena bagi mereka itu adalah obat paling mujarab dalam keseharian mereka yang penuh lika-liku
 







--

Harus Tegas Membela



From: A.Syauqi Yahya

Jumat, 21/01/2011 07:02 WIB
Satgas Diserang, Presiden Harus Tegas Membela 
Adi Nugroho - detikNews

&lt;a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'&gt;&lt;img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /&gt;&lt;/a&gt;

Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum tengah menuai kritik dari berbagai pihak. Setelah dari partai Golkar kini giliran Gayus Tambunan yang menyerangnya. Presiden diharap segera turun tangan.

"Presiden harus bela Satgas jika tuduhan-tuduhan itu tidak benar. Presiden harus tegas," ujar Peneliti Indonesia Corruption Watch, Febri Diansyah ketika dihubungi detikcom Kamis (20/1/2011).

Menurut Febri, presiden bisa menilai apakah tuduhan yang dilayangkan ke satgas itu benar atau tidak. Hal itu bisa dilihat dari bukti-bukti yang sudah ada.

"Presiden bisa melihat dari bukti-bukti, ada video dan BBM. Kan bisa dicek apa benar Denny (Denny Indrayana, Sekretaris Satgas) yang merekayasa. Itu bisa kita lihat," jelas Febri.

Ketegasan presiden itu bisa dilakukan dengan mengatakan penilaiannya ke publik tentang satgas. "Presiden katakan saja, menurut dia penilaiannya bagaimana soal Satgas. Kalau memang tuduhan-tuduhan itu tidak benar, presiden tinggal katakan saja tidak benar," terang alumnus Fakultas Hukum UGM ini.

Seusai sidang putusan di PN Jaksel, Rabu (19/1/2011) kemarin, Gayus sempat menyampaikan curahan hatinya kepada wartawan di dalam ruang sidang utama Oemar Seno Adji.

Dalam curahan hatinya tersebut, Gayus menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum telah mengarahkan dan mengalihkan isu dari mafia pajak yang kemungkinan melibatkan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan Cirus Sinaga, namun ditakutkan membongkar kasus Antasari.

Satgas dalam konferensi persnya Rabu (19/1/2011) kemarin membantah telah melakukan rekayasa terhadap kasus Gayus ini. "Terkait tuduhan Gayus bahwa Satgas menyuruh ke Singapura, tidak benar. Satgas tidak tahu menahu kalau Gayus ke Singapura. Dari data percakapan BBM, terlihat jelas, Satgas tidak tahu," kata anggota Satgas Mas Achmad Santosa dalam jumpa pers di Kantor UKP4, Jalan Veteran
III, Jakarta Pusat.

(adi/mad)

http://www.detiknews.com/read/2011/01/21/070203/1551370/10/satgas-diserang-presiden-harus-tegas-membela?n991102605

--

Monday, July 23, 2012

Mas Tom endi ?


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Waaah....klenger tenaan cah siji ki.......

Tak berdayakah.....mesake....kq q q /kung

--

2,5 Juta Anak di Luar Sekolah


From: <syauqiyahya@gmail.com>

2,5 Juta Anak di Luar Sekolah Bakal Jadi Ancaman

Penulis: M Latief | Dibaca : 580 kali

Minggu, 22 Juli 2012 | 14:48 PM

--

Ratusan Ton Ikan Mati


From: puthut yulianto

Ratusan Ton Ikan di Waduk Cirata Mati
Rabu, 19 Januari 2011 04:06 WIB

Metrotvnews.com, Bandung: Ratusan ton ikan mati dalam jaring terapung
di waduk Cirata, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Matinya ikan diperkirakan akibat perubahan ekstrem suhu udara, Selasa
(18/1).

Kerugian para petambak ikan ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Petambak yang berada di wasuk cirata berjumlah 15 ribu petambak.

Total ikan peliharaan sekitar 3 ribu ton dengan produksi ikan
rata-rata mencapai 100 ton setiap hari. Ikan hasil tambak dipasarkan
ke Jakarta, Bogor, Cianjur, Tasikmalaya, Bandung, hingga Lampung.

Perubahan suhu menyebabkan berat jenis air berubah dan semua kotoran
serta racun yang ada didasar waduk seperti belerang atau amoniak, naik
kepermukaan dan meracuni ikan.(*)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/01/19/120885/Ratusan-Ton-Ikan-di-Waduk-Cirata-Mati
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

--

Sunday, July 22, 2012

Pilih BlackBerry atau Kedaulatan Negara?


From: anishariri

Iki antitesa seko Eka Ginting, owner indo.com, pionir portal
pariwisata indonesia.
Ini juga pakai majas ironi sepertinya. Majas resiprokal atau
introspeksi ada gak ya? :).
Silakan menyimak...

--------------------------------------------

RIM dan pelaku asing dalam industry Telematika Indonesia

Sehubungan dengan langkah Menkominfo untuk menegakkan hukum atas cara
kehadiran BlackBerry / RIM di Indonesia, kami juga memohon perhatian
dan tindak lanjut serupa untuk beberapa kemungkinan pelanggaran hukum
yang dilakukan oleh pelaku-pelaku industry Internet dunia, untuk
menegakkan kedaulatan Indonesia di dunia Internet.

1.       Portal Travel. Portal-portal travel asing seperti Expedia,
Travelocity, Wotif, Agoda, Booking.com, dsb sekarang sangat
merajalela, menawarkan layanan reservasi tiket dan hotel, dsb. Menurut
Undang Undang NKRI, layanan seperti ini hanya bisa diberikan oleh Biro
Perjalanan Wisata (BPW), yang tertutup untuk asing. Portal-portal
asing ini tidak memiliki badan usaha di Indonesia, tidak memiliki
server, dan tentunya tidak pernah membayar pajak kepada Pemerintah.
Untuk itu, kami mohon Kominfo untuk memerintahkan ISP dan operator
seluler untuk menutup akses ke seluruh portal-portal travel asing ini,
karena memberikan layanan yang melanggar hukum/perundangan di
Indonesia.

2.       Portal Finansial. Portal-portal financial asing juga
memberikan layanan untuk bertransaksi, baik untuk jual beli saham,
opsi, maupun produk-produk financial lainnya. Aturan perundangan NKRI
/ Bank Indonesia jelas tidak mengijinkan institusi asing menawarkan
produknya langsung kepada masyarakat Indonesia. Bank-bank yang
berlisensi saja pun sangat dibatasi dalam menawarkan produk-produk
investasi kepada nasabahnya. Untuk itu, seyogyanya juga Kominfo
memerintahkan ISP dan operator seluler untuk menutup akses ke seluruh
portal-portal financial asing ini, karena memberikan layanan yang
melanggar hukum/perundangan di Indonesia.

3.       Mesin Pencari / Social Media. Portal-portal pencari seperti
Google, Yahoo, Bing, maupun social media seperti Facebook, Twitter,
dan sebagainya memungkinkan menampilkan portal-portal travel dan
financial tersebut di atas, bahkan ada yang menawarkan layanan seperti
reservasi tiket dan hotel (seperti Yahoo Travel dan Bing Travel).
Selanjutnya, portal-portal ini juga menikmati pendapatan dari
Indonesia, karena dengan digunakannya oleh masyarakat pengguna
Internet di Indonesia, mesin-mesin pencari dan social media ini dapat
mengeruk keuntungan dengan menampilkan iklan-iklan pada
halaman-halaman yang dilihat oleh pengguna Internet di Indonesia. Dan
juga menarik pemasang iklan dari Indonesia, tanpa pernah mengutip PPN
dari para pengiklan. Seyogyanya Kominfo juga memerintahkan ISP dan
operator seluler untuk menutup akses ke seluruh mesin pencari dan
social media ini, karena memberikan akses kepada layanan yang dapat
melanggar ketentuan perundangan di Indonesia.

Ketiga poin-poin di atas hanya sebagian dari pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh pelaku Internet asing di Indonesia. Untuk
mengantisipasi pelanggaran-pelanggaran lainnya, kami sarankan Kominfo
untuk menutup saja layanan Internet ISP dan operator seluler, sampai
pada saatnya nanti layanan-layanan tersebut ada di Indonesia.

MERDEKA!

--Eka Ginting

--

Friday, July 20, 2012

JK: Kami Ngobrol sebagai Sahabat... siiip.... siiip....

From: Suhardono
Pertemuan JK-SBY
JK: Kami Ngobrol sebagai Sahabat
Penulis : Suhartono | Editor : Glori K. Wadrianto
Kamis, 20 Januari 2011 | 08:53 WIB
 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Rabu siang pukul 14.00 Wib kemarin, menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantornya, Kompleks Istana, Jakarta. Selama sejam, Kalla berbincang banyak hal. Mulai dari soal politik hingga soal lingkungan hidup.
"Semuanya untuk kebaikan bangsa," tandas Jusuf Kalla saat dihubungi Kompas, Rabu malamnya melalui telepon selulernya. Namun, saat ditanya detail apa yang dibicarakannya bersama mantan pasangannya dalam pemilihan Presiden dan Wapres tahun 2004 lalu itu, Kalla ogah bercerita.
"Hahaha... jangan lah diceritakan semua. Pokoknya, untuk kebaikan bangsa ini," tambahnya berkali-kali.
 
Ditanya tentang kemungkinannya membahas tudingan isu pemerintah berbohong yang dilontarkan para tokoh lintas agama, Kalla cuma tertawa. Demikian pula saat ditanya kemungkinannya membahas solusi bagi penuntasan kasus Gayus HP Tambunan, Kalla juga tetap tertawa.
"Saya panjang lebar bercerita dan berbagi pengalaman soal lingkungan hidup kita. Ini yang agak panjang. Dengan lingkungan hidup kita yang semakin baik, masa depan Indonesia akan juga lebih baik," jelasnya lagi.
 
Kalla juga mengaku melaporkan tentang kemajuan dan perkembangan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipimpinnya. "Selebihnya kita ngobrol sebagai sahabat," ujar Kalla lagi yang mengaku pertemuan itu memang inisiatifnya.

--

Botol Kosong....kqkqkqqqqq


From: "A.Syauqi Yahya"

Nek ming pamer botol kosong we aku yo iso
gampiiiiinggg......sipilikidit.....kqkqkqqqq /kung

Rabu, 19/01/2011 07:15 WIB
Penangkapan Tuyul Hebohkan Warga Kramatjati
*Andri Haryanto* - detikNews

 *Jakarta* - Warga Jl Batu Tumbuh, RT 01 RW 06, Kelurahan Kramatjati
Kecamatan Kramatjati, digegerkan dengan kabar ditangkapnya tuyul. Warga
meyakini tuyul tersebut yang menyebabkan uang yang mereka simpan menjadi
berkurang selama ini.

"Warga di sini sering mengeluh kehilangan uang secara misterius, bahkan saya
beberapa kali pernah kehilangan (uang) secara misterius juga," kata Awaludin
(30), salah seorang warga sekitar saat ditemui wartawan di kediamannya di Jl
Batu Tumbuh, Selasa (19/1/2011) malam.

Dia mencontohkan, pekan lalu dia mengaku kehilangan duit sebesar Rp 300 ribu
yang disimpannya di dalam lemari baju. Padahal sebelumnya dia dan istrinya
menyimpan Rp 1,5 juta.

"Pagi-pagi istri saya nyangka saya ambil uang simpanan Rp 300 ribu, karena
uang yang ada cuma Rp 1,2 juta. Saya bingung siapa yang ambil," tuturnya.

Awal, sapaan akrab Awaludin, menuturkan bukan hanya uang yang disimpan di
lemari saja yang raib secara misterius.

"Kadang uang didalam dompet juga hilang. Kadang Rp 100 ribu kadang Rp 50
ribu. Anehnya, enggak semua uang diambil," kata Awal.

Penangkapan sosok mahluk halus tersebut, ujar Awal, dilakukan sepupunya
Indra (38) dan kakak kandungnya Wahyumi (40), Senin (17/10/2011) malam.
Namun, dia mengaku tidak begitu mengingat bagaimana cerita di balik
penangkapan tuyul tersebut.

Senada dengan Awal, warga lainnya Iwan (33) mengaku sering kehilangan uang.
Hal itu sudah ia rasakan sejak pertengahan tahun 2010 lalu.

"Waktu mau bayar makanan saya lihat dompet saya jadi tipis. Dihitung
ternyata uangnya hilang Rp 550 ribu, padahal sebelumnya saya hitung ada Rp
800 ribu," ujar Iwan.

Pantauan detikcom, puluhan warga berbondong-bondong mendatangi rumah yang
didiami Awal dan neneknya Niah (65) untuk melihat penampakan tuyul yang
dikabarkan tertangkap dan berada di dalam botol bening bekas air mineral.

Berkali-kali diamati, botol yang disebut-sebut berisi tuyul hanyalah botol
kosong. Namun warga meyakini jika di dalam botol tersebut terdapat tuyul
yang selama ini mencuri uang mereka.

* (ahy/her)*

*
http://www.detiknews.com/read/2011/01/19/071546/1549538/10/penangkapan-tuyul-hebohkan-warga-kramatjati?n991103605
*

--

Thursday, July 19, 2012

Susunan calon kabinet baru





Inoi bocoran dari wikilik,
Resufle kabinet dg nama Kabinet Pencitraan jilid 1,

Tugas disesuaikan dg nama menterinya :

Kandidat Menteri/Pejabat kalau terjadi Reshuffle.

Menteri Kehakiman:
Christine Hakim.

Menteri Pertahanan: Meriam Bellina

Menteri Perekonomian :
Eko Patrio

Menteri Prikanan :
Ikan Fawzi.

Menteri Pertanian :
Thukul Arwana/Bibit Waluyo.

Mrnteri Hak Azazi :
Marisa Hak.

Menteri Kehutanan :
Tarzan.

Menteri Pertambangan: Cosmaz Batubara.

Menteri Pendidikan :
Guru(h) Soekarnoputro.

Menteri Olahraga :
Jarwo Kwat

Menteri Peranan Wanita: Tessy/Aming/Dorce

Menteri Kesehatan :
Ponari/Nyonya Meneer.

KSAL :Laksamana Sukardi.

Jaksa Agung :
Agung Laksono.

Badan Anti Teror :
B0Mer Pasaribu.

NURCHOLISH MADJID: Model Berpikir Sejati (1)


From: hernowo hasim

NURCHOLISH MADJID: Model Berpikir Sejati (1)

Oleh Hernowo

 

 

(Nurcholish Madjid adalah) orang yang seluruh hidupnya dibaktikan untuk mengajarkan kebaikan.

—Jalaluddin Rakhmat

 

Cak Nur adalah satu di antara sedikit orang yang memahami Islam secara benar.

—K.H. A. Mustofa Bisri

 

 

Tahun 2011 ini merupakan tahun yang benar-benar baru dalam kehidupan saya. Pada tahun ini, saya ingin membangun sebuah "sekolah"—sekolah berpikir. Sekolah ini akan saya namai "Sekolah Berpikir Mengikat Makna". Cara saya menjalankan sekolah ini adalah dengan menggunakan "mesin" mengikat makna yang sudah saya konsepkan—dan perbaikan atas konsep tersebut terus saya lakukan hingga kini—sejak pertengahan 2001.

 

Ketika tercetus ide untuk mendirikan sekolah ini—sesungguhnya ide itu berasal dari sahabat saya, Haidar Bagir—saya pun ingin mencari "model" yang dapat saya gunakan sebagai sosok-konkret teladan berpikir. Alhamdulillah, pada awal tahun ini, saya dapat bertemu dengan sosok-menarik almarhum Cak Nur yang dikenalkan oleh Ahmad Gaus AF lewat bukunya, Api Islam Nurcholish Madjid.

 

Saya sudah lama mengenal pemikiran Cak Nur sejak bekerja di Penerbit Mizan pada 1984. Waktu itu saya mengenal pemikirannya lewat buku suntingan Fachry Ali dan Bahtiar Effendy, Merambah Jalan Baru Islam (1986). Kemudian, saya membaca karya Cak Nur yang di dalamnya ada pemikiran luar biasanya, Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan (1987). Terakhir, saya sempat menggarap buku kumpulan tulisan-lamanya—ketika Cak Nur masih berusia sangat muda—bersama Agus Edi Santosa, Islam, Kerakyatan, dan Keindonesiaan (1993).

 

Mengapa karya Ahmad Gaus yang membuat saya kemudian memilih Cak Nur sebagai "model" berpikir untuk sekolah berpikir saya? Meskipun saya terlambat membacanya—buku Ahmad Gaus terbit pada Agustus 2010—saya harus bersyukur karena di buku itulah sosok seorang pemikir itu terumuskan secara sangat baik. Saya tertarik membaca buku tersebut, di awal tahun ini, gara-gara memembaca resensi buku itu, yang juga sangat bagus di harian Kompas, yang ditulis oleh Komaruddin Hidayat—Rektor UIN Syarif Hidayatullah.

 

Nah, Cak Nur menjadi seorang pemikir sejati, menurut saya, karena dia rajin sekali membaca dan menulis. "Cak Nur adalah penulis yang baik dan produktif sehingga memudahkan bagi mereka yang pro atau kontra untuk melakukan klarifikasi," tulis Komaruddin Hidayat. Cak Nur menguasai khazanah klasik pemikiran Islam, kitab kuning, teori-teori sosial, dan metodologi riset. Kemampuan Cak Nur dalam membaca teks jelas luar biasa.

 

Jadi, mari kita renungkan sejenak hal ini: Bayangkan putra-putri Anda yang masih kecil, pada saat ini, kelak—entah kapan—dapat mewarisi keteladan Cak Nur, yaitu memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca dan menulis seperti Cak Nur dan—lewat kemampuan tersebut—putra-putri Anda kemudian dapat mengembangkan pemikirannya sebagaimana Cak Nur mengembangkan pemikirannya dalam konteks masa depan.[]

--

Tuesday, July 17, 2012

Suka Lembur ???

From: <syauqiyahya@gmail.com>

Wanita Suka Lembur Cenderung Gemuk

TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati bagi para wanita yang suka kerja lembur.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa wanita di usia pertengahan yang
bekerja lebih lama memiliki gaya hidup kurang sehat dan lebih cenderung
untuk bertambah berat badannya.

Studi terhadap lebih dari 9.000 wanita ini menemukan bahwa mereka yang
bekerja lebih dari 49 jam per minggu mengalami kenaikan berat badan sekitar
1,9 persen dari berat badan mereka sebelumnya dalam kurun waktu dua tahun.
Jumlah itu sama dengan 1,3 kilogram bagi wanita berberat tubuh 69 kg.
Sedangkan mereka yang bekerja paruh waktu (part-time) mengalami kenaikan
berat badan 1,5 persen atau sekitar 1 kilogram.

»Temuan ini menunjukkan bahwa tidak bekerja kemungkinan bisa melindungi
diri dari peluang bertambahnya berat badan dan bisa jadi malah membantu
penurunan berat badan," demikian hasil penelitian yang dipublikasikan di
International Journal of Obesity seperti dikutip Telegraph. »Kemungkinan
ada hubungannya dengan waktu lebih yang dimiliki wanita dalam menjaga
kesehatan dan berat tubuhnya."

Studi ini, yang meneliti wanita berusia 45 tahun hingga 50 tahun, menemukan
bahwa mereka yang bekerja dengan jumlah jam lebih panjang, yaitu 41-48 jam
per minggu, atau dalam waktu berkerja yang sangat panjang – lebih dari 49
jam per minggu, juga cenderung untuk merokok, mengkonsumsi alkohol dalam
jumlah yang membahayakan tubuh, kurang tidur, dan tidak berolah raga.

Sekitar 65 persen dari mereka yang bekerja dalam jam yang panjang mabuk
dalam level yang berisiko dibandingkan dengan 42 persen dari mereka yang
tidak berada di tempat kerja dan 53 persen dari mereka yang tidak bekerja.

Menurut penelitian ini, wanita pekerja lebih cenderung mengalami kenaikan
berat badan karena mereka mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk berolah
raga, tidur dan menyiapkan makanan sehat di rumah. Menurut Nicole Au, ketua
penulis artikel tersebut yang berasal dari Monash University, Melbourne,
Australia seperti dikutip situs Sydney Morning Herald, dampak dari waktu
bekerja yang panjang adalah kenaikan berat badan.

»Wanita pekerja dihadapkan pada berbagai jenis tekanan, yang membuat mereka
kekurangan waktu untuk melakukan aktivitas fisik dan sedikit waktu untuk
menyiapkan makanan sehat," kata dia.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa 55 persen wanita mengalami kenaikan
berat badan selama dua tahun dan 31 persen mengalami penurunan berat badan.
»Wanita pekerja mengalami kenaikan berat badan tertinggi dan penurunan
berat badan terendah di antara mereka yang mengalami penurunan berat
badan," ungkap dia.

TELEGRAPH | ARBA'IYAH SATRIANI

--

Monday, July 16, 2012

putri mbak TH


From: <titikharyati73@gmail.com>


Anakku yo wis besar tahun ngarep insyaallah kuliah......../th'73
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

magelang


From: "wahid

iki kampung-e sopo ?

--

Sunday, July 15, 2012

Tombro mokat

Saturday, July 14, 2012

Faisal Basri : Mengapa Saya Memilih Bersikap Lugas dalam Kasus Century?

From: Anis Hariri

*Mengapa Saya Memilih Bersikap Lugas dalam Kasus Century?*
Faisal Basri
| 1 Februari 2010 | 00:09



Seorang yang tak mencantumkan identitas mengirim pesan singkat (SMS) hari
minggu kemarin. Isinya sebagai berikut:

"Bpk Faisal Basri Yth. Saya mengamati bpk dan menujukkan tdk *independen *dalam
menanggapi terkait dgn skandal Bank Century? Sgt disayangkan, mengapa bpk
hrs bersikap spt itu! Ingat bhw bpk didengar dan dihargai masyarat selama
ini karena bpk pengamat yg tajam, kritis dan memiliki *integritas* yg kuat.
Apa sih yg diberikan Budiono dan Sri Mulyani pd anda sampai mau "bunuh
diri"?" (catatan: isi sms saya cantumkan utuh, hanya *space* yang saya ubah
supaya tampilannya lebih enak dibaca, dan istilah yang dicetak tebal.)

Dua hari sebelumnya saya mengisi acara di Surabaya. Panitia penyelenggara
bercerita pada saya bahwa ada seorang anggota yang selalu hadir kalau saya
sebagai pembicaranya mengatakan kali ini ia tak mau hadir karena Faisal
Basri sudah tidak *kritis *lagi. Alasan peserta tersebut adalah karena saya
mendukung pemerintah dalam *bailout *Bank Century.

Sewaktu diundang Pansus Century pada 21 Januari lalu, seorang anggota Pansus
dari Partai Golkar, Harry Azhar Aziz, mengatakan: "Sikap *kritis *Faisal
meredup." Harry juga menyindir sikap *inkonsistensi *Faisal: "Setahu saya,
Faisal Basri dikenal sangatlah *kritis*. Saya masih ingat, beliau pernah
ungkapkan adanya potensi kerugian negara di Dirjen Pajak sampai Rp 7
triliun. Namun sekarang, *kok *kelihatannya *berubah*,'' kata Harry Azhar
Aziz, dalam sidang Pansus Centurygate, malam ini (Kamis, 21/1). Dikutip dari
Rakyat Merdeka online.

Ada empat kata kunci dari tiga nukilan di atas: independen, integritas,
kritis, dan inkonsisten. Kesemuanya mengandung penilaian bahwa saya tidak
lagi kritis, tidak konsisten, dan tidak independen. Saya telah berubah, oleh
karena itu diragukan integritasnya.

Tiga cuplikan yang saya angkat bisa mewakili banyak sekali penilaian
terhadap saya belakangan ini, terutama setelah kasus Century merebak. Reaksi
teman dan kerabat macam-macam. Ada yang men-*delete *saya sebagai
teman di*Facebook.
*Ada yang mencaci-maki lewat sms, email, dan milis.* *Ada pula yang "sebel"
karena "sayang" sebagai cerminan dari pepatah: sahabat sejati adalah yang
selalu mengingatkan, bukan yang kerap memuji.

Saya tak ingin membela diri. Apalagi mengklaim sinyalemen-sinyalemen di atas
ngawur. Tidak.

***

Terus terang, saya sempat terombang-ambing menyikapi kasus Century ini.
Cukup lama saya tak menyampaikan pandangan atau opini berkaitan dengan
Century dan tak mau diwawancarai oleh media cetak maupun elektronik tentang
Century. Saya tak memiliki cukup data dan informasi untuk bersikap dan
menyampaikan pandangan. Apalagi mengingat isu Century kala itu sangat
simpang siur, banyak dibumbui oleh fantasi, dan sarat muatan politis.

Dengan berjalannya waktu, saya memperoleh banyak sekali data dan informasi.
Bermula dari seorang sahabat yang mengirimkan via email resume hasil audit
BPK dan kronologis Century. Setelah itu, saya kebanjiran data dan informasi.
Beberapa hari kemudian saya memperoleh *hard copy *hasil audit lengkap BPK
yang sangat tebal (lebih tebal dari kitab suci).

Bahan yang juga sangat berharga adalah rekaman suara rapat KSSK tanggal
20-21 November 2008. Rekaman yang berdurasi lebih dari 4 jam saya santap
hingga menjelang subuh.

Sekarang saya memiliki cukup bahan, baik dalam bentuk *hard copies*
maupun *soft
copies. *Tak terkecuali bahan bacaan dari pemberitaan media massa sejak
Oktober 2008 hingga dewasa ini. Setiap hari saya menerima *briefing* media
yang sangat lengkap dari seorang sahabat yang baik hati. Bahkan saya
diperlihatkan pemetaan media dan nara sumbernya.

Mendalami kasus Century sungguh sangat menyita waktu. Sedangkan menyikapi
kasus ini melibatkan perasaan.

***

Perbedaan pandangan adalah hal yang lumrah. Perdebatan sengit adalah bunga
demokrasi, demi menghasilkan "kebenaran" walau mungkin tak pernah mencapai
kebenaran 100 persen.

Dalam menyaring data dan informasi, saya menemukan banyak kebohongan atau
setidaknya inkonsistensi pada sejumlah *opinion *leaders. Beberapa Postingan
di Kompasiana membuktikan hal itu. Dari hari ke hari senarai
inkonsistensi kian panjang, bahkan ada blog khusus untuk itu.

Belakangan, perkembangan kian brutal, tak lagi mengindahkan etika dan moral.

Pengalaman terakhir yang saya alami sendiri ialah ketika Radio Trijaya
menggelar acara mingguan "Polemik" bertajuk "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan
SBY". Acara ini menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan tiga
ekonom, termasuk saya.

Tak sampai setengah jam sejak kehadiran Menteri Keuangan, datang rombongan
demonstran yang berorasi di depan lokasi acara, Warung Daun di depan Taman
Ismail Marzuki. Kebisingannya menerobos pintu dan jendela gedung. Hampir
semua wartawan yang meliput acara berhamburan ke luar. Tinggal kami para
pembicara, moderator, dan segelintir lainnya yang tetap di dalam.

Para demonstran meneriakkan: "Sri Mulyani maling, Sri Mulyani maling …."
berulang kali, bersahut-sahutan.

Bukan acara tersebut dan laporan pandangan mata demonstasi yang hendak saya
ceritakan. Melainkan, SMS yang beredar setelah itu, yang mungkin sebagian
Kompasianer pun menerimanya.

Ini isi SMS-nya:

"Sangat disesalkan sikap Menkeu Sri Mulyani mengacungkan jari tengah dan
perkataan FUCK kpd para mahasiswa", demikian kata Ali Muchtar Ngabalin.
(Sabtu, 30/1/10, jam 10.00 WIB Warung Daun Cikini. Sumber: FK. Ampera)

Sedemikian keji isi SMS itu. Produser acara, Bung Eddy Koko, serta merta
membantah isi SMS itu. Ini SMS lengkap Bung Eddy:

"SAYA EDDY KOKO, BERADA DI SEBELAH SRI MULYANI MENGANTAR KE MOBIL SEBAGAI
PENGUNDANG/PRODUSER ACARA. JADI SAYA MELIHAT DIA MELAMBAI KEPADA PENDEMO DAN
TERSENYUM. DEMI ALLAH SAYA TIDAK MENDENGAR SRI MULYANI MENGUCAPKAN KATA
KATA. JUGA SAYA TIDAK MELIHAT SRIMULYANI MENGACUNGKAN JARI TENGAH SEPERTI
SMS YANG BEREDAR INI: Breaking News: SRI MULYANI ACUNG JARI TENGAH KPD
MAHASISWA. "Sangat disesalkan sikap Menkeu Sri Mulyani mengacungkan jari
tengah dan perkataan FUCK kpd para mahasiswa", demikian kata Ali Muchtar
Ngabalin. (Sabtu, 30/1/10, jam 10.00 WIB Warung Daun Cikini. Sumber: FK.
Ampera). Cc: Bung Ngabalin"

Sikap dan pandangan saya mungkin salah. Namun, sampai sekarang, sikap dan
pandangan saya bertolak dari keyakinan dan kesadaran penuh yang bersumber
dari data dan informasi yang saya miliki. Sikap dan pandangan saya bisa saja
berubah kalau ada data dan informasi yang membuat saya sampai pada
kesimpulan yang berbeda.

Insya Allah, kebenaran pada akhirnya akan datang juga. Tentu yang bersalah,
yang paling bertanggung jawab atas pembiaran Bank Century, dengan beragam
tipu daya, harus ditindak, diadili, dan dihukum.

Semoga kasus Century menjari pembelajaran sangat berharga dalam kehidupan
demokrasi kita, terlebih bagi diri saya sendiri.

Istri Simpanan ........

From: "A.Syauqi Yahya"


Kisah Bang Maman & Istri Simpanan di Buku Kelas 2 SD
*Indra Subagja* - detikNews
Kamis, 12/04/2012 10:07 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
*Jakarta * Donny BU (36) terperanjat. Buku pelajaran kelas 2 SD
milik keponakannya memuat kisah yang dinilainya belum pantas untuk anak
seusia itu. Adalah kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir' yang menjadi
persoalan.

Inti cerita 'Bang Maman' itu sebenarnya mengajarkan anak kelas 2 SD
mengetahui mana sifat baik dan mana yang buruk. Namun secara keseluruhan,
kisah itu dinilai mirip sinetron yang tak pantas buat anak kelas 2 SD.

"Masa anak kelas 2 SD diajarkan soal materi adanya istri simpanan?" kata
Donny yang juga pegiat internet sehat saat berbincang dengan *detikcom*,
Kamis (12/4/2012).

Kisah 'Bang Maman' ini dimuat dalam buku Pendidikan Lingkungn Budaya
Jakarta, yang merupakan muatan lokal. Keponakan Donny, mesti membaca cerita
ini hingga tuntas dan menghapalnya, karena kisah ini akan menjadi materi
ulangan harian.

Sang keponakan mendapatkan buku ini dari sekolahnya di sebuah SD di Jakarta
Timur. Buku itu dibeli paket dari sekolah. Buku itu diterbitkan PT MK dan
kisah Bang Maman ada di halaman 30.

Adapun materi kisah Bang Maman secara ringkas bertutur mengenai kehidupan
Bang Maman, seorang pedagang buah yang memiliki anak bernama Ijah. Nah,
Bang Maman kemudian menikahkan putrinya itu dengan Salim, putra dari Pak
Darip orang kaya di Kali Pasir.

Hingga kemudian Pak Darip meninggal dan mewariskan kebun yang sangat luas.
Salim yang lugu meminta seseorang bernama Kusen untuk mengurus kebunnya.
Namun Kusen dan istrinya malah mengkhianati Salim. Kebun yang luas dijual
seluruh dan Salim pun jatuh miskin.

Ijah yang telah menjadi istri Salim diminta ayahnya, Bang Maman, untuk
menceraikan suaminya itu. Ijah tidak mau dan tetap setia pada Salim. Bang
Maman pun menyusun strategi, dibuatlah skenario adanya wanita lain bernama
Patme yang pura-pura mengaku menjadi istri Salim. Patme mendatangi Ijah
mengaku istri simpanan. Ijah pun percaya dan akhirnya menceraikan Salim.

Kisah itu tidak berhenti di situ namun masih berlanjut sampai pada akhir
cerita, di mana setelah Ijah bercerai dengan Salim, dia hendak dinikahi
perampok, yang menyamar menjadi orang kaya. Calon suami Ijah itu akhirnya
ditangkap polisi saat pesta pernikahan digelar.

Setelah membaca kisah yang mirip sinetron itu, siswa mendapatkan pelajaran
"untuk diingat". Isi dari materi itu adalah pengalaman yang dapat diambil
dan nilai luhur dari kisah itu.

"Jadi kisah itu mesti dihapal, siapa yang baik, siapa yang jahat. Tapi apa
pantas kisah seperti itu untuk anak kelas 2 SD?" ujar Donny yang juga
membagi keluhannya dalam twitter.


* (ndr/nrl)

http://news.detik.com/read/2012/04/12/100745/1890611/10/kisah-bang-maman-istri-simpanan-di-buku-kelas-2-sd?nd992203605
*

--

Friday, July 13, 2012

Semaput

Thursday, July 12, 2012

Klarifikasi Andy Noya



From: A.Syauqi Yahya

Minggu, 23/01/2011 09:43 WIB
Klarifikasi Andy F Noya atas Tudingan 'Pengusiran' Dewi Motik 
Aprizal Rahmatullah - detikNews

wikipedia

Jakarta - Pembawa acara Talk Show Kick Andy, Andy F Noya mengklarifikasi tudingan atas dirinya yang telah 'mengusir' terhadap Ketua Umum Kowani Dewi Motik. Andy menyatakan bahwa hal itu dilakukan agar acara tidak terganggu.

Menurut Andy sebagai penonton Tetty Elmir seharusnya melihat secara utuh rekaman acara agar tidak salah tafsir. Andy membuat 21 poin klarifikasi untuk menjelaskan duduk persoalan. Klarifikasi itu ia muat di andys corner di situs resmi Kick Andy.

"Kepada penonton tersebut saya menjelaskan agar dalam mengikuti rekaman malam itu sebaiknya melihatnya secara utuh, jangan sepotong-sepotong, agar bisa dipahami. Sebab saat itu rekaman baru berjalan tiga segmen dari enam segmen," tulis Andy yang dimuat di situs KickAndy.com, Minggu (23/1/2011).

Berikut klarifikasi lengkap Andy F Noya atas tudingan 'pengusiran' Dewi Motik:

Seorang penonton di acara rekaman KA menulis di blognya bahwa saya "mengusir" yang bersangkutan dari studio. Dalam tulisannya, penonton tersebut lalu menghakimi saya dengan sederet "dosa" yang saya perbuat pada saat itu. Termasuk penilaian atas pribadi saya.

Pada mulanya, saya enggan menanggapi dan juga meminta teman-teman di tim KA untuk tidak memberi tanggapan. Namun melihat perkembangan yang ada, maka ijinkanlah saya menjelaskan duduk perkara versi saya agar Anda mendapatkan gambaran yang lebih utuh atas insiden tersebut.

PERTAMA, dalam rekaman dengan topik "Ancaman Seks Bebas di Kalangan Remaja" malam itu, penonton tersebut bukan penonton yang diundang langsung oleh Tim KA, melainkan penonton yang diundang oleh Ibu Elly Risman, salah satu narasumber kami saat itu.

Selama ini kepada setiap penonton KA yang akan hadir dalam rekaman, kami selalu menyampaikan lebih dulu topik yang akan diangkat, siapa saja narasumber, dan apa tujuan diangkatnya topik tersebut. Hal ini sudah kami lakukan hampir lima tahun sebagai aturan baku guna menghindari kesalahpahaman. Artinya jika ada yang kurang sreg dengan topik yang diangkat, maka dia bisa membatalkan kehadirannya. Hal itu juga dilakukan untuk menghindari adanya anak-anak yang dibawa orangtuanya untuk menonton topik yang tidak tepat.

Dalam konteks ini, mungkin penonton tersebut tidak mendapat gambaran yang jelas atau utuh tentang topik dan tujuan diangkatnya topik tersebut. Pada hari itu. Hal ini diperkuat dari pengakuannya di blog, bahwa dia hadir tanpa direncanakan, melainkan atas desakan Ibu Elly.
Pada rekaman malam itu, pengamanan bahkan lebih kami perketat dengan membatasi hanya mahasiswa dan orang dewasa yang boleh hadir di studio. Remaja SMA ke bawah dilarang. Komitmen tersebut dijalankan dengan baik malam itu.

KEDUA, pada setiap topik kami bagi dalam enam segmen. Setiap segmen berisi pesannya masing-masing. Biasanya konklusi atau pesan moral yang akan disampaikan, diutarakan di segmen lima dan enam. Segmen awal biasanya untuk mengungkapkan fakta-fakta.

KETIGA, pada saat segmen tiga berakhir, dimana saat itu narasumber yang tampil adalah remaja pria (19 tahun) yang terjerumus dalam seks bebas dan bahkan seks komersial, tiba-tiba Ibu Dewi Motik yang hadir sebagai penonton yang diundang oleh Ibu Elly Risman melakukan interupsi. Dia mengatakan dia dizolimi dengan kehadiran anak remaja tersebut sembari menegaskan dia datang ke acara KA untuk mendengarkan Ibu Elly, bukan mendengarkan pernyataan narsum tersebut. Karena Ibu Dewi Motik (yang datang terlambat) berkali-kali menyatakan dia telah dizolimi, maka saya mempersilakan Ibu Dewi untuk meninggalkan studio jika dia merasa tidak nyaman dengan narsum yang sedang saya wawancarai.

KEEMPAT, Ibu Dewi Motik meninggalkan Studio. Lalu tiba-tiba seorang penonton berdiri dan dengan suara lantang menyatakan hal yang sama dengan Ibu Dewi Motik. Dia mengatakan datang ke studio untuk mendengarkan Ibu Elly dan bukan untuk mendengarkan "bualan" remaja tersebut. Kepada penonton tersebut saya menjelaskan agar dalam mengikuti rekaman malam itu sebaiknya melihatnya secara utuh, jangan sepotong-sepotong, agar bisa dipahami. Sebab saat itu rekaman baru berjalan tiga segmen dari enam segmen.

KELIMA, Saya melihat penonton tersebut tetap menunjukkan raut wajah tak senang. Dalam waktu yang terbatas tentu saya tidak bisa menjelaskan secara detail, mengingat saya juga harus memperhatikan kepentingan 500-an penonton lain yang tentu ingin rekaman berjalan lancar dan tepat waktu. Maka, kepada penonton tersebut saya mengatakan jika dia merasa terganggu silakan meninggalkan studio.

KEENAM, saya baru mengetahui begitu banyaknya "dosa" saya di mata penonton tersebut setelah saya membaca tulisannya di blog. Pada saat yang bersangkutan protes, yang dia persoalkan adalah mengapa Ibu Elly Risman, sahabat beliau, tidak duduk di atas panggung tetapi hanya dijadikan "aksesoris" dengan duduk di antara penonton.

Tanpa sadar, yang bersangkutan telah merendahkan Ibu Elly dengan pernyataannya tersebut. Seakan Ibu Elly begitu naif untuk mau dipajang sebagai "aksesoris" dalam acara KA, mengingat prestasi dan kepakaran beliau yang sudah kita kenal selama ini. Penonton tersebut juga menyesalkan mengapa Ibu Elly hanya didudukan di kursi penonton dan cuma ditanya singkat.

Kesimpulan yang tentu terlalu dini, mengingat acara baru berjalan tiga segmen dari enam segmen yang direncanakan. Dalam rundown yang kami siapkan, Ibu Elly sudah diplot untuk berbicara di tiga segmen (2, 4, dan 6). Hal ini juga sudah diketahui dan disetujui oleh Ibu Elly, bahkan dalam briefing sebelum rekaman, poin-poin apa yang akan disampaikan pada setiap segmen sudah didiskusikan dengan Ibu Elly. Termasuk tempat duduk Ibu Elly diantara penonton. Soal format tempat duduk bagi narsum ahli diantara penonton, sudah lima tahun lamanya dilakukan di KA. Saya mencoba memahami mungkin penonton tersebut belum pernah menonton KA sehingga tidak mengetahui format ini. Atau mungkin terlalu bersemangat mendukung Ibu Elly.

Pada saat penonton tersebut protes soal ini, Ibu Elly baru berbicara satu segmen. Saya hanya tersenyum membaca tulisan yang bersangkutan di blognya bahwa setelah dia protes, baru Ibu Elly kami beri porsi bicara cukup banyak. Ibu Elly tentu bisa menjelaskan hal ini karena beliau mengetahui bahwa sejak awal beliau memang sudah diplot untuk tiga segmen. Ini jumlah yang banyak mengingat biasanya pakar yang tampil di KA mendapat porsi dua segmen saja. Karena penonton tersebut katanya juga seorang broadcaster yangpernah belajar televisi di Amerika, tentunya juga paham bagaimana sebuah rundown acara televisi disiapkan.

KETUJUH, penonton tersebut juga mengaku tidak sudi diperintah untuk tepuk tangan bagi sesuatu yang menurut dia harusnya ditangisi. Jujur saya baru tahu soal tepuk tangan ini menjadi persoalan dari tulisan yang bersangkutan di blognya. Pada saat di studio, masalah ini sama sekali tidak diucapkan sebagai alasan keberatan.

Jika saja yang bersangkutan tidak emosional dan mengikuti rekaman dengan kepala dingin dan berpikiran positif, maka dia dapat memahami tujuan tepuk tangan. Selama ini tepuk tangan di KA biasanya diberikan ketika narasumber memberikan pernyataan yang perlu mendapat penghargaan atau dukungan.

Dalam konteks rekaman malam itu, di ujung segmen remaja putri yang jadi narsum mengatakan dia menyesali apa yang sudah terjadi pada dirinya dan dia berjanji untuk meneruskan sekolahnya guna menggapai cita-citanya. Begitu pula halnya remaja putra yang jadi narsum, ketika ditanya oleh Ibu Elly apakah dia menyesali perbuatannya, maka dia menyatakan menyesal. Di situlah peran tepuk tangan diletakkan pada konteksnya. Jadi, pernyataan penonton tersebut mengatakan "mengapa dia harus bertepuk tangan untuk berita yang kami tangisi", mungkin perlu diletakkan secara proporsional.

KEDELAPAN, dalam blognya, penonton tersebut mengatakan dia "Saya juga meminta Andy untuk lebih memberi ruang kepada Ibu Elly sebagai peringatan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak, agar tidak melakukan kesalahan yang sama". Perlu saya tegaskan, dalam rekaman yang saya coba putar kembali, pernyataan semacam itu tidak ada sama sekali. Waktu itu semua berjalan sangat cepat. Yang ada hanya ucapan lantang penonton tersebut bahwa dia ke studio untuk mendengarkan Ibu Elly, bukan mendengarkan pernyataan (dalam blognya disebut "bualan") narsum remaja putra tersebut. Jadi sebaiknya jangan ada dusta diantara kita (hehehe maaf menyitir syair lagu).

KESEMBILAN, penonton tersebut menuduh "semua pertanyaan2 hanya memancing jawaban yang seolah-olah memberikan pesan bahwa Seks bebas adalah sesuatu yang lumrah bagi remaja." Untuk tuduhan ini, biarlah masyarakat penonton nanti yang menilai pada saat acara ini ditayangkan.

KESEPULUH, penonton tadi menuduh KA tidak melindungi kedua narsum remaja ters

ruang tunggu


From: mes_jakarta1@yahoo.com

Thom, mmmm ganti candle light dinner wae sesuai anjuran mas Kung. Ini
aku sedang nungguin Fara dikantor . . . .

Hindari Jl. Sudirman


From: <djuliadi55@gmail.com>

Menuruti anjuran, yo wis mblusuk nang kampung wae. Nyekar almarhum morotuwo!!!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

Wednesday, July 11, 2012

Punyaku mana yaaaaaa

SASUKE 120 Reppa
colour Kisu
action : http://www.youtube.com/watch?v=-
WoPvI61uz0
manufactured IMA
made in Japan
length:120mm. weight:17.0g. Type: Floating.
(new in box) ... Pre Order
Harga 320,000 IDR

Menulis untuk Bersenang-senang (Plesir)?



From: hernowo hasim

Menulis untuk Bersenang-senang (Plesir)?

Oleh Hernowo

 

 

Kata "pleasure" dalam bahasa Jawa ada padanannya: plesir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, plesir ditulis pelesir (berpelesir) yang berarti bersenang-senang, mencari kesenangan (kesukaan dsb.), berjalan-jalan untuk bersenang-senang, bertamasya, dan berpesiar.

 

Apabila ada "reading for pleasure", mungkinkah ada "menulis untuk plesir"? Jika ada, maka ini berarti menulis yang ditujukan untuk bersenang-senang atau bertamasya. Terus terang saja, kemungkinanm besar, selama ini, saya telah menjalankan kegiatan menulis untuk bersenang-senang. Mari kita perhatikan sejenak data berikut ini:

 

Pertama, tidak sedikit mahasiswa yang terbebani dengan "academic writing". Kegiatan menulis yang sangat penting ini, entah kenapa, kadang-kadang berubah wujud menjadi monster yang sangat menakutkan sehingga membebani para mahasiswa.

 

Kedua, tidak sedikit pula orang yang kepengin bisa menulis. Namun, kadang semangat awal yang menggebu dan berapi-api—untuk dapat memiliki kemampuan menulis—tiba-tiba berubah wujud menjadi abu dikarenakan kegiatan menulis yang dijalaninya tiba-tiba menghadirkan rasa frustrasi berkepanjangan.

 

Ketiga, tidak sedikit pula orang yang sudah mengikuti kursus dan pelatihan menulis serta membaca buku-buku tentang bagaimana menulis yang baik. Tentu saja, kursus, pelatihan, dan buku-buku itu bermanfaat, tetapi—anehnya—memunculkan kemampuan menulis tidak bisa diwujudkan apabila hanya bertumpu pada semua itu.

 

Bagi yang merasa mengalami keadaan di atas, silakan ikuti apa yang ingin saya bagi ini. Dahulu, saya juga mengalami ketiga hal itu. Saya kemudian mencari pengetahuan tentang menulis yang berbeda. Saya pun bertemu dengan Dr. James W. Pennebaker, seorang psikolog peneliti, yang mememberitahu saya bahwa menulis bisa menyembuhkan.

 

Setelah itu, saya bertemu dengan Bobbi DePorter lewat buku-hebatnya, Quantum Writing. Dalam bukunya ini, saya menemukan cara menulis yang menggunakan dua belahan otak—kiri dan kanan—dan, entah kenapa, saya benar-benar diberdayakan oleh cara menulis yang mengasyikkan ini.

 

Setelah Pennebaker dan Bobbi, saya bertemu Tony Buzan, Nancy Margulies, Gabriele Rico, dan Joyce Wycoff. Mereka tidak mengajari saya bagaimana menulis, tetapi memberikan semacam "alat" yang dapat saya gunakan untuk membuka pikiran saya ketika saya ingin menulis.

 

Dan di ujung perjalanan, dalam upaya saya menemukan cara menulis yang berbeda dengan yang selama ini saya ketahui, saya bertemu dengan Natalie Goldberg dan Peter Elbow. Golberg dan Elbow mendorong saya untuk menulis bebas (free writing). Untuk apa? Untuk mengeluarkan diri "original" saya.

 

Saya ingin mengatakan bahwa cara-cara menulis yang saya temukan itu sebagai kegiatan menulis untuk bersenang-senang (plesir). "Writing for plesir" ternyata membuat diri saya sangat percaya diri dalam menulis. Tak cuma itu, saya pun menjadi mudah dalam menulis karena ada banyak peralatan menulis (writing tools)-nonfisik yang dapat saya manfaatkan untuk mengeluarkan diri saya.

 

Andaikan para mahasiswa dan orang-orang yang merasa frustrasi ketika menjalani kegiatan menulis dapat merasakan enaknya menjalankan kegiatan menulis untuk bersenang-senang terlebih dahulu?[]

--

Kagem mas lurah


From: Kombes

Berikut yang selalu dikenang sama mas lurah....kemarin siyang dan
malam nglewati rumahnya ndokter van gumiwang....ini buktinya kalau
sudah lewat rumahnya.....

--

Fenomena crop circle ..

Tuesday, July 10, 2012

Mangut hampala


Bebek medan

From : wahid

Ketemu juragan bebek dari medan
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

--

Monday, July 9, 2012

Tenane ???


From: <wahid.suharto@gmail.com>

Jam segini aja belom buka semua loket ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

--

Prei sek

SEMINGGU LAGI INTERNET AKAN MATI TOTAL
Hari ini adalah seminggu menjelang penonaktifan
internet di seluruh dunia. Internet direncanakan
akan dimatikan secara total oleh FBI. Yang menjadi
alasan adalah, laporan sebuah serangan trojan
yang akan menyapu bersih semua jaringan internet
dunia seperti tsunami. Virus ini bernama DNS
Chace Trojan tersebut merupakan ciptaan dari
cybercriminal dari Estonia. Trojan ini akan
menginfeksi semua PC berbasis Windows dan Mac
serta merusak router yang terhubung dengan
internet.
Mengantisipasi hal tersebut sebelum 9 Juli FBI
menyarankan agar pengguna memeriksa semua
pengaturan di dalam komputer. Selain itu
disarankan menggunakan antivirus terbaik pada
perangkat komputer. Lalu, memeriksa sistem
dalam komputer yang terhubung dengan internet.
(KF-Mrg/9/Merdeka)

adi wisaksono

Capjay seafood

Ke Bandung


From: <mangoenkarso@gmail.com>

Istirahat sejenak sebelum berangkat ke Bandung di KM72
Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

2011





Smua orang dah pada tau.., kalo tahun ini banyak tanggal/angka yang menarik, misal :
 
1 - 1 - 11,
11 - 1 - 11,
1 - 11 - 11,
11 - 11 - 11,......
 
Tapi yang satu ini lain.....
Coba  deh, ambil dua digit terakhir tahun klahiran anda, kmudian ditambah umur anda tahun ini.
Pasti hasilnya = 111. ....
 
Padahal tahun klahiran dan umur orang tidak sama....Amazing.

Wis tak siapke laser



From: widinetwork

Sayang ora nonton ning GBK.....:d

Sunday, July 8, 2012

Bambang: Demokrat Bingung Sendiri



From: hernawan w

Usut Mafia Pajak
Bambang: Demokrat Bingung Sendiri
Penulis: Inggried Dwi Wedhaswary | Editor: I Made Asdhiana
Kamis, 27 Januari 2011 | 19:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu inisiator Pansus Hak Angket Perpajakan asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menuding Partai Demokrat tak serius mengusut dugaan mafia perpajakan. Alasan salah satu inisiator Demokrat, Soetjipto, bahwa mereka merasa dikerjain partai lainnya, dinilai Bambang tak berdasar.

Soetjipto, dalam pernyataan persnya hari ini menyebutkan adanya pembelokan tujuan dari Pansus Hak Angket Perpajakan. "Dikerjai siapa? Wong, seluruh konsep dan inisiatornya mereka (Demokrat). Alasan itu hanya alasan akal-akalan saja. Yang benar sesungguhnya Demokrat tidak serius alias gertak sambal," kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (27/1/2011).

"Begitu fraksi yang lain setuju, Demokrat kebingungan sendiri," lanjut anggota Komisi III ini.

Bambang menduga, perubahan sikap Demokrat mengindikasikan adanya upaya mengaburkan terbongkarnya mafia pajak yang sesungguhnya. "Apanya dibelokkan? Jalan juga belum. Kita bicara mafia pajak. Kalau cari alasan yang masuk akal lah," kata Bambang.

Delapan orang inisiator hak angket asal Fraksi Partai Demokrat secara resmi mundur sebagai pengusul. Padahal, usulan yang disampaikan awal pekan ini sudah akan dibahas oleh Pimpinan DPR dan diputuskan di rapat paripurna pekan depan. Dengan mundurnya pengusul dari Demokrat, maka usulan inisiasi hak angket tidak memenuhi syarat yaitu diusulkan oleh 23 anggota DPR.

--

Epi Tahu dan Menunggu


From: dewanto

Siapa kita sesungguhnya, dapat dilihat dari bagaimana kita menghadapi sakit.
Epy Kusnandar mengerti benar hal itu.

Ketika kanker otak mendera, wajah sedih memang masih tampak di wajah yang
dia hiasi senyum itu, tapi bukan raut yang putus asa. Dia masih gembira,
banyak tertawa, dan mampu mengirim lelucon, yang bahkan seperti mengejek
sakitnya. Sakit, bagi lelaki yang acap bermain sinetrom komedi itu,
barangkali semacam terminal, untuk mencapai hidup yang lebih. Dengan bahasa
sederhana, dia mengatakan itu, seperti dikutip ''Insert'' Selasa (25/1)
lalu. ''Jika saya masih bisa merayakan ulang tahun ke-47 Mei nanti, saya
optimis untuk sembuh. Mei itu sudah batas waktu empat bulan vonis dokter,''
katanya sembari tertawa. ''Pemirsa, sampai jumpa tanggal 1 Mei ya....''

Sakit, seperti hidup, adalah sesuatu yang terberi. Datang begitu saja. Kita,
acap kali, tak bisa mengelak, bertanya, apalagi menggugat. Hanya menerima.
Kadang tanpa musabab, tak tahu asal.

''Tidak tahu <I>gimana</I>, tiba-tiba dia sering pusing dan muntah-muntah.
Kadang sampai pingsan. Setelah itu baru dibawa ke dokter,'' jelas Karina
Ranau, istrinya.

Dan karena itu, sebenarnya, sakit bukanlah sesuatu yang harus disesali,
ditolak, apalagi disedihkan. Bahkan, dalam perspektif Nietzscean, sakit
adalah kesempatan untuk konsolasi, peluang untuk menemukan hal baru dalam
kehidupan. Sakit tak memerlukan kambing hitam, atau penyalahan atas sesuatu
yang menimpa kita. Kebutuhan akan kejelasan dan pencarian kambing hitam atas
sakit, bagi Nietzsche, adalah cara berpikir yang sakit. Cara berpikir
semacam itu, membuat si sakit menemukan kompensasi yang tak benar. Makanan,
udara, apa pun, bisa disalahkan, meski hal yang sama tak berpengaruh apa-apa
pada orang lain. Cara berpikir yang sakit ini, selalu mencari kambing hitam,
pada titik ekstem, juga akan ''menyalahkan'' Tuhan.

''Barangkali ini cara Tuhan menegur saya,'' kata Dinda Kanya Dewi, ketika
wajahnya terluka akibat kecelakaan mobil.

''Ini cobaan Tuhan,'' ucap Bunga Citra Lestari, ketika dirawat karena
lambungnya bermasalah.

''Musibah ini barangkali cara Tuhan memanggil saya untuk kembali dekat
pada-Nya,'' kata Sammy, mantan vokalis Kerispatih, saat tersangkut narkoba.
Tapi Epy, sejauh saya ikuti dalam berbagai berita, tak sekalipun dia
mengatakan sakit itu sebagai teguran atau cobaan. Dia meletakkan sakit
sebagai fase ''tetirah'', berhenti sebentar, terminal, untuk menemukan arah,
tujuan, jalan, yang lebih baik. ''Allah pasti akan beri jalan kalau saya
terus berusaha,'' yakinnya.

Bahkan, sakit itu dia anggap tantangan. ''Jadi saya akan terus berjuang
melawan sakit ini.''

Sakit harus diterima dengan kegembiraan dan rasa mabuk untuk sembuh. Tirani
sakit dengan demikian hanyalah jalan yang disodorkan kehidupan sebagai
tempaan. Maka, sakit pun harus dihadapi secara personal, untuk ''menemukan
dan menumbuhkan'' gizi spiritual. Kita tidak membiarkan dihancurkan dan
dihanyutkan oleh rasa sakit, tapi mengolah diri melampaui rasa sakit itu,
dan menerima kesembuhan sebagai hal yang biasa.

Di titik itulah, Epy memberi tekanan. ''Lewat pengobatan alternatif,
syukur-syukur bisa sembuh, dan tambah ganteng,'' katanya, sembari tertawa.

Dia menerima sakit itu sebagai sesuatu yang ''rahasia'', tak terelakkan, dan
dengan demikian, sembuh pun bukan sesuatu yang luar biasa. Rasa syukur dia
tujukan bukan pada harapan akan lahirnya kesembuhan, tapi lebih, meski
mungkin canda, kemungkinan untuk jadi ganteng. Inilah cara penerimaan yang
rileks, bersahabat, sakit adalah bagian dari tubuh, dan dengan demikian,
bukan ''indikasi'' kehadiaran Tuhan dengan wajah yang marah, menegur, atau
memberi cobaan.

Dalam tahap itulah, sakit tetap membuat Epy berpikir sehat. Tak ada
penyalahan. Menerima kondisi, bagi Epy, adalah obat pertama. Karena itu
juga, jika pun tak sembuh, dia tak cemas. ''Umur di tangan yang kuasa.
Akhirnya saya bangkit dan tetap berkarya saja, daripada ikutin omongan
dokter. Dokter bukan Tuhan, ya sambil nunggu sembuh, saya menulis,"
tegasnya.

Titiek berobat, dan dia menunggu sembuh. Ini juga sikap yang sama dengan
penerimaannya pada sakit, tidak menyerah, tapi bukan merasa pasti. Epy
menunggu, menerima situasi apa pun yang terjadi padanya. Sakit dan sembuh,
sehat atau dipanggil, adalah bagian yang terberi, tak harus dielakkan.

Berada dalam derita sakit, bagi Epy, barangkali adalah seperti pertapa
ketika kali pertama membuka mata, dan melihat realitas dengan sudut pandang
baru, begitu memesona. Pertapa yang bangun dari ikhtiar panjang, dari
perjalanan batin yang luas, untuk bergerak dalam kenyataan.

''Dokter itu bukan Tuhan...'' katanya. Epy menyadari, hidup, dan juga usia,
bukanlah persoalan matematika, yang bisa dipastikan segera detik dan jamnya.
Selalu ada misteri, yang tak terbaca manusia, juga teknologi. Epy percaya
pada misteri itu, pada harapan, pada doa, dan juga usaha. Selebihnya, dia
cuma menunggu.
http://curipandang.com/baca/2011/01/27/epy-tahu-dan-menunggu.html

--

Sunday, July 1, 2012

Persiapan Pengendalian BBM Minim


From: hernawan w

Penulis: Evy Rachmawati | Editor: R Adhi KSP
Kamis, 27 Januari 2011 | 19:37 WIB

Kompas.com/Zulkifli BJ ILUSTRASI:
Kurtubi menuturkan, subsidi yang justru digunakan pemerintah adalah selisih harga pasar Internasional dan harga jual dalam negeri sehingga pemerintah seolah-olah terlihat rugi.
1

JAKARTA, KOMPAS.com - Romahurmuziy, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PPP menyatakan, pemberlakuan pengendalian bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi merupakan bentuk koreksi terhadap pola subsidi yang tidak tepat sasaran selama ini. Namun persiapan pemerintah dinilai terlalu sunyi.   

Pemerintah seharusnya segera menyelesaikan kajian menyeluruh dan melaporkannya ke DPR, kata Romahurmuziy, Kamis (27/1), di Jakarta .  

Sejauh ini persiapan pemerintah dalam melaksanakan pengendalian volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih minim. Salah satunya adalah, belum ada kesiapan sosialisasi pada warga yang dialihkan produknya padahal mereka yang terkena dampaknya secara ekonomi dan sosial.   

Kesiapan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam identifikasi kendaraan yang berhak menerima subsidi juga belum jelas sampai sekarang, apakah seluruh pelat kuning atau ditambah dengan sebagian pelat hitam, ujar Romahurmuziy menambahkan.  

Selain itu kesiapan barang substitusi premium, dalam hal ini Pertamax, dinilai terburu-buru dalam mewacanakannya padahal ternyata ada produk alternatif yakni vigas atau bahan bakar gas cair yang hanya Rp 3.600 per liter setara premium tanpa subsidi. Sampai saat ini baru ada 17 SPBU yang mempunyai dispenser vigas.  

Di Argentina, misalnya, negara memfasilitas vigas sebelum melaksanakan konversi. Hasilnya, sekarang sekitar 80 persen dari transportasi darat di Argentina sudah beralih ke bahan bakar gas cair. Sementara Pertamax masih terus naik harganya sehingga rawan memukul ekonomi masyarakat yang tidak lagi bisa membeli BBM bersubsidi.  

Pihaknya tidak melihat tanda-tanda persiapan bagaimana mengantisipasi pasar gelap BBM secara teknis, agar angkutan kota tidak berubah dari mengangkut penumpang jadi pengangkut BBM. A ntisipasi dampak terhadap usaha kecil dan menengah pelat hitam pengguna transportasi juga belum ada, misalnya memberi kemudahan mengalihkan UKM pelat hitam pengguna pick-up dan mobil box, kata dia.  

Pemerintah juga belum mempersiapkan dampak pengendalian BBM bersubsidi itu terhadap inflasi. Dengan harga BBM non subsidi hampir dua kali dari BBM bersubsidi, maka hal itu dikhawatirkan akan memukul daya beli dan pertumbuhan nasional, ujarnya menambahkan.

--

INSPIRASI MALAM TONIGHT with Ir. SULFAS ERTSANTO MBA



From: Gagah Mursito Adi

INSPIRASI MALAM TONIGHT with Ir. SULFAS ERTSANTO MBA
Topic  : Ketahanan jiwa dan fisik
22.00 - 24.00 WIB
Tune in 92.6 FM Radio Idola Semarang / live streaming www.radio-idola.com
Host : Okty Rahardjo - Gerry M Adi
Music : Golden Hits to Remember 

Mateng Siji..

From: tommihernowo@gmail.com

Lumayan ...barusan nemu mateng pohon siji ...

Wis dho muli


From: "widinetwork" <twidiarto@gmail.com>

@widiarto_srg