Sunday, September 30, 2012

A.Kohar Ibrahim: Di Singapura Makna Memakna Singa

A.Kohar Ibrahim: Di Singapura Makna Memakna Singa

A.Kohar Ibrahim :

 

 

Di Singapura Makna Memakna Singa

 

 

Di

Singapura

Makna Memakna Singa

Kini Di Sini Ini Kita

Menelusuri

Tepi Tasik

Temasik

Pangkalan Desa Nelayan

Berubah Dermaga Dunia

Sejak Mula Legenda

Sang Nila Utama

Sang Pendatang

Sang Pejuang

Anak Zaman

Melahirkan

Zaman

 

Sekarang

Kita Pun Datang

Tandang Pandang

Asyik Tasik Tumasik

Yang Baru Dari Dahulu

Jauh Tapi Dekat Selalu

Seperti Makna Memakna

Tasikmalaya

Seperti Makna Memaknai

Singapura Pun Singasari

Seperti Makna Memaknai

Kepahlawanan Kaum Singa

Singa Singa Anggun Perkasa

Semangat Juang Sang Nila Utama

Semangat Juang Sisingamangaraja

Teladan Kaum Pejuang Segala Zaman

Pantang Lelah Pantang Menyerah

Memaknai Kebebas Merdekaan

Hidup Kehidupan Manusia

Yang Hakiki

Yang Manusiawi

 

Kini Kita Di Sini

Daku Dan Dikau Kekasih

Di Ini Tepi Tasik Temasik

Dalam Mesra Senja

Daku Dikau Asyik
Mengungkap Kaji

Makna Singapura

Makna Singa

Makna Malaya

Makna Nusantara

Makna Tasik

Ah Asyiknya Kekasih

Seperti Sejuk Tasikmalaya

Agungnya Kekasih

Seperti Himalaya

 

Hati Pikiran Terusik

Dalam Makna Memakna

Singa Singa Asia

Singa Singa Eropa

Dalam Apresiasi

Adab Peradaban

Kaum Manusia

Sejagad

Dunia

 

(D09)

 

*

Catatan: Temasik atau Temasek atau Tumasek nama dahulu Singapura. Pemandangan perkampungan sekalian pangkalan nelayan Singapura zaman dulu seperti tasik atau danau. Singasari salah satu kerajaan zaman dulu di Nusantara. Tasikmalaya salah satu kota di Pasundan, Jawa Barat. Sisimangaraja Pahlawan Nasional Indonesia. Himalaya gunung tertinggi di dunia.

Petugas kalah pintar

From: hernawan

Pedagang Daging Busuk Wonogiri Lebih Pintar daripada Petugas

Selasa, 17 Agustus 2010 16:58 WIB

WONOGIRI--MI: Razia daging busuk atau berair di pasar-pasar tradisional Wonogiri di bulan Ramadan ini sering gagal. Soalnya, pedagang lebih pandai dalam melihat situasi atau gelagat gerakan aparatur penertib.

"Penjual lebih pandai dan cepat menyingkirkan daging semi gelonggong ketika petugas datang," ungkap Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri Ruli Pramono Retno usai mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-65 di Alun-Alun setempat, Selasa (17/8).

Ia mengatakan, selama bulan puasa ini, petugas kalah pintar dengan pedagang daging. Penjual diyakini lebih cepat menyingkirkan daging yang bakal terkena razia saat petugas datang mengoperasi. Bahkan para penjual ini di depan petugas berani menjamin, kalau dagangan daging mereka sangat sehat dan kering serta layak dikonsumsi.

Yang jelas, lanjut dia, selama operasi razia atau penertiban, petugas belum pernah mendapati daging gelonggong di pasar-pasar tradisional. "Ada daging ayam semi gelonggong yang tidak keburu diselamatkan dan kami sita di Pasar Pracimantoro," imbuhnya.

Sebelum puasa, Disnakperla Wonogiri beberapa kali sempat menyita daging sapi atau daging ayam yang keberadaan kadar airnya di ambang batas normal. Sayangnya Ruli tidak bersedia menyebutkan jumlah volume daging tidak sehat atau busuk yang berhasil disita, kecuali hanya bilang sudah banyak.

Para pedagang meski mencoba meyakinkan petugas, namun pihak Disnakperla tetap memperingatkan, agar mereka tidak main-main di dalam menawarkan daging yang dijual. "Harus benar sehat, karena dari keluhan masyarakat, ada yang tingkat penggelontoran air saat penyembelihan sampai 50 persen. Ini jelas membahayakan kesehatan. Masyarakat harus pintar memilih daging, jangan asal murah lalu dibeli," tandas dia sekali lagi.

Soal ayam tiren/ayam mati bukan karena disembelih, Ruli menyebut belum menemukan bukti baru, pascapenemuan di Pasar Pracimantoro, yang jaraknya 40 km dari kota Wonogiri. Hal sama soal ayam suntikan belum ditemukan di Wonogiri.

Saat ini, Disnakperla tidak mungkin menutup arus daging masuk dari luar kota, karena kebutuhan rakyat Wonogiri sangat besar. Maklum, wilayah itu belum mampu mencukupi secara mandiri.

Suryani, pedagang daging di Pasar Wonogiri Kota, menyatakan, sampai hari perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-65, harga daging sapi masih sama dengan harga tahun lalu, yakni Rp60 ribu per kilogram. Harga diperkirakan akan naik pada dua minggu menjelang Idul Fitri. (WJ/OL-5)

Saturday, September 29, 2012

peribahasa orang IBI


From: "endah marty"

acara di jakarta minggu lalu salah satu sesinya diisi oleh orang IBI (ikatan bankir indonesia)...
jarene kasus MD di citibank sangat memalukan, sehingga peribahasa ini sangat cucok untuk menggambarkannya....

Akibat Susu Sebelanga....Rusak Nila Setitik....

hiks!

--

Friday, September 28, 2012

Tidak RELEVAN


---------- Forwarded message ----------
From: "adi" <hampala234@gmail.com>
Date: Dec 1, 2010 8:23 AM
Subject: Tidak RELEVAN
To:

From: A.Syauqi Yahya

Jika Politikus Menyerang Satgas

Rabu, 01 Desember 2010 | 01:21 WIB

SERANGAN politikus terhadap Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum sungguh merisaukan. Sejumlah politikus, terutama dari Partai Golkar, menuding upaya Satgas membongkar kasus Gayus H. Tambunan bermuatan politik. Bahkan seorang politikus dari Partai Persatuan Pembangunan mendesak agar lembaga itu dibubarkan.

Publik tentu bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya bermanuver politik: para politikus atau anggota Satgas? Harus diakui, Satuan Tugas yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tak lepas dari kepentingan politik. Setidaknya, lembaga ini didirikan demi memenuhi tuntutan masyarakat agar pemerintah serius memberantas mafia hukum. Tapi, jika muncul tudingan bahwa Satgas dibentuk demi mendiskreditkan kelompok atau partai politik tertentu, jelas itu berlebihan.

Orang yang berpikiran sehat tentu membuka kemungkinan lain. Kalangan Golkar justru terkesan berusaha menyudutkan Satgas demi kepentingan mereka. Apalagi, politikus dari partai yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie ini mempersoalkan kenapa hanya Grup Bakrie yang disorot dalam kasus Gayus.

Terdakwa kasus penyuapan penegak hukum itu memang pernah menyatakan bahwa sebagian duit miliaran rupiah miliknya berasal dari perusahaan Grup Bakrie. Kesaksian itu disampaikan bukan hanya kepada anggota Satgas, tapi juga polisi dan pengadilan. Ketika belum ada tanda-tanda kasus ini akan dibongkar, muncul lagi kasus baru: kaburnya Gayus ke Bali. Wajar bila Satgas, yang sebelumnya berhasil mendesak Gayus menyerahkan diri dari persembunyian di Singapura, kembali turun tangan.

Kasus Gayus yang diduga menyuap Kepala Rumah Tahanan Brimob untuk keluar dari tahanan memang telah diusut. Tapi sejauh ini tetap tidak jelas untuk keperluan apa terdakwa pergi ke Bali. Kepolisian terkesan tidak serius mengungkap hal ini.

Publik semakin kecewa karena sampai sekarang polisi juga belum menyentuh perusahaan-perusahaan yang diduga menyuap bekas pegawai pajak itu. Itu sebabnya, belakangan muncul tuntutan agar Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih kasus Gayus yang belum terbongkar.

Jika para politikus ingin mendorong penuntasan kasus Gayus secara hukum, mestinya masalah itulah yang disoroti. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, mereka bisa mendesak polisi menuntaskan penyelidikan kasus ini atau mendorong KPK turun tangan. Dengan cara ini pula, jika ada sederet perusahaan lain yang diduga menyuap Gayus, mereka bisa diusut.

Mempersoalkan peran Satgas sungguh tidak relevan, apalagi sampai mendesak agar lembaga ini dibubarkan.

http://www.tempointeraktif.com/hg/opiniKT/2010/12/01/krn.20101201.219745.id.html
--

Thursday, September 27, 2012

luntur dalam waktu 3 detik


From: <syauqiyahya@gmail.com>



Candai Ahok, Lelucon Nara Jadi Bumerang

Oleh: Dearmarintan | 16 September 2012 | 21:57 WIB


Saya sedikit terlambat saat menonton acara Debat Cagub DKI Jakarta di Metro TV malam ini yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB. Namun, saat menonton acara tersebut, betapa kagetnya saya ketika menyaksikan lelucon tak lucu yang dilontarkan Nara kepada Ahok, rivalnya dalam merebut posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Haiyah, Ahok, haiyaaahhhh…" ujar Nara, sebelum membuka opininya, kalau saya tidak salah tentang manajemen transportasi (MRT dan Transjakarta).
Wajah Ahok terlihat terkejut, namun dia berhasil tetap tenang menghadapi candaan Nara. Purnawirawan yang juga Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu pun melanjutkan dengan nada bercanda, "kita kan sodala ya, sodala..".
Betapa herannya saya dengan lelucon yang dilontarkan oleh Nara itu. Entah apa tujuannya. Apakah memang sekadar bercanda? Atau memang sengaja dituturkan untuk menyudutkan ke-China-an Ahok di mata publik? Lupakah Nara bahwa warga Jakarta terdiri dari beragam etnis? Atau bila memang pemilih prioritas mereka adalah warga Betawi, apakah Nara terlalu naif dan tidak menyadari bahwa warga Betawi pun memiliki sejarah dan garis keturunan yang sangat dekat dengan etnis China?
Masih segar dalam ingatan saya tentang berita hari ini yang mengabarkan kunjungan Foke ke Klenteng Dharma Bhakti. Foke menjanjikan untuk mendirikan China Town yang diberi nama sesuai sastrawan China, Kwee Tek Hoay. Ini jelas merupakan salah satu langkah dalam menghapus opini publik tentang bau SARA yang kental dalam beberapa kampanye cagub petahana tersebut. Sebuah langkah yang saya akui positif dan berpotensi untuk merebut suara warga Tionghoa.
Sayangnya semua usaha Foke sepertinya luntur hanya dalam waktu 3 detik saat Nara, wakil yang digandengnya dalam pilkada kali ini, mencandai Ahok demikian. Bila saya yang bukan etnis China saja tidak suka dan eneg melihat gaya bercanda Nara, apalagi warga Jakarta keturunan yang disindirnya? Sungguh sebuah blunder yang sangat disayangkan terjadi dan malah semakin mempertajam opini banyak orang bahwa cagub-cawagub tersebut memang rasis dan tidak menghargai perbedaan.

--

Foke Galau Abiiisss


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Jokowi Kawin Lagi dengan PKS, Foke Semakin Galau

Oleh: Partoba Pangaribuan | 15 July 2012 | 09:42 WIB

Jokowi menyambangi Hidayat mantan peserta PILKADA DKI 2012 yang gagal di putaran pertama. Hidayat adalah tim sukses Jokowi ketika mencalonkan diri menjadi walikota di Solo. Hidayat dipastikan akan mendukung kembali Jokowi di Ibukota negeri ini. Apakah konstituen PKS yang dikenal solid dan jumlah riil juga akan diboyong seluruhnya unt memilih Jokowi.

Jika itu bisa dijamin, baiknya FOKE mengaku kalah atau mundur saja daripada buang anggaran & energy unt melanjut ke putaran ke 2. Karena Jika 42% pemilih Jokowi di putaran 1 + pemilih Hidayat yg jumlahnya 11%. Kemungkinan Jokowi akan memperoleh jumlah suara minimal 53%. Sekalipun suara dari seluruh calon yg gagal diarahkan ke FOKE, dipastukan FOKE kalah.

Apalagi jika suara abstain/goput turun "gunung" ikutan milih. Akan semakin telak kekalahan Foke. Karena para golongan putih yang cenderung dari kalangan menengah, terdidik, oportunis, elit yg sesungguhnya paham atau melek politik dan memiliki kecenderungan memilih calon yang memiliki reputasi atau pencitraan baik.

Tetapi penulis memprediksi, Foke akan bertempur sampai putaran ke dua karena faktor penasaran dan ketidak relaan melepaskan jabatanya. Dan akan ada kemungkinan munculnya cara-cara curang. Sebab Foke saat ini dalam kondisi galau tingkat tinggi.
Selamat menjadi mantan Gubernur DKI ya bung Foke. Dari penulis sebagai warga DKI yang sudah 25 tahun berdomisili di DKI. Dan semoga 'perkawinan' Jokowi dengan Hidayat dapat mewujudkan Jakarta Baru yang lebih kondusif.

--

HAJAT BESAR MERAPI 2010

From: Haryono


---------- Forwarded message ----------

Dear all,
 
berikut ini saya kutipan tulisan (saya lebih cocok refleksi) dari seorang romo yang berkarya di lereng merapi, yaitu romo V. Kirjito, yg boleh dibilang begitu mencintai alam merapi dan masyarakat beserta budaya disana.
Menurut hemat saya, dalam situasi yang berbahaya, ia masih sempat memberikan pandangannya (narasinya) kepada kita semua.
Beberapa kisah lainnya silakan di lihat di situs www.egmca.net
Semoga tulisan romo V. Kirjito memberikan pencerahan bagi kita khususnya dalam menyikapi alam dan juga kearifan lokal
 
http://www.egmca.net/hajat-merapi-2010/
 
Awas Merapi!
Ini language games ilmuwan geologi Gunung Merapi Senin 25 Oktober 2010.
Merapi punya "Hajat Besar" (Ewuh) demikian bahasa kultural nenek moyang Lereng Merapi.
Di saat itu, begitu banyak orang dari berbagai latar belakang berada di wilayah terdekat Gunung Merapi dengan aneka kegiatan yang tidak seperti biasanya.
Anak-anak, perempuan, orang-orang lanjut usia, laki perempuan berduyun-duyun meninggalkan rumah menuju tenda-tenda darurat di lapangan dan gedung-gedung yang disulap menjadi tempat mereka menjalani kehidupan yang disebut mengungsi. Saya lebih senang menggunakan istilah menyingkir,
"nisih" sementara dari kesibukan besar Alam G. Merapi.
 
Tanggal 26 Oktober 2010 sore hari G. Merapi mengekspresikan kesejatiannya memamerkan isinya yang oleh geolog disebut magma vulkanis.
Masyarakat biasa menyebut hujan abu.
Kali ini hujan abu dan pasir bahkan kerikil hingga sebesar kuku ibu jari orang dewasa.
Dan yang khas Merapi adalah pertunjukan Wedhus Gembel atau awan panas.
 
Layaknya orang punya hajat, kesibukan tuan rumah berlangsung sepanjang hari bahkan sepanjang malam.
Tamu berdatangan dari berbagai kalangan dengan segala oleh-oleh di tangannya.
Potret sana potret sini, video sana video sini, jabat tangan senyan-senyum.
Dari kaca mata hidup normal manusia yang mengidentikan harmoni adalah hidup tanpa ketegangan, Hajat Besar Merapi 2010 ini diberi julukan besar Bencana Alam Merapi.
Insan televisi Indonesia menjadikannya panggung prestasi heroik berekor rejeki iklan.
Insan-insan sahaja budaya Tani Lereng Merapi malakoni ritual pengorbanan untuk memohon kesuburan pada beberapa bulan dan tahun ke depan.
Mereka ikhlas tidak melakukan pekerjaan menanam,
merawat hingga memanen berminggu-minggu.
Mereka juga tidak iri jika partai dan LSM panen titipan sumbangan dari dermawan dan mendadak menjadi dewa-dewi penolong.
 
Hajat Besar Kyai Petruk, begitu bahasa personifikasi nenek moyang budaya Merapi menyebutnya, akan berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan ke depan.
Jangan dilupakan Hajat Besar Merapi 2010 ini telah juga mengirim kekayaannya berupa abu Merapi ke tiga penjuru mata angin.
Ke barat – Muntilan – Borobudur dst, — arah selatan yaitu DIY, ke timur yaitu Klaten, Surakarta, Boyolali.
Dan nampaknya hari ini, 2 Nopember akan mengirim ke arah utara, — Salatiga, Ungaran hingga Semarang.
Mungkin juga tidak mendapatkan karena Semarang sudah lebih dahulu mencuri berjuta-juta m3 pasirnya sebelum Merapi punya Hajat Besar 2010 ini. / V. Kirjito
 
http://www.egmca.net/dan-kamipun-akhirnya-turun-%e2%80%a6/
…………..
Ditengah deru debu vulkanik sebuah sms menarik dari Pak Longgar yang merupakan petani muda, suatu sudut pandang dari merapi yang sedang hajatan, sebuah suara yang memandang hajat Merapi merupakan sebuah reinkarnasi kesuburan tanah.
 
Merapi ……
 
dengan lahar panas
dengan awan panas
dengan wedus gembel dan hujan abumu.
Kini kau tumpahkan segala kedashyatanmu.
Semua makhluk yang mendengar dentuman letusanmu
dan memandang deru laju kaki"prajuritmu, kau buat bergetar kengerian di dalam hatinya"
 
Merapi kau menguncang dunia….
Merapi kau menguncang ji…wa…
setelah semua reda
semua kan menjadi sebuh kesuburan
kan menjadi sebuah keindahan
akhirnya nenjadi kehidupan yang benar hidup
yang akan menghidupi
 
Kami semua menunggu situasi, menunggu Merapi yang bersahabat, kami semua rindu dengan keanggunan dan keramahan Merapi.
Ijinkanlah kami sejenak beristirahat.
 
--

Wednesday, September 26, 2012

Gubernur Bali Ngotot Jatah 1000 Ekor Penyu Untuk Ritual (OOT)

From: anggoro hari boim

dari milis tetangga, semoga ga re-posting...
 
Best Regards

boim_pandu
Assistant Producer

JERRY AURUM DESIGN & PHOTOGRAPHY
Jl. Praja Dalam D No. 54
Jakarta 12240
Ph.  : +62 21 729 1763
Fax  : +62 21 729 1762
HP  : 0817 825 338
         021 9128 6702
Email : pandu_nih81@yahoo.com

 

----- Forwarded Message ----
From: = OBIE = <obie.savana@gmail.com>
To: jejakpetualang@yahoogroups.com
Sent: Wed, November 25, 2009 9:44:22 PM
Subject: [JPers] Gubernur Bali Ngotot Jatah 1000 Ekor Penyu Untuk Ritual (OOT)

Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika ngotot meminta jatah 1000
ekor penyu untuk mencukupi kebutuhan ritual di Bali. Namun keinginan
itu ditolak para aktivis.

"Ada itunganya mengapa 1000 ekor penyu. Kalau ritual satu kali dalam
setahun, sudah susah mendapatkannya," kata Pastika di DPRD Bali, jalan
Dr Kusuma Atmadja, Denpasar, Rabu (25/11/2009).

Pemprov Bali tengah meminta jatah 1000 ekor penyu ke Departemen
Kehutanan. "Yang penting supaya tidak ilegal. Ada permohonan untuk
upacara. Itu dicarikan darimana," ujarnya.

Pastika pun berdalih bahwa pemotongan 1000 penyu tidak akan
berpengaruh pada pariwisata Bali karena telah meminta izin dari
Departemen Kehutanan. Penyu tersebut bukan untuk dibantai tetapi
digunakan melengkapi sarana upacara.

"Justru itu kita minta izin daripada ilegal. Tidak baik melanggar
hukum," kata Pastika.

Namun, rencana Pastika tersebut mendapat penolakan dari aktivis
lingkungan serta Bendesa Adat Serangan, Denpasar.

Bendesa adat Serangan Made Wiguna menilai, 1000 ekor penyu melebihi
kebutuhan yang sebenarnya hanya sebanyak 300 ekor.

Sementara itu, para aktivis  dari TurtleEducation and Conservation
Center (TCIC). Koordintor TCIC Wayan Geria mengatakan binatang penyu
bisa digantikan dengan binatang lain, seperti kerbau, kambing hitam,
monyet hitam dan bebek hitam.

sumber:detik news

--
Salam JPERS,
[OBIE]
"The best experience is what has happen to u"
photosavana.multiply.com

Terpulang pada apakah warga mau atau tidak

Mungkinkah?

Senin, 04 Oktober 2010 | 12:06 WIB

TEMPO Interaktif, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tema "Better City, Better Life" atau "Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik" sebagai tema peringatan Hari Habitat Dunia tahun ini. Lebih dari separuh penduduk dunia (dan Indonesia) kini bermukim di kota, dan perhatian terhadap kota harus semakin serius. Tema ini merupakan tantangan bagi pengampu dan warga kota untuk berintrospeksi kritis terhadap keadaan kota masing-masing, terutama bagi kawula muda yang adalah pemilik masa depan kotanya. Pilihan tema juga hendak mengingatkan bahwa mutu di banyak kota masih jauh dari layak. Sebelum membahas keadaan kota di Indonesia, ada baiknya melihat keadaan beberapa kota dunia agar paham makna better city.

Kota New York dikagumi banyak orang, dan banyak orang merasa nyaman bila tinggal di sana. Namun di balik gemerlap New York tersimpan Harlem, yang terkenal sebagai daerah dengan tingkat kejahatan yang tinggi. Di London, kawasan seperti Harlem tak ada. Tetapi, di balik keayuan Paris, ada Sarcelles yang memikul kebobrokan Paris, yang terkenal sebagai kawasan perumahan dengan tingkat kemiskinan dan kejahatan tinggi. Sedangkan Amsterdam punya kawasan Bijlmermeer, yang punya reputasi sebagai pusat perampasan (<I>mugging<I>).

Uraian di atas menunjukkan bahwa kota negara maju tidak kebal dari tumbuhnya permukiman bermasalah, sehingga belum menjadi better city. Kota besar di Asia menyimpan perumahan kumuh dengan skala berbeda-beda. Pilihan Shanghai sebagai tempat peringatan Hari Habitat Dunia bukan tanpa dasar. World Expo Shanghai sudah bertema sama, karena membuktikan kota tersebut layak disebut sebagai kota dengan kehidupan warga yang lebih baik. Pembangunan sisi timur Sungai Huangpu Shanghai (kawasan Pudong) adalah untuk abad ke-21, dan kota lama (di sisi barat) dilestarikan agar tidak kehilangan kekhasan sebagai kekuatan daya saing.

Banyak kota Indonesia dibelah sungai, tetapi pembangunannya amburadul. Contohnya Kota Samarinda. Pembangunan di kedua sisi Sungai Mahakam sulit membuat kota menjadi lebih baik, karena lalu lintas selalu macet, dan tempat itu banjir, kotor, serta berisiko tanah longsor (bukit dikepras), dan sebagainya. Kalau begitu, bagaimana syarat menuju kota dan kehidupan yang lebih baik?
 
Kawasan ganas seperti diuraikan di atas memang tidak ada di kota kita. Namun keadaan kota dan kehidupan lebih baik juga tidak mudah ditemukan. Kawasan besar rumah susun di Palembang awalnya dianggap maju, namun kini menjadi bagian kota yang paling kumuh dan belum jelas penanganannya. Jakarta sulit menjadi lebih baik, sebab bergerak di lalu lintasnya sulit, banjir makin sering datang, dan ada ancaman kota ini akan tenggelam. Mutu lingkungan dan ruang terbuka hijau (RTH) Jakarta sulit dibanggakan.

Di balik itu, pada awal 1990-an, sudah ada Kota Kuala Kencana (Papua) yang berstandar lingkungan dunia. Di Kota Kuala Kencana, hutan tropis khas Papua terjaga baik, air dapat diminum langsung dari keran, tak ada usikan nyamuk, lalat, kecoa, atau tikus. Kota dikelola memakai Geographic Information System dan dibangun dengan sistem utilitas bawah tanah, drainase, dan sewerage. Di samping Kuala Kencana, sudah ada kota (metropolitan) yang masuk kategori "Better City and Better Life": Kota Surabaya.

Saat berkampanye, calon Wali Kota Surabaya menawarkan tema "Kota yang Lebih Baik". Ini dijabarkan pada pengembangan potensi "Cerdas, Manusiawi, dan Ekologis" (Smart, Humane, Ecological atau SHE). Yang cerdas adalah warga, cara bekerja, dan kehidupan berkota. APBD menganggarkan 32 persen (Rp 1,3 triliun) bagi pendidikan. Anak wajib sekolah. Lurah bertugas menemukan anak yang tidak bersekolah dan mencari penyebab serta penyelesaiannya. Tidak ada lagi gedung sekolah dasar dengan kualitas kurang baik. Tidak ada dua sekolah dengan desain yang sama setelah pemerintah kota menggalang arsitek muda untuk merancang perbaikan sekolah. Pelayanan publik dilakukan melalui fasilitas on-line, seperti pembaruan KTP. Fasilitas Internet ada sampai tingkat RW, dan komputer disediakan oleh pemerintah kota. Banyak taman dilengkapi hot-spot  gratis, dan air siap minum. Penerangan umum mulai dirintis menggunakan tenaga surya.

Humane atau manusiawi mengandung unsur potensi ekonomi agar warga tidak berjiwa mengemis, dan terdidik. Kota menyediakan ruang untuk mengaktualisasi kreativitas warga muda agar mereka dapat mengembangkan diri. Unsur manusiawi lain adalah tempat tinggal layak dengan aspek ekonomi penghuninya. Ini tercapai dari Program Kampung Unggulan (kelanjutan program KIP--Kampung Improvement Program), yang dilengkapi cluster PKL (pedagang kaki lima, yang sebagian besar orang luar kota) dan pasar rakyat agar usaha membaik tanpa mengganggu ketertiban umum. Trotoar didesain dengan baik dan bebas PKL, termasuk penyediaan <I>ramp<I> (jalan melandai) agar penyandang cacat nyaman menyeberang.

Menjadikan kota ekologis tidak berhenti saat luas RTH kota sudah mencapai 30 persen (10 persen penyediaan hijau oleh swasta) atau lebih. Kota dengan kampung lama dilestarikan dan dikembangkan, kalau perlu sebagai cagar budaya. Bagi kota pantai, perlu hutan mangrove, bila perlu sampai 2.000 hektare dengan puluhan spesies flora dan fauna. Agar udara lebih nyaman dan banjir berkurang, waduk-waduk kecil dibangun di bagian atas kota agar tidak membebani sistem drainase, sekaligus memperbaiki air tanah dan menciptakan iklim mikro yang nyaman serta mendukung wisata alam. Pembangunan hutan kota akan memperkaya urban biodiversity serta singgahan fauna.

Upaya mencapai better city dapat terwujud setelah warga dan pengusaha swasta terlibat. Prinsip community-based development berlaku bagi pembangunan kota, dan hasil akhirnya adalah warga yang bermartabat. Saat pemilihan wali kota di Surabaya, sama sekali tak ada demo, walaupun sempat terjadi protes ke Mahkamah Konstitusi. Visi Surabaya adalah "Kota yang Lebih Baik" dan kini dipimpin perempuan, hal pertama pada tingkat kota metropolis. Mencapai kota dan kehidupan yang lebih baik tidak tergantung ahli dari luar atau dana berlimpah. Sudah banyak contoh kota yang mendukung kehidupan yang lebih baik bagi warga kota. Terpulang pada apakah warga mau atau tidak, terutama generasi muda sebagai ahli waris. *

http://www.tempointeraktif.com/hg/kolom/2010/10/04/kol,20101004-254,id.html

Sunday, September 23, 2012

Balado terong

Ketika Bencana tak hanya diratapi dengan doa

From: A.Syauqi Yahya

Seharusnya mereka adalah maestro-maestro dunia dalam menghadapi bencana.  Seharusnya bangsa-bangsa sedunia banyak belajar ke Indonesia.  Namun yang terjadi, bala bencana baru dihadapi dan diratapi sebatas dengan doa?

Ketika Bencana tak hanya diratapi dengan doa
Oct 21, '09 1:30 AM
for everyone

Dr. Fahmi Amhar

 

Indonesia bukan hanya negeri yang kaya dengan sumber daya alam dan manusianya yang ramah, tetapi juga negeri dengan potensi bencana alam yang berlimpah.  Kita berada tepat di batas-batas lempeng Eurasia, Hindia, Australia dan Pasifik.  Kita punya 129 gunung api aktif.  Semua ini berpotensi gempa, longsor, tsunami dan erupsi yang mampu menghancurkan kehidupan dalam seketika, sebagaimana baru saja terjadi di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2009 ini.  Kita juga berada di persimpangan angin dan arus laut antara Asia – Australia dan antara Hindia – Pasifik.  Maka bencana banjir, abrasi gelombang pasang, puting beliung, kekeringan hingga kebakaran hutan juga rajin berkunjung.  Namun, kenyataannya bangsa ini masih belum banyak belajar.  Seharusnya mereka adalah maestro-maestro dunia dalam menghadapi bencana.  Seharusnya bangsa-bangsa sedunia banyak belajar ke Indonesia.  Namun yang terjadi, bala bencana baru dihadapi dan diratapi sebatas dengan doa?

Apakah demikian juga yang terjadi di masa lalu, ketika Daulah Islam masih tegak?

Sebenarnyalah wilayah Daulah Islam yang amat luas juga tak cuma kaya sumber daya alam tetapi juga bersentuhan dengan berbagai potensi bencana alam.  Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara tak pelak lagi rawan kekeringan.  Banyak sahara yang setiap saat dapat mengirimkan badai gurun yang menyebabkan gagal panen dan berarti paceklik dan kelaparan.  Wilayah lembah sungai Nil di Mesir atau sungai Efrat-Tigris di Irak adalah wilayah rawan banjir.  Wilayah Turki, Iran dan Afghanistan sampai sekarang juga wilayah yang sangat rawan gempa.  Selain itu kadang-kadang wabah penyakit yang hingga abad 18 belum diketahui pasti baik penyebab maupun obatnya datang menghantam, misalnya penyakit cacar atau pes.  Namun toh Daulah Islam tetap berdiri tegak lebih dari 12 abad.  Kalaupun Daulah ini kemudian sirna, itu bukan karena kelaparan, penyakit, atau bencana alam, tetapi karena kelemahan di antara mereka sendiri, terutama elit politisnya, sehingga dapat diperalat oleh para penjajah untuk saling bertengkar, membunuh dan memusnahkan.

Untuk mengantisipasi kekeringan (yang penyebabnya kini telah ditemukan para ahli dengan istilah siklus el-NiƱo) para penguasa muslim di masa itu telah membangun bunker gudang makanan.  Bunker ini biasanya berupa ruangan di bawah tanah yang dijaga agar tetap kering.  Di situ disimpan bahan makanan seperti gandum, kurma, minyak goreng dan sebagainya yang cukup untuk persediaan selama dua musim.  Bunker ini tak cuma berguna sebagai cadangan logistik bila ada bencana tetapi juga untuk antisipasi bila ada serangan musuh yang mengepung kota.  Saat Perang Dunia ke-2, tentara Jerman di Libya menemukan beberapa bunker di sebuah kota yang telah ditinggalkan penghuninya beberapa puluh tahun.  Yang luar biasa, hampir semua bahan makanan di bunker itu masih bisa dikonsumsi.

Sementara itu untuk mengantisipasi banjir, para penguasa muslim berusaha keras untuk membangun bendungan, terusan dan alat peringatan dini.  Astronom dan Insinyur Al-Farghani (abad 9 M) telah mengkonstruksi sebuah alat yang disebut Nilometer untuk mengukur dan mencatat tinggi air sungai Nil secara otomatis di berbagai tempat.  Setelah bertahun-tahun melakukan pengukuran, al-Farghani berhasil memberikan prediksi banjir sungai Nil baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun seorang Sultan di Mesir pada abad 10 M tidak cukup puas dengan early warning system ala al-Farghani.  Dia ingin sungai Nil dapat dikendalikan sepenuhnya dengan sebuah bendungan.  Dia umumkan sayembara untuk insinyur yang siap membangun bendungan itu.  Adalah Ibn al-Haitsam, yang semula tinggal di Irak yang berminat dengan sayembara itu, dan dia memenangkan kontrak pembangunannya.  Namun tatkala dia berjalan ke arah hulu sungai Nil guna menentukan lokasi yang tepat untuk bendungan, dia tertegun menyaksikan pyramid-pyramid raksasa yang dibangun Fir'aun di sana.  Dia berpikir, "Fir'aun yang sanggup membangun pyramid saja tak mampu membendung sungai Nil, apalah artinya aku?"  Karena malu atau takut menanggung konsekuensi hukumnya karena membatalkan kontrak, Ibn al-Haitsam kemudian pura-pura gila, sehingga oleh penguasa Mesir dia dijatuhi tahanan rumah dan seluruh hartanya diawasi negara.  Dalam tahanan rumahnya itulah Ibn al-Haitsam mendapat waktu untuk melakukan berbagai eksperimen optika, sehingga dia lalu menjadi Bapak fisika optika.  Dia baru dilepas beberapa tahun kemudian setelah penguasa Mesir ganti dan orang sudah mulai melupakan kasusnya.  Meski Ibn al-Haitsam tak berhasil membangun bendungan pada masanya, namun fisika optikanya adalah dasar bagi Galileo dan Newton dalam menemukan mekanika lanjut dari pengamatan planet melalui teleskop.  Dengan fisika Newton inilah pada abad-20 orang berhasil membendung sungai Nil dengan bendungan Aswan.

Di Turki, untuk mengantisipasi gempa, yang dilakukan adalah membangun gedung-gedung tahan gempa.  Sinan, seorang arsitek yang dibayar Sultan Ahmet untuk membangun masjidnya yang terletak berseberangan dengan Aya Sofia, membangun masjidnya itu dengan konstruksi beton bertulang yang sangat kokoh dan pola-pola lengkung berjenjang yang dapat membagi dan menyalurkan beban secara merata.  Masjid itu, dan juga masjid-masjid lainnya juga diletakkan pada tanah-tanah yang menurut penelitiannya pada saat itu cukup stabil.  Gempa-gempa besar di atas 8 Skala Richter yang terjadi di kemudian hari terbukti tidak menimbulkan dampak yang serius pada masjid itu, sekalipun banyak gedung modern di Istanbul yang justru roboh.

Jadi bencana-bencana alam selalu diantisipasi terlebih dulu dengan ikhtiar.  Penguasa Daulah Islam menaruh perhatian yang besar agar tersedia fasilitas umum yang mampu melindungi rakyat dari berbagai jenis bencana.  Mereka membayar para insinyur untuk membuat alat dan metode peringatan dini, mendirikan bangunan yang tahan bencana, membangun bunker cadangan logistik, hingga menyiapkan masyarakat untuk selalu tanggap darurat.  Aktivitas jihad adalah cara yang efektif agar masyarakat selalu siap menghadapi situasi yang terburuk.  Mereka tahu bagaimana harus mengevakuasi diri dengan cepat, bagaimana menyiapkan barang-barang yang vital selama evakuasi, bagaimana mengurus jenazah yang bertebaran, dan bagaimana merehabilitasi diri pasca kedaruratan.

Para pemimpin dalam Daulah Islam juga orang-orang yang terlatih dalam tanggap darurat.  Mereka orang-orang yang tahu apa yang harus dikerjakan dalam situasi normal maupun genting, bukan orang-orang yang hanya pandai menjaga image dalam acara seremonial atau ikut meratap dalam doa bersama.

http://famhar.multiply.com/journal/item/158

Mari Selamatkan Yogyakarta dan Sekitarnya dengan Taubat

From: Bambang Udoyono

 

Bismillahirrohmaanirrohiim

 

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. QS. Adz-Dzariat [51] : 56.

 

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. QS. Al-Anbiya [21] : 16.

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. QS. Al-Hijr [15] : 85.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.  Mereka itulah orang-orang yang lalai. QS. Al-A'raf [7] : 179.

 

Maka sembahlah Alloh dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai (nya). QS. Al-Mu'min [40] : 14.

 

Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Alloh), yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Alloh. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. QS. At-Taubah [9] : 112

Sedih ... sakit ... rasanya ! Melihat ulah sebagian manusia Yogyakarta, belum genap sebulan kita diberi peringatan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, dengan meletusnya gunung teraktif di indonesia yaitu gunung merapi, di mana tidak sedikit korban yang berjatuhan, harta benda yang hangus oleh dahsyatnya merapi, yang semua musibah ini ada yang mengaturnya yaitu Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, dan musibah ini mungkin adalah teguran dari-Nya, untuk kita, semua itu terjadi karena dosa dosa kita.

Tapi...... saudaraku, apa yang kalian lakukan ?

Bertaubatkah ?!

Mohon ampunkah ?!

Tidak ...

Tapi justru sebaliknya kalian kembali menantang kuasa-Nya.

***

Paguyuban Kebatinan Tri Tunggal (PKTT) Yogyakarta menggelar ritual tolak bala pada Senin (8/11/2010) malam, Ritual tersebut dimaksudkan agar warga Yogyakarta dan sekitarnya terhidar dari mara bahaya akibat letusan Merapi.

Ritual yang dipusatkan di sekitar kawasan Tugu ini diawali dengan mengarak kerbau bule. Mengambil start di SMPN 6 Terban Yogyakarta, iringan-iringan puluhan anggota PKTT menyusuri Jl Sudirman, sebelum akhirnya memulai berbagai acara ritual di Perempatan Jl Sudirman-Mangkubumi-AM Sangaji.

Acara dimulai dengan tari Bedoyo yang dipentaskan dengan elok oleh sembilan penari. Alunan gamelan serta semerbak harum dupa membuat semua yang ada di tempat tersebut larut dalam suasana.

Puncak acara diisi dengan pemotongan seekor Kerbau Bule dan sembilan ayam jago Jurik Kuning sebagai sesaji. Selain itu ada juga getuk lindri dengan bentuk boneka manusia yang berjumlah 99.

Sombo, Anggota PKTT menuturkan, sesaji merupakan simbol manusia dan alam sekitarnya. "Ritual ini diharapkan dapat terjadi harmonisasi antara manusia dan alam," katanya.

Kepala kerbau dan sembilan jago Jurik Kuning, rencananya akan dibawa ke lereng Merapi untuk ditanam di sana malam ini juga. "Daging badannya akan dibagikan pada warga," kata Wahadi, anggota lain dari Seyegan. (Dikutip dari kompas.com)

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala... QS. Al-Maidah [5] : 3.

Inikah taubat ?!

Sadarlah saudaraku !

Bukti Itu adalah Kesyirikan

Coba kita perhatikan firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Ta'ala,

Katakanlah, 'Sesungguhnya sholatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Rabb (Tuhan) semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh). (QS. Al-An'aam [6] : 162-163).

Dalam ayat lain, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman kepada Nabi-Nya shallallohu 'alaihi wa sallam,

Maka, dirikanlah sholat karena Rabb-mu (Alloh Subhanahu wa Ta'ala) dan berkurbanlah. (QS. al-Kautsar [108] : 2).

Kedua ayat ini menunjukkan agungnya keutamaan ibadah sholat dan berkurban, karena melakukan dua ibadah ini merupakan bukti kecintaan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan pemurnian agama bagi-Nya semata-mata, serta pendekatan diri kepada-Nya dengan hati, lisan dan anggota badan, juga dengan menyembelih kurban yang merupakan pengorbanan harta yang dicintai jiwa kepada Dzat yang lebih dicintainya, yaitu Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Oleh karena itu, mempersembahkan ibadah ini kepada selain Alloh Subhanahu Wa Ta'ala (baik itu jin, makhluk halus ataupun manusia) dengan tujuan untuk mengagungkan dan mendekatkan diri kepadanya, yang dikenal dengan istilah tumbal atau sesajen, adalah perbuatan dosa yang sangat besar, bahkan merupakan perbuatan syirik besar yang bisa menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam (menjadi kafir).

Dalam sebuah hadits shahih, dari Ali bin Abi Thalib radhialloh 'anhu, bahwa Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Alloh Subhanahu Wa Ta'ala melaknat orang yang menyembelih (berkurban) untuk selain-Nya." (HR. Muslim no. 1978)

Hadits ini menunjukkan ancaman besar bagi orang yang menyembelih (berkurban) untuk selain-Nya, dengan laknat Alloh Subhanahu wa Ta'ala yaitu dijauhkan dari rahmat-Nya, karena perbuatan ini termasuk dosa yang sangat besar, bahkan termasuk perbuatan syirik kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga pelakunya pantas untuk mendapatkan laknat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan dijauhkan dari rahmat-Nya.

Syirik adalah dosa besar yang dapat menimbulkan murkaNya. Jadi bukan keselamatan, keamanan yang akan diperoleh. Tapi sebaliknya. Orang yang mentauhidkan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dengan hanya memohon dan beribadah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala semata, merekalah yang mendapatkan keselamatan.

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman
(yaitu syirik) maka mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang diberikan hidayah. (QS. Al-An'aam [6] : 82)

Tak takutkah kita dengan murka-Nya yang lebih besar ?

Wahai saudaraku ... sadarlah...!!

Bukan dengan sesaji kita akan selamat

Bukan dengan maksiat

Tapi kita berharap Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menyelamatkan kita dengan bertaubat pada-Nya

Menjalankan perintah-Nya

Menjauhi larangan-Nya

Takutlah pada syirik karena begitu bahaya dosa tersebut sebagaimana firman-Nya,

Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  Barang siapa yang mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa [4] : 48)

Wahai....saudaraku ... Solusinya adalah Taubat

'Ali bin Abi Tholib –radhiyalloh 'anhu- mengatakan,

Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat. (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Perkataan 'Ali –radhiyalloh 'anhu- di sini selaras dengan firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Ta'ala,

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syuraa [42] : 30)

Jangan semakin membuat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala murka dengan kesyirikan yang kita perbuat, hujan abu tidak akan usai jika malah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dibalas dengan disekutukan dengan selain-Nya.

Sadarlah wahai saudaraku, walau Alloh Subhanahu Wa Ta'ala murka pada kita, tapi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tetap menunjukan sipat kasih sayangNya pada kita, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebarkan pupuk untuk menyuburkan bumi, dan pasir yang konon menurut para ahli pasir bahan pembuat kaca, dan juga masih banyak manfaat lain untuk generasi pengganti kita kelak.

Katakanlah: Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi ? Katakanlah: Kepunyaan Alloh. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang... QS.Al-An'am [6] : 12.

Semoga uraian singkat ini bisa menjadi jalan hidayah-Nya untuk kita semua, untuk kembali menata Yogyakarta dengan bertaubat bukan dengan maksiat atau kesyirikan.

Aamiin.

Ditulis saat menemani anak-anak tidur siang, Panggang, Gunung Kidul, 9 November 2010

Penulis: Ummu Rumaysho, dilengkapi oleh Abu Rumaysho

(rumaysho.com)

http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/32346-selamatkan-jogja-dengan-taubat-bukan-tumbal.html

 

Disempurnakan dan disadur ulang ketika memanfaatkan waktu libur untuk berkunjung dan silaturahim serta melihat juga turut merasakan penderitaan saudara saudara kita para pengungsi letusan gunu

Merugi Rp 55 Triliun


From: A.Syauqi Yahya

Minggu, 28/11/2010 20:06 WIB
Taman Nasional Gunung Merapi Merugi Rp 55 Triliun 
Parwito - detikNews

foto: dokumentasi detikcom

Jakarta - Letusan Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY memakan korban jiwa. Taman Nasional Gunung Merapi juga merugi cukup besar hingga Rp 55 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Tri Prasetya, kepada detikcom, Minggu (28/11/2010).

Kerugian cukup besar ini diakibatkan kerusakan yang cukup parah di beberapa wilayah meliputi hutan dan ekosistem flora dan fauna di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang luasnya mencapai sekitar 2.800 hektar dari total luas tanaman nasional 6.410 hektar. Di Kabupaten Magelang sendiri, kerusakan taman nasional mencapai 800 hektar.

Menurut Prasetyo, rehabilitasi di kawasan yang rusak itu memerlukan waktu sekitar 50 tahun. Hal ini disebabkan luasnya daerah yang rusak parah. Kerusakan terparah di wilayah Cangkringan, dimana hampir 1.150 hektar pohon pinus terkena awan panas Merapi.

"Tapi untuk pemulihan secara bertahap bisa 10 tahun untuk melihat perubahannya secara signifikan. Dengan catatan, selama waktu kegiatan pemulihan itu tidak terjadi lagi bencana letusan Merapi," jelas Prasetyo.

Prasetyo memaparkan. 2.800 hektar kawasan taman nasional yang rusak berupa vegetasi pinus, hutan rimba, dan hutan penelitian. Selain kerusakan tersebut, letusan Merapi juga mengakibatkan hilangnya sumber mata air di sejumlah titik di lereng Merapi.

Akibatnya jika terjadi hujan deras, lereng Merapi terancam erosi dan banjir. Apalagi, bangunan dan fasilitas yang ada juga telah roboh.

"Dampak sekunder dari letusan yaitu banjir lahar dingin akibat hujan deras di puncak Merapi, bisa lebih parah lagi dengan kondisi kerusakan yang terjadi tersebut," ungkap Prasetyo.

Lebih jauh lagi, Prasetyo menambahkan, letusan Merapi telah memusnahkan flora dan fauna di Gunung Merapi. Di lereng Merapi jenis habitat hewan yang selama ini hidup adalah seperti burung Elang Jawa, Elang Hitam, dan lainnya. Burung tersebut saat ini dimungkinkan telah mengungsi ke lereng Gunung Merbabu.

Dalam rangka rehabilitasi, Prasetyo menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kerjasama dengan beberapa instansi. "Seperti misalnya akan menjalin kerjasama dengan Universitas Gajah Mada, Kementerian Kehutanan, dan lainnya untuk mendapatkan blue print bagaimana arah rehabilitasi," tandasnya.

(van/did)

http://www.detiknews.com/read/2010/11/28/200613/1504344/10/taman-nasional-gunung-merapi-merugi-rp-55-triliun?n991102605
Baca Juga :
Tengok Dusun, Pengungsi Merapi Bersih-Bersih Rumah
Konflik Dengan Relawan, Pengungsi Merapi Nekat Pulang
Rp 59 M Kredit Sapi Masyarakat Korban Merapi 'Diputihkan'
Kemendiknas Siapkan Rp 500 M untuk Bangun Sekolah di Lereng Merapi
--

Saturday, September 22, 2012

Cuek


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Rabu, 15 Agustus 2012 | 15:37 WIB


Polri Sewa Seabreg Pengacara, KPK Cuek

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tidak ambil pusing dengan langkah Kepolisian RI yang menyewa sejumlah pengacara kondang untuk menghadapi sengketa penyidikan kasus dugaan korupsi simulator alat uji SIM. "Kami tidak melakukan langkah apa pun menyikapi langkah Polri tersebut. Itu hak Polri menyewa atau tidak menyewa pengacara," kata juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, Rabu, 15 Agustus 2012. 

Kemarin, Kepolisian dikabarkan sibuk merekrut sejumlah pengacara untuk mendukung rencana mereka menyidik kasus simulator SIM. Tindakan polisi yang emoh menyerahkan kasus ini pada KPK dinilai mencurigakan sebab melanggar UU KPK. Beleid itu jelas-jelas menegaskan bahwa jika sebuah penyidikan telah ditangani KPK, lembaga penegak hukum lain harus mundur. 

Sejumlah pengacara yang sudah direkruit polisi adalah Hotma Sitompoel, Juniver Girsang, Friedrich Yunandi, Tommy Sihotang, dan Brigadir Jenderal (Purnawirawan) RM Panggabean. Yang jadi masalah, sebagian dari mereka sudah menjadi kuasa hukum Inspektur Jenderal Djoko Susilo, tersangka kasus simulator SIM.  

Johan mengatakan KPK tetap mengusut simulator SIM tersebut tampa mempedulikan sikap polisi yang merekrut para pengacara. KPK juga tidak berencana menyewa pengacara seperti langkah kepolisian tersebut. "Kami tidak ada rencana menyewa pengacara," kata Johan.

RUSMAN PARAQBUEQ

--

Monday, September 17, 2012

Ver ....

From: A.Syauqi Yahya

Kisah Ver Tersangka Trafficking (1)
Germo Cilik Pimpin PSK Cilik
Minggu, 10 Oktober 2010 | 15:41 WIB
surya
Ver

KOMPAS.com — Siapa sangka, Ver (17), germo cilik sekaligus pekerja seks komersial (PSK) yang punya belasan anak buah, ternyata siswi yang pintar. Semasa SD dan SMP sebelum dikeluarkan dari sekolahnya, dia selalu masuk peringkat 10 besar di kelasnya.

Namun, kecerdasan itu tak mendapat perhatian semestinya. Orangtuanya yang tinggal di Lamongan tergolong miskin. Saat pindah ke Surabaya, Ver hidup dalam lingkungan yang membuatnya nakal. Sampai akhirnya ia masuk dalam dunia hitam dan ditangkap anggota Satuan Pidana Umum (Sat Pidum) Reskrim Polresta Surabaya, Kamis (7/10) tengah malam.

Kini masalah Ver yang terakhir indekos di Jalan Pakis Sidokumpul I itu bertumpuk-tumpuk. Selain menjadi tersangka dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara karena menjual belasan anak di bawah umur seusia SMP dan SMA sebagai PSK, Ver juga tengah hamil tanpa suami.

Kepada Surya di tahanan Mapolresta Surabaya, Sabtu (9/10), Ver yang bertubuh kurus itu mengisahkan, sejak kecil kondisi keluarganya sudah tidak harmonis. Anak bungsu dari dua bersaudara itu menceritakan, sewaktu kelas III SD di Lamongan, ayah dan ibunya kerap bertengkar. Suatu ketika seusai pertengkaran hebat, ayahnya meninggalkan rumah dan tak diketahui ke mana perginya.

Bahkan, Ver yang gaya bicaranya ceplas-ceplos ini mengaku tidak begitu ingat bagaimana wajah ayahnya. "Saya tidak ingat lagi. Ibu cuma bilang kalau ayahnya sudah pergi dan tidak kembali," kata Ver lirih.

Masalah keluarga itu sedikit mengganggu sekolahnya. Ver yang sejak kelas I sampai kelas III SD selalu peringkat satu, dengan munculnya persoalan keuarga itu, maka saat kelas IV merosot ke peringkat kedua. "Mulai kelas IV sampai kelas VI, kadang saya menjadi juara kelas atau nomor 2 atau tiga. Enggak pastilah karena kepikiran kondisi keluarga," ucapnya.

Lalu terjadilah peristiwa saat dia kelas IV SD. Saat itu, ibunya yang terpaksa mencari nafkah dengan berjualan kosmetik keliling kampung, tiba-tiba meninggal dunia.

Ver shock mendapati kenyataan ayah dan ibunya sudah tidak di sampingnya lagi. Saudaranya yang ada di Lamongan kemudian merawatnya hingga lulus SD.

Hidup tanpa didampingi orangtua terkadang membuat Ver iri dan nelangsa. Ia kerap menyaksikan anak lain sepulang sekolah dijemput orangtuanya, ada yang naik sepeda motor atau sepeda ontel. "Saya benar-benar sedih kalau melihat itu," ungkapnya.

Setelah lulus SD, bibinya yang merawat Ver di Lamongan terbentur masalah ekonomi sehingga tidak bisa menyekolahkan Ver ke jenjang SMP. Maka, anak cerdas itu kemudian dititipkan ke tantenya di Mojokerto. "Saya lalu dimasukkan ke panti asuhan," kata Ver.

Di panti asuhan itu, Ver hanya bertahan sekitar sebulan. Ia dikeluarkan karena tidak mau mengaji dan sekolah atau mengikuti kegiatan lainnya. "Di sana (panti) saya enggak kerasan," katanya.

Mengetahui hal tersebut, tantenya kemudian menyekolahkan Ver ke SMP di Mojokerto. Namun, tidak lama tantenya merasa tak sanggup menyekolahkan Ver karena masalah ekonomi.

Ver kemudian diserahkan ke saudaranya yang lain di Nginden, Surabaya. Di Surabaya, Ver masuk di salah satu SMPN favorit di Surabaya. Di SMPN ternama itu, Ver cukup disegani karena memiliki otak encer. Mulai kelas I sampai pertengahan kelas II, Ver selalu masuk peringkat 10 besar di kelasnya.

Mulai kenal bolos

Namun, mulai kelas II, Ver sudah mulai kenal bolos sekolah. Ia merasakan kadang agak terkekang.

Saking seringnya bolos, Ver yang kini berstatus tersangka kasus trafficking ini lalu dipanggil ke kantor sekolah untuk diperingatkan. Meski begitu, perempuan berambut sebahu itu tidak kapok. Ia malah kerap bolos sekolah, meski hanya untuk jalan-jalan ke Kebun Binatang Surabaya atau cangkruk di Taman Bungkul. "Terakhir saya dikeluarkan dari sekolah sekitar tahun 2007," paparnya.

Tahu Ver dikeluarkan dari sekolah, tantenya marah. Ia sempat dikunci sendirian di rumah supaya kapok dan mau sekolah lagi. Setelah ditanya tantenya apakah masih ingin melanjutkan sekolah, Ver malah tegas mengatakan tak mau sekolah lagi. Tak pelak, semua pakaian Ver dibuang ke depan rumah. Ver yang masih berusia sekitar 14 tahun itu pun minggat dari rumah tantenya.

Ver mengaku tak mau sekolah lagi karena tiap hari oleh tantenya hanya diberi uang saku Rp 1.500. Menurut dia, itu hanya cukup untuk naik bemo, sedangkan pulangnya ke Nginden harus jalan kaki.

http://regional.kompas.com/read/2010/10/10/15413267/Germo.Cilik.Pimpin.PSK.Cilik.-8

Friday, September 14, 2012

Pitutur : 11

Wong iku yen wis kasokan kabecikan lan rumangsa kapotangan budi, ing sakehing pakartine lumrahe banjur ora kenceng lan resik. Mulane tangeh lamun yen bisa njaga jejeging adil, awit lesane kasumpetan, mripate bereng, kupinge budheg. Atine dadi mati, angel weruh ing bebener. Mula saka iku aja gumampang nampa kabecikane liyan, samangsa tujuwane ngarah marang penggawe kang nalisir saka bebener.

 

 

 

Thursday, September 13, 2012

Wednesday, September 12, 2012

Nguwongke


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Alhamdulillah, Orang Sederhana (Jokowi) Menang di Jakarta

Oleh: Bude Binda | 11 July 2012 | 21:10 WIB

Oleh Bude Binda

Jadi ingat tulisanku "Bukan Pendukung Jokowi". Tulisan yang kubuat untuk menjawab kritik terhadap Jokowi yang katanya hanya layak jadi camat di DKI (tulisan Om Riza Gassner). Di sana kutulis tentang Jokowi yang setidaknya lebih baik dari koruptor atau pemimpin daerah lain yang nepotismenya menggurita. Eh dihapus tulisan ini oleh admin! Hik…hik…sedih.

Namun hari ini kesedihanku terhapus, berganti menjadi keharuan, bahkan air mataku titik saat tahu hasil hitung cepat Jokowi-Ahok menuai keunggulan. Alhamdulillah, aku tak salah bersimpati kepada sosok sederhana yang merakyat ini.

Secara pribadi saya tak kenal Jokowi, hanya mengenal dari media baik cetak (baca tentang beliau di Kompas, Suara Merdeka) dan elektronik (televisi, termasuk di Kompasiana). Seperti kata teman lain media dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap seseorang, namun penilaian yang awet  karena karakter. Saya berpendapat Jokowi dan Ahok tak hanya karena media namun mereka bersinar karena karakter mereka.

Semoga keunggulan ini dapat bertahan hingga di putaran kedua (jika hasil hitung resmi KPUD DKI mengharuskan demikian). Selamat untuk Jokowi Ahok dan pendukungnya, selamat untuk warga Jakarta yang telah memilih pemimpin yang cakap, manusiawi, suka bekerja, dan sederhana. Semoga dengan kapasitas mereka dan dukungan warga Jakarta menjadi kota yang manusiawi. Kota yang ramah kepada penghuninya hingga Om Budiman Hakim tak takut lagi hidup di Jakarta.

Jakarta dengan pemimpin yang menghargai warganya ("nguwongke")  akan menjadikan warga Jakarta lebih sabar, tidak mudah marah, bersikap tertib di jalan, taat peraturan dan seterusnya hal-hal yang baik yang menjadi sifat orang Indonesia namun    akhir-akhir ini meluntur.

Membangun fisik mungkin mudah, namun lebih penting membangun manusia. Manusia yang beradab, yang akan lebih membuat Jakarta menjadi ramah, nyaman, dan layak jadi kota sejajar dengan kota-kota di dunia seperti Tokyo, New York, Paris, Kuala Lumpur, Singapura, amin.

Jokowi  dan Ahok, selamat untuk bapak berdua, namun tetaplah rendah hati, boleh gembira namun tak larut, satukan langkah perjuangan belum selesai.

Akhir kata semoga Jakarta mendapat pemimpin yang terbaik, dan kelak kota-kota serta daerah lain akan terinspirasi.

BUDE BINDA
Banjarnegara, 11 Juli 2012

--

http://ceremende.blogspot.com/

Blusukan Kampung ?


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Minggu, 15/07/2012 11:55 WIB

Anas: Foke Harus Rajin Blusukan ke Kampung

Dhurandhara HKP - detikNews

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyarankan agar calon gubernur DKI Fauzi Bowo lebih sering blusukan (turun) ke kampung dalam sosialisasi ke menghadapi putaran kedua. Dengan itu, ia yakin pasangan yang diusung partainya akan menang.


116 Komentar 

Kirim Komentar

Seti Ajie Ingat Janji 

5 minutes ago

Fokemon enggak usah blusukAn kekampung.. Mending kelaut aja dech lo..

Beri Tanggapan

Arif Rachman 

6 minutes ago

Rajin ke kampung bagi2 uang yah..

Beri Tanggapan

Mas Trie 

9 minutes ago

komentnya mas eddy cahyo lucu tapi betul....betul betul menghibur,hidup mas eddy cahyo !!!!!!!

Beri Tanggapan

bataraja 

10 minutes ago

Emang warga jakarta g-o-b-l-o-k, lha kalo selama jadi wagub dan gubernur kagak pernah blusukan kekampung kok mendadak waktu pemilihan jadi blusukan, emang warga jakarta kagak punya otak...???

Beri Tanggapan

Edi Junaedi 

11 minutes ago

Tuhan yang menentukan siapa yang menang di putaran 2 Foke atau Jokowi.

Beri Tanggapan

Edi Junaedi 

13 minutes ago

Tuhan yang berkuasa kita tidak pernah tahu siapa yang menang di putaran kedua. Yang menang di putaran pertama jangan takabur, yang kalah jangan putus asa.

Beri Tanggapan

Eddy cahyo 

13 minutes ago

Menurut laporan teman saya di sebelah: . Konon kubu foke protes ke KPU dan Panwaslu karena Pilkada DKI dinilai tdk fair krn panitia pemungutan suara cenderung mendukung calon tertentu. Dasar laporan: taplak meja yg digunakan semua bermotif kotak2, tdk ada yg bermotif kumis. Mejanya jg bentuknya kotak, tdk ada yg bentuknya kumis. Bilik suara bentuknya kotak, tdk ada yg bentuknya kumis. Yg ada hanya kotak suara, tdk ada kumis suara. Minumannya pun lbh banyak teh kotak, tdk ada minuman teh

Beri Tanggapan

Salamsejahtera 

13 minutes ago

Kampung akan suguhkan jus tae khe bho buat foke !!

Beri Tanggapan

Budi Santoso 

14 minutes ago

sangat muak lihat wajah au msh mending lihat kera monyet dr pd au. kabulkan doa kami ya ALLAH smg au ini cpt terbongkar kasus korupsinya n biar mampus di tiang monas, kabulkan doa kami.

Beri Tanggapan

pengadilanketiga 

15 minutes ago

Hi Anas ... emang lo kira rakyak jakarta bodoh kayak elo. kalau ngasih saran itu jangan saran bodoh gitu dong. Malu gw jadi orang indo..kalau topnya partai besar aja bodoh gini dan sukanya membodohi rakyat..lo tahu ...gak semua rakyat itu bodoh kayak lo dan gak tahu malu.

--

Masbro Djoko Susilo


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Selasa, 31/07/2012 11:06 WIB

Tahun 2010, Kekayaan Irjen Djoko Susilo Capai Rp 5,6 Milliar

Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Irjen Djoko Susilo ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan simulator kendaraan tahun anggaran 2011. Berapa kekayaannya?


10 Komentar 

Kirim Komentar

Robby Dwi Santika 

10 minutes ago

Mending tukang becak harta ga seberapa tapi hasil keringat dan HALAL dan TIDAK MERUGIKAN ORANG LAIN

Beri Tanggapan

buduk99 

14 minutes ago

Dulu ane kagum ama bro djoko susilo, wkt jd dirlantas polda metro jaya, gebrakane ciamik, bikin sim ling, perpanjang sim di mal dll, dulu ane berharap masbro djoko suatu saat bisa jadi kapolri, siapa sangka andai terbukti korup, bukannya jadi kapolri, yg ada masbro djoko bakalan jadi pesakitan di rutan...

Beri Tanggapan

yana75 

15 minutes ago

juli 2010 = 5,6 M; juli 2011 = 5,6 M + hsl korupsi simulator SIM ???; juli 2012 = ???.. hebaaaat

Beri Tanggapan

birth.legend 

18 minutes ago

yg dibawa kemadiun nga kehitung ...

Beri Tanggapan

Jakwanih Jak 

19 minutes ago

Bravo KPK. jeruk makan jeruk

Beri Tanggapan

teguhselalu 

20 minutes ago

Ayo... umumkan semua harta jenderal polri di media massa.............

Beri Tanggapan

senang_komentar 

22 minutes ago

Ayo sebarkan Foto Foto Koruptor di mana mana biar pada tahu

Beri Tanggapan

policeman 

26 minutes ago

itukan cuma yg dilaporkan. yg disembunyikan bisa kg dibuktikan.......

Beri Tanggapan

tahamaaruf 

26 minutes ago

mdh2an ke depan negara kita bersih dari pejabat2 dg kelakuan seperti ini... hidup KPK

Beri Tanggapan

--

Tuesday, September 11, 2012

Hati2 di jalan


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Senin, 21/05/2012 06:31 WIB

Kemacetan Sambut Kesibukan Awal Pekan di Jakarta

Ferdinan - detikNews

Jakarta - Warga Jakarta harus kembali menghela nafas usai menikmati libur panjang akhir pekan. Kembali memulai rutinitas pekerjaannya 'disambut' kemacetan dimana-mana. Pagi ini kemacetan sudah terjadi di sejumlah ruas jalan maupun tol dalam kota.

Berdasarkan informasi dari situs Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (21/5/2012) arus kendaraan mulai tersendat khususnya di tol Jagorawi. Pukul 05.46 WIB, lalu lintas di tol tersebut dari Cibubur arah TMII terpantau tersendat.

Sementara itu, kendaraan para pekerja kantoran yang berasal dari wilayah pinggir Jakarta mulai memadati ruas Tol Cikampek. Kepadatan terjadi di Bekasi Barat arah Halim pada pukul 05.54 WIB. Data terbaru pukul 06.08, kondisi lalu lintas mulai dari pintu Tol TMII arah Cawang terpantau padat merayap.

Sistem lawan arus (contra flow) hari ini tetap berjalan di sepanjang 5,5 kilometer mulai dari KM 3.050-KM 8.600 ruas tol Cawang menuju Kuningan. Petugas Ditlantas juga mengingatkan agar pengendara yang melintas di jalur contra flow Tol Tebet-Semanggi untuk berhati-hati dan menyalakan lampu utama kendaraannya.

Untuk cuaca di Jakarta hari ini diprakirakan berawan sejak pagi hingga malam hari. Seperti dilansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan ringan diprakirakan hanya turun di Jakarta Selatan pada sore hari.

--

Kue Brownies Rp 50 Juta


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Jumat, 03/08/2012 07:11 WIB

Rp 50 Juta untuk Brigjen Didik Purnomo Berbungkus Kue Brownies

Moksa Hutasoit - detikNews

Bandung - Wakorlantas Mabes Polri, Brigjen Didik Purnomo disebut pernah menerima uang Rp 50 juta dari Dirut PT Inovasi Teknologi Indonesia, Sukotjo S Bambang. Uang itu diberikan dengan cara yang sangat unik.

Sekadar informasi, Sukotjo selama ini tinggal di kawasan Bandung. Kota ini terkenal dengan berbagai macam makanan. Salah satunya Brownies dan Bolu kukus yang sering dijadikan oleh-oleh.

Nah, berbekal oleh-oleh inilah penyerahan uang dilakukan. Sukotjo mengaku memberi uang kepada Didik berbungkus makanan tersebut.

Uang puluhan juta itu diselipkan di antara makanan itu. "Rp 50 juta dibungkus pakai browiens dan bolu kukus untuk Brigjen Didik," ujar kuasa hukum Sukotjo, Erick S Paat, saat ditemui di Bandung, Kamis (2/8/2012).

KPK sudah menetapkan Brigjen Didik menjadi tersangka kasus ini. Yang menarik, tidak lama berselang, giliran Mabes Polri nyana juga menetapkan Didik sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Padahal sesuai UU, pihak Polri harus menyerahkan perkara tersebut ke KPK. Dalam UU 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi pada pasal 50 ayat 4 disebutkan, "Dalam hal penyidikan dilakukan secara bersamaan oleh Kepolisian dan atau Kejaksaan dan KPK, penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian atau Kejaksaan tersebut segera dihentikan," demikian bunyi UU tersebut.

Polri menetapkan lima tersangka kasus proyek pengadaan simulator SIM. Yang menarik, tidak ada nama Irjen Pol Djoko Susilo dalam inisial lima nama yang ditetapkan menjadi tersangka.

"Per 1 Agustus Kabareskrim telah menentukan 5 tersangka. Berkas lima-limanya sudah diserahkan ke Kejaksaan," jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anang Iskandar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (2/8/2012).

Informasi yang dikumpulkan detikcom, Brigjen DP ini adalah Didik Purnomo yang saat ini menjabat Wakorlantas, AKBP TR adalah Teddy Rusmawan sebagai ketua pengadaan, pihak ketiga SB yakni Sukotjo Bambang dan BS adalah Budi Santoso. Inisial L adalah Kompol Legimo.

Hingga saat ini, detikcom belum berhasil menghubungi Brigjen Didik untuk konfirmasi. Wartawan telah mencoba menemui Didik di Mabes Polri, Kamis (2/8) kemarin tapi belum bisa berhasil.

--


Polisi


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Sabtu, 04 Agustus 2012 | 22:32 WIB


KPK: Langkah Polisi Persulit Kami

TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, mengakui langkah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI yang menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat uji surat ijin mengemudi, mempersulit penyidikan yang dilakukan KPK.

»Kalau dibilang tidak mempengaruhi, salah. Saya katakan yang dibutuhkan KPK adalah alat bukti berupa keterangan saksi maupun tersangka," kata Bambang, Sabtu 4 Agustus 2012 malam ini. Kabareskrim Komjen Sutarman kemarin memastikan sejumlah tersangka dalam kasus ini sudah ditahan polisi. Padahal, tersangka yang sama juga dibutuhkan KPK. Sementara berdus-dus dokumen alat bukti perkara ini disimpan di KPK, meski polisi mengklaim membutuhkan dokumen yang sama untuk penyidikan mereka.

»Kami berharap bisa bertemu Kapolri untuk membahas masalah ini," kata Bambang lagi. Pertemuan KPK-Kapolri sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali. Pertama, sebelum penggeledahan kantor Korps Lalu Lintas Mabes Polri di Cawang, Jakarta Selatan. Kedua, setelah penyidik KPK tersandera tidak bisa keluar dari kantor polisi yang digeledahnya. Kalau jadi, maka ini akan jadi pertemuan KPK-Kapolri ketiga selama penyidikan kasus panas ini.

»Kami berharap secepatnya," kata Bambang, ketika ditanya kapan pertemuan dengan Kapolri akan diadakan. KPK telah menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka. Tiga tersangka lain, adalah wakil Djoko, Brigjen Didik Purnomo, dan dua pengusaha yang menyediakan simulator SIM bernilai miliaran rupiah, Sukotjo S Bambang dan Budi Susanto. Polri menetapkan tersangka yang sama, kecuali Djoko Susilo.

KPK bersikeras tidak akan mundur dari penyidikan kasus ini, meski sebagian besar tersangka sudah ditahan polisi. Sesuai UU KPK, penyidikan perkara yang sudah dimulai lembaga antirasuah ini tidak bisa diganggu aparatur penegak hukum lain. Tapi polisi berkilah mereka tidak tahu KPK sudah mulai menyidik. »Kami juga tidak melihat ada instrumen hukum yang bisa menghentikan penyidikan perkara yang kami sidik," kata Kabareskrim, Komjen Sutarman.

TRI SUHARMAN

--

Sunday, September 9, 2012

Wamen ESDM Meninggal Dunia di Gunung Tambora


From: "agus widodo"

VIVAnews - Perlu diketahui bahwa pendapatan pemerintah dari minyak kita habis untuk subsidi harga BBM. Produksi minyak 930.000 barel per hari dan harga minyak $105 per barel dengan kurs Rp9.000 per dolar AS menghasilkan pendapatan sebesar: 60% (bagi hasil untuk pemerintah) x 930.000 barel per hari x 365 hari per tahun x $105 per barel x Rp9.000 per dolar AS = Rp205 triliun.

Subsidi BBM dengan asumsi harga BBM naik Rp1.500 per liter saat harga minyak mentah $105 per barel adalah Rp137 triliun dan kalau harga BBM tidak naik maka subsidinya Rp 178 triliun. Dengan subsidi listrik Rp 60 triliun yang diakibatkan oleh naiknya harga BBM mengakibatkan seluruh pendapatan pemerintah dari minyak hampir habis (sisa Rp 8 triliun) untuk subsidi harga BBM, apabila harga BBM dinaikkan Rp1.500 per liter. Bahkan apabila harga minyak tidak dinaikkan maka defisit kurang Rp33 triliun.

Asumsi harga minyak $90 per barel (APBN 2012) membutuhkan subsidi $123 triliun. Artinya kenaikan harga $15 per barel mengakibatkan kenaikan subsidi Rp55 triliun atau setiap kenaikan $1 per barel mengakibatkan penambahan pengeluaran 55 per 15 atau Rp3,67 triliun. Bayangkan kalau harga minyak naik $ 25 per barel atau lebih. Sehingga kita harus serius melakukan penghematan.

Penghematan yang serius dapat dilakukan dengan penghematan subsidi harga BBM di mana subsidi lebih diutamakan untuk yang membutuhkan. Penghematan pemakaian energi baik dengan teknologi maupun penggunaan transportasi umum, bisa dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

Pertama, perlu peraturan bahwa Pertamax wajib untuk mobil pribadi 1.500 cc ke atas.

Kedua, perlu peraturan bahwa Premix wajib untuk mobil pribadi dibawah 1500 cc. Premix adalah campuran 50% Premium dan 50% Pertamax dengan harga rata-rata di antara kedua bahan bakar itu. Cara lain adalah mobil pribadi di bawah 1.500 cc harus membeli Pertamax dulu sebelum membeli Premium dalam jumlah yang sama di SPBU.

Ketiga, perlu peraturan bahwa Premium hanya untuk angkutan umum dan sepeda motor.

Keempat, penghematan untuk bensin sampai di atas 30 persen dengan alat bernama HHO. Alat seharga Rp800 ribu ini ditemukan oleh Prof. Djoko Sungkono dari ITS.

Kelima, penghematan untuk diesel dengan larutan Penghemat BBM SF Turbo 1 ditemukan oleh Pak Faisal dari Palembang. Ini bagus untuk transportasi umum dan truk, termasuk truk batubara.

Keenam, penggunaan tabung LPG 3 kg untuk nelayan melaut perlu disebar luaskan.

Ketujuh, transportasi umum mobil ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya supaya masyarakat mau pindah dari menggunakan kendaraan pribadi pada hari-hari kerja ke transportasi umum dan hanya menggunakan pada akhir pekan. Busway di Jakarta memerlukan armada yang jauh lebih banyak.

Kedelapan, pemakaian kereta api ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya, baik untuk dalam kota maupun antar kota termasuk untuk angkutan barang dan batubara.

Kesembilan, Medco memberi converter kit untuk CNG (Compressed Natural Gas) yang harga keekonomiannya Rp4.100 per liter (kalau disubsidi Rp1.000 maka harganya Rp3.100) untuk stafnya, dan menyediakan bus kantor untuk pegawainya. Kalau kebanyakan perusahaan berperilaku seperti Medco, maka Jakarta tidak macet. Daerah luar Jawa penghasil Migas bisa beralih ke BBG lebih cepat.

Kesepuluh, perlunya penghematan pemakaian listrik dengan memakai lampu dan peralatan hemat energi dan mematikannya apabila tidak diperlukan.

Kesebelas, Kamis 5 April 2012 Wakil Menteri Perhubungan dan penulis mengunjungi SPBG di Surabaya. Pak Marsaid, Technic & Operation Director CNG pemilik SPBG (Mother Station) menjelaskan bahwa SPBU dapat digunakan untuk Daughter Station BBG dengan mengijinkannya menjual BBG. Untuk itu hanya dibutuhkan lahan 3m x 6m buat menaruh trailer dan dispenser. Keuntungan dibagi antara Mother (Ibu) dan Daughter (Putri) Stations.

Pak Marsaid juga menganjurkan Subsidi Rp 1000 per LSP (liter setara premium) untuk CNG supaya harga jualnya masih menarik walaupun harga BBM subsidi Rp4.500. Subsidi gas Rp1.000 jauh lebih menghemat dari subsidi BBM Rp5.000 (harga Premium tanpa subsidi Rp9.500).

LNG dari luar Jawa dapat diterima oleh trailer-trailer LNG (tanpa diregasifikasi menjadi CNG) di pelabuhan. Mengangkut LNG (cair) ke konsumen membutuhkan ruangan lebih sedikit dari mengangkut CNG. Juga dianjurkan menggunakan LNG untuk truk maupun transportasi umum jarak jauh di Jawa, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Mohon diingat bahwa pengalihan minyak tanah ke LPG di masa lalu menghemat lebih dari Rp50 triliun per tahun. Saat ini tidak ada yang mau menggunakan minyak tanah untuk memasak apabila ada LPG.

Keduabelas, memaksimalkan pemanfaatan batubara, panasbumi, air, bioenergi untuk listrik dengan diatasi kendala-kendalanya. Harap diingat bahwa biaya listrik dari batubara, panasbumi dan air hanya seperempat biaya listrik dari BBM.

Ketigabelas, 11 Maret 2012 Wakil Menteri Pertanian dan penulis mengunjungi Pesantren Sunan Drajat di Lamongan dan melihat pengembangan Kemiri Sunan di sana. Kemiri Sunan ini di samping baik untuk penghijauan sehingga mencegah banjir dan tanah longsor juga buahnya bisa dibuat biodiesel. Pesantren mempunyai jaringan di seluruh Indonesia dan menurut informasi jumlahnya sekitar 20.000 di Indonesia. Memaksimalkan pemanfaatan kemiri sunan untuk reklamasi tambang, penghijauan dan energi (biodiesel).

Keempatbelas, memaksimalkan pemanfaatan energi surya, angin, arus laut, mikro hidro untuk daerah-daerah terpencil terutama Indonesia Bagian Timur.

Kelimabelas, akan lebih banyak uang yang dihemat apabila kita bisa meminimalkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, mengoptimalkan penerimaan pemerintah dan mengefisienkan pengeluaran pemerintah.

Kesimpulan
Dulu, waktu harga BBM Rp6.000 per liter sudah banyak yang berpindah ke busway dan transportasi umum. Begitu harga BBM Rp4.500 per liter maka orang kembali naik kendaraan pribadi lagi. Orang tidak menghemat energi tetapi menghemat uang.

Program konversi minyak tanah ke BBG berhasil karena subsidi minyak tanah dihilangkan. Program jarak pagar dan konversi premium ke BBG belum berhasil karena premium harganya Rp4.500 per liter (disubsidi).

Kalau seseorang menyikapi kenaikan harga BBM dengan arif maka pengeluarannya justru berkurang. Di hari-hari kerja dia menggunakan transportasi umum dan hanya menggunakan mobil pribadi di akhir pekan untuk silaturahmi. Pengguna transportasi umum adalah patriot karena menghemat uang negara, menghemat energi dan polusi.

Penghematan pemakaian premium di atas 30 persen dengan memakai HHO seperti dengan alat seharga Rp800 ribu yang disediakan Prof. Djoko Sungkono dari ITS perlu dan cara penghematan energi lain dan budaya hemat energi perlu digalakkan. Penggunaan tabung LPG 3 kg untuk nelayan melaut perlu disebar luaskan.

Naiknya harga BBM justru akan menyebabkan energi lain, yaitu batubara, gas, panasbumi, air, bioenergi, dan energi baru (misalnya coal bed metane dan shale gas) dan terbarukan lainnya banyak dibutuhkan dan diproduksikan yang akan memberikan lapangan kerja, penghasilan dan pertumbuhan ekonomi serta berkembangnya daerah-daerah terutama di luar Jawa.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak dan luar negeri adalah ketidakmandirian. Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah tidak bijaksana. Mengkonsumsi energi yang mahal tetapi tidak mengkonsumsi energi murah yang kita miliki adalah kebodohan.
Cara meminimalkan subsidi BBM untuk transportasi dan listrik adalah dengan sesedikit mungkin memakai BBM. Dengan demikian, kita mempunyai dana lebih banyak untuk membuat Indonesia lebih cepat menjadi negara terpandang di dunia. Dengan mengurangi ketergantungan kepada BBM maka Insya Allah Indonesia menjadi lebih baik. (eh)

Prof. Widjajono Partowidagdo (pendapat pribadi), Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

 

 

© VIVAnews
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ndalang @ k-link tower mau esuk tekan sore...saiki gek leyeh2 ning htl bidakara (pengumuman.com) :d


From: "widinetwork"

@widiarto_srg

Saturday, September 8, 2012

Nih Kung UNY


From: <titikharyati73@gmail.com>

Kung ngeyelan .......
Nih Profesor Nikol Bowen from The Ohio State University's..........
Talk about School Counseling Program............hwk/th'73
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

--

Friday, September 7, 2012

"TOS"


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Senin, 23 April 2012 | 14:39 WIB


Nunun dan Pengacaranya 'Tos' Usai Tuntutan  

TEMPO.CO, Jakarta - Tuntutan empat tahun penjara tampaknya tidak membebani terdakwa kasus suap cek pelawat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaetie. Seusai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 23 April 2012, Nunun tampak ceria dan beberapa kali melempar senyum.

Saat disambangi kerabat dan koleganya di ruang tunggu tahanan, Nunun pun tak kehilangan senyumannya. Ia beberapa kali tampak ikut bergurau dan sesekali tertawa lepas. Senyumnya melebar saat salah seorang pengacaranya, Mulyaharja, mendatanginya. Nunun dan Mulya pun langsung 'tos' dan saling melempar senyum.

Meski tampak ceria, Nunun menolak mengomentari berat-ringannya tuntutan jaksa. Ia hanya berkomentar singkat saat ditanya wartawan soal tuntutan. "Nanti saja saat pleidoi," ujar istri bekas Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun.

Dalam sidang hari ini, jaksa Nunun bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Ia disebut terbukti memerintahkan bawahannya di PT Wahana Esa Sejati, Arie Malangjudo, untuk membagikan cek pelawat ke politikus Senayan. Cek pelawat itu adalah ucapan terima kasih karena Miranda Swaray Goeltom terpilih sebagai DGS BI 2004 dalam uji kepatutan dan kelayakan di Senayan, 8 Juni 2004.

Nunun juga dinyatakan terbukti memfasilitasi Miranda bertemu dengan tiga anggota Dewan: Paskah Suzetta, Hamka Yandhu, dan Endin J. Soefihara. Pertemuan digelar di rumah Nunun di Cipete, Jakarta Selatan, sebelum pemilihan DGS BI digelar Komisi Keuangan DPR RI, awal Juni 2004.

ISMA SAVITRI

Berita terkait:
Dituntut 4 Tahun, Nunun Tebar Senyum
Jaksa: Nunun Terbukti Bagikan Cek Pelawat
Tunggu Sidang, Nunun Nyanyi Lagu Wajib Nasional
Arie Malangjudo Diperiksa Sebagai Saksi Miranda
Tuntutan Nunun, Jaksa Diminta Buka Sponsor Suap

--


Thursday, September 6, 2012

Kung hm

Ngguyu

Indonesia Mencemaskan


From: teguhris

dari milis sebelah...
--------------------------------

Indonesia Mencemaskan,

Perlu Kepemimpinan yang Bermartabat

Kondisi Indonesia dewasa ini dan ke depan amat mencemaskan. Banyak kalangan masyarakat kita bertahun-tahun belakangan ini merasakan dan mengeluhkan tentang martabat bangsa yang mengalami kemerosotan signifikan dalam berbagai bidang.

Akibatnya, banyak di antara warga bangsa tidak lagi merasa bangga sebagai bagian integral Negara bangsa Indonesia. Mereka mengalami dislokasi dan disorientasi dalam kehidupannya. Banyak kalangan masyarakat tak tahu lagi tempatnya yang sepatutnya sehingga berbenturan satu sama lain penuh sikap curiga.

Ketua Palang Merah Indonesia HM Jusuf Kalla dalam pidatonya pada "Memorial Lecture Sutan Takdir Alisjahbana (STA)", yang digelar Akademi Jakarta, Selasa (27/7) malam di Taman Ismail Marzuki, memaparkan dengan jernih tentang lunturnya martabat bangsa.

"Hanya dengan kemajuan ekonomi yang mendorong kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan lainnya, bangsa kita bisa memiliki kebanggaan diri dan martabat yang baik ke dalam maupun ke tengah pergaulan antarbangsa. Karena itu, perlu dikoreksi dan diluruskan arah pembangunan ekonomi kita," katanya.

Jusuf Kalla menegaskan, tinggi rendahnya martabat bangsa juga terkait pencapaian dalam bidang-bidang lain yang harus didukung kemajuan dan kekuatan ekonomi. Kita akan disegani bangsa-bangsa lain dan memiliki martabat tinggi jika unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertolak dari riset-riset serius. Juga karya-karya seni budaya yang agung serta kehidupan agama dan spiritualitas yang istikamah, juga prestasi olahraga.

"Kita hendaknya melakukan riset tidak hanya untuk kepentingan ilmu, tetapi lebih-lebih untuk meningkatkan nilai tambah berbagai produk kita sendiri sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Menurut mantan Wakil Presiden ini, pendidikan kita semestinya menanamkan cara pandang dunia yang positif, mencerahkan, dan visioner tentang kekayaan seni budaya, tradisi, dan kebudayaan bangsa. Pendidikan lebih dari sekedar transfer ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Pendidikan merupakan tempat dan lokus sangat strategis untuk menyemai serta menanamkan harkat dan martabat diri sejak dini dan berkelanjutan.

Pendidikan dasar semestinya lebih berorientasi ke dalam, tidak berorientasi keluar melalui eksperimen semacam sekolah bertaraf internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Seharusnya pendidikan dasar lebih menekankan penggunaan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Bahasa bukan sekedar bertutur kata yang baik, melainkan menyangkut kemampuan menyususn logika, alur pikiran atau sistematika berfikir, sehingga dapat dipahami orang lain dengan baik.

Hanya pendidikan dasar yang beorientasi ke negeri sendiri yang bisa memberi penanaman nilai-nilai menyangkut karakter, jati diri, dan martabat bangsa.

Menurut dia, kita memerlukan kepemimpinan bermartabat (leadership with dignity) yang pada gilirannya memainkan peran sangat penting dalam membangun harkat dan martabat diri bangsa keseluruhan.

Untuk itu, setiap pemimpin mesti memiliki kepercayaan diri kuat yang membuat dia berani mengambil keputusan dan tindakan. Siap menanggung resiko dari setiap langkah dan keputusannya. Pemimpin yang dapat membangun martabat bangsa adalah pemimpin yang mampu menjadi inspirasi, sekaligus membangkitkan imajinasi kreatif warga bangsa. (NAL) Kompas, 28/7/2010

--------

Ketika kemacetan memburu Ibukota Negara, maka transportasi masal, kereta api, MRT menjadi prioritas dibangun, agar lebih efisien dan produktif..

Bila nanti kemudian ingin mengundang lagi Mr. President Obama bernostalgia silakan saja, tentu dengan catatan lumpur lapindo ditutup dan diberesin dahulu, malu kita… mereka di teluk Meksiko di kedalaman 500m dari permukaan laut saja bisa tegas dan beres, sedangkan di sini malah berapa puluh meter di atas permukaan laut. Katanya mereka berhasil karena ditutup dengan harkat dan martabatnya. Maka kita menjadi maklum bila lumpur lapindo selama ini sulit ditutup... konon karena ditutupnya bukan dengan harkat dan martabat, melainkan dengan martabak yang bisa dijual belikan di pinggir jalan raya porong... Padahal keduanya jelas sekali bedanya.

Maka bila dari fraksi partai golkar seperti misal Priyo Budi Santosa nanti ingin menjadi menteri atau apa, silakan angkat saja ia menjadi menteri penutupan Lumpur lapindo,  kenapa mesti setingkat menteri, lha pimpro sudah terbukti gagal. Kalau sukses bisa lanjutt… atau kalau nggak berani menutup, maka ya memang lebih cocok menjadi anggota/pimpinan legislatif fraksi partai golkar, yang di antaranya terus berjuang dana pemerataan dan pembangunan daerah-daerah aspirasi pemilihan suara untuk pemilu yang akan datang, bersama partai-partai besar lainnya.  

Ada lagi yang menanyakan kasus bail out pemilu bank century? Wah, saya malah sudah lupa… sambil berucap 'amit-amit jabang bayi'…. 'ojo ketemu neng anak putu...'

Atau kalau perlu bangsa ini dibuat oleh para pemimpinnya menjadi semacam 'korporatisasi negara', menjabat dengan berbagai label di berbagai tempat, yang penting menguntungkan individu, penguasa 'owners' dan kelompok tertentu saja, tanpa perlu dan perduli lagi memikirkan nasib rakyat, kesejahteraan rakyat, kemajuan masyarakatnya – apalagi petani dan nelayan yang saat ini sedang bingung dengan perubahan cuaca, hama dan gagal panen.

Kalau kemudian kompor tabung gas 3kg banyak yang meledak, karena sekarang jumlahnya sudah sekitar 45 juta tabung gas. Seperti halnya sepeda motor dan kendaraan. Pemakai harus sangat cermat, kalau tidak hati-hati resiko kecelakaan dan kebakaran akan terus terjadi. Kalau kecelakaan berkendaraan korbannya pengendara, kendaraan dan orang lain. Tetapi kalau tabung gas, selang dan kompor meledak, korbannya bukan saja pemakai, tabung gas, selang dan kompornya, tetapi juga termasuk motor dan rumahnya porak poranda.

Ini semua perlu langkah progresif dan langkah tanggung jawab dari pemerintah. Perlu segera langkah urgent untuk sosialisasi secara massal melalui iklan radio, telivisi dan media masa tentang standar keselamatan pemakaian kompor dan tabung gas elpiji 3 kg… karena mereka ada yang terbatas pengetahuannya. Jangan hanya kejar target produksi dan distribusi konversi minyak ke gas elpiji, tetapi lupa sosialisasi, kualitas dan jaminan standar keselamatan bagi masyarakat pemakai… sebelum korban akan banyak berjatuhan dan sangat menyengsarakan hidup mereka.

Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat.

Best Regards,

Retno Kintoko

Wednesday, September 5, 2012

Kapolri Berkukuh ....


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Kapolri Berkukuh Faisal-Budri Meninggal Gantung Diri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengakui adanya dugaan penganiayaan oleh polisi kepada kakak beradik Faisal dan Budri di Polsek Sijunjung, Sumatra Barat. Namun, dia berkukuh penyebab kematian Faisal dan Budri adalah karena gantung diri. »Terjadi dugaan penganiayaan terhadap kedua korban oleh oknum," kata Timur dalam laporan ke Komisi Hukum DPR saat rapat kerja di gedung DPR, Rabu, 1 Februari 2012.

Timur mengakui penganiayaan ini dilakukan untuk mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan kedua bocah ini. Tapi, katanya, penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Polri bukan merupakan penyebab kematian korban.

Berdasarkan hasil visum, kata Timur, di leher korban ditemukan luka lecet melingkar yang sesuai dengan kondisi orang gantung diri. Pada pemeriksaan dalam, ditemukan resapan darah pada jaringan ikat leher dan otot. Resapan darah ini disebabkan oleh adanya kekerasan benda tumpul. 'Penyebab kematian adalah kekerasan benda tumpul," kata Timur.

Terkait dugaan penganiayaan ini, Polri sudah menjatuhkan hukuman kepada sembilan anggota Polri, yaitu Ajun Komisaris Syamsul Bahri, Inspektur Satu Al Indra, Ajun Inspektur Dua Irzal, Briptu Andria Novariano, Brigadir Erman Yusra, Bripka Al Ansyari, Brigadir Johanes, Bripka Jonitar Darma, dan Briptu Arianto Kasim. »Mereka sedang menunggu proses pidana," kata Timur.

Namun demikian, anggota Komisi Hukum Nudirman Munir tetap ragu jika dua remaja ini meninggal karena gantung diri. Dia melihat situasi kamar mandi dan postur korban tidak memungkinkan mereka menggantung diri. »Saya yakin mereka digantung," kata politikus Partai Golkar ini. Dia meminta Kapolri untuk menindak tegas oknum yang telah melakukan penganiayaan. Selain itu, penganiaya, kata Nudirman, harus diumumkan kepada publik.

Budri M. Zen dan Faisal Akbar ditemukan meninggal pada 28 Desember tahun lalu. Berdasarkan keterangan polisi, keduanya ditemukan tewas di kamar mandi tahanan dalam posisi tergantung. Faisal telah ditahan sejak 21 Desember karena dituduh mencuri kotak amal masjid. Adapun Budri ditangkap pada 26 Desember karena saat diperiksa Faisal mengaku pernah mencuri 19 sepeda motor bersama abangnya.

I WAYAN AGUS PURNOMO

--

Monday, September 3, 2012

sebuah pergulatan tanpa marka, sebuah perlombaan sampai mati di tengah jalan di malam hari


From: <syauqiyahya@gmail.com>

Senin, 16 Juli 2012

Dissensus

Ada sejumlah larut malam Jakarta, ada beberapa sudut kota yang belum sepi, ada puluhan laki-laki, umumnya laki-laki, yang duduk di atas sadel sepeda motor yang diparkir berjajar sepanjang satu kilometer. Di tepi jalan itu, di tempat yang tak sepenuhnya terkena cahaya lampu, mereka tampak menantikan sesuatu yang eksplosif akan terjadi.

Dan yang eksplosif, atau mendekati eksplosif, memang sesekali terjadi. Di tengah jalan di depan mereka, di antara mobil-mobil yang masih lewat, tiap kali selusin pengendara sepeda motor akan melarikan kendaraannya dengan kencang sekali, dalam sebuah perlombaan yang tak jelas aturannya bagi orang lain kecuali kecepatan sekitar 140 kilometer per jam. Selama beberapa jam itu berlangsung kompetisi urat saraf, persaingan untuk siap terjungkal, lomba menyepelekan mati.

Terkadang memang mati. Dan tampaknya tak apa-apa. Dalam lanskap lalu lintas kota besar Indonesia, tewas di jalanan hanya sebuah repetisi. Kecelakaan terjadi 420 kali sehari, menurut catatan 2010.

Jalanan adalah vivere pericoloso, hidup yang nyrem�pet-nyrempet bahaya, dan sepeda motor adalah sebuah pernyataan. Kendaraan roda dua itu bukan saja alat transportasi, tapi juga�seperti Porsche dan Jaguar bagi para miliarwan�sebuah ekspresi. Ada rasa bangga akan milik. Bagi orang lain, milik itu mungkin tak seberapa, tapi bagi mereka istimewa: ia barang yang baru terjangkau kelas sosial yang selama ini tak punya banyak.

Di dekat rumah saya ada sebuah lapangan yang berubah jadi pasar sebulan sekali. Di sana dijual alat-alat dapur, makanan kering, pakaian sehari-hari, barang-barang yang tak masuk etalase-etalase mall. Dan di sudut lapangan, di atas sebuah mobil pickup, dibariskan beberapa buah sepeda motor. Komoditas yang dulu biasa dipajang di showroom pertokoan itu kini ditawarkan seperti durian. Dengan prosedur kredit yang tak rumit, dengan atau tanpa SIM, seseorang bisa berubah jadi Sang Pemilik dan mengatakan: aku bersepeda motor, maka aku ada.

Dan ia akan mengarungi jalan dengan tenaga dan keterampilannya sendiri. Mandiri. Di atas rangka dan mesin yang ramping itu, ia akan dengan mudah menyelinap di antara mobil, bus, truk, angkot, bajaj yang jalan saling menghambat. Mereka sanggup sampai lebih cepat ke tujuan ketimbang jip Nissan Terrano yang merayap di antara kepadatan jalan�dan dengan itu mengubah sebuah asumsi asal: di Jakarta, mobil 3.000 cc bukanlah sarana mobilitas yang efektif, melainkan sarana kenikmatan di tengah kemacetan.

Dalam kapasitas itu sepeda motor juga instrumen kemerdekaan. Sang pemilik tak bergantung pada jemputan kantor atau kendaraan umum yang melelahkan. Ia bisa memakai kendaraannya yang mudah disimpan di pojok rumah kapan saja.

Tapi tiap pengendara motor akan menyadari kerapuhannya. Di perebutan ruang di jalanan, ia tak bisa sendirian menghadapi kendaraan-kendaraan yang lebih besar dan kuat. Tiap tabrakan akan mudah merontokkan. Maka hampir di tiap perempatan, mereka�berpuluh, mungkin beratus-ratus�membentuk formasi seketika yang pejal, tak bisa diterobos, membentengi diri seperti pasukan Romawi menghadapi musuhnya.

Dalam hal itu, mereka memegang supremasi. Di Jakarta dan sekitarnya, jumlah sepeda motor lebih dari 70 persen dari seluruh alat transportasi bermotor. Kurang-lebih 10 juta. Andaikata angka ini sama dengan angka pengendaranya, jumlah orang sekitar Jakarta yang melaju di atas motor roda dua itu hampir sama dengan jumlah seluruh penduduk Yunani.

Ada bayang-bayang kekuatan yang tak dapat ditundukkan dalam fakta itu�dan itu pula yang terasa jika kita melihat puluhan pemuda yang duduk di sadel sepeda motor mereka di larut malam Jakarta itu. Mereka adalah penantang. Kota besar ini mencerai-beraikan mereka di tempat kerja dan di jalan-jalan sibuk siang hari; malamnya, mereka menebus apa yang hilang: sebuah komunitas di mana mereka saling memberi pengakuan. Dengan itulah mereka menunjukkan ciri Jakarta selama 30 tahun lebih: sebuah kota yang tak mengakui dan tak diakui.

Maka yang kita saksikan di malam-malam itu bukan hanya sosok the lonely crowd, tapi juga sebuah zona perkecualian: di atas jalan sebagai bagian dari tata ruang kota, para pengebut sepeda motor yang tanpa marka dan tanda itu merasa ada di luarnya.

Atau lebih tepat: bagi mereka, yang mana di luar dan yang mana di dalam tata itu tak jelas lagi. Di dalam hukum sama halnya dengan di luar hukum, karena hukum telah ditetapkan tanpa mengakui mereka. Para administrator kota akan mengatakan bahwa aturan-aturan dirumuskan untuk umum, tapi siapakah �umum", kecuali sesuatu yang berubah dari masa ke masa? Dulu �umum" di Jakarta adalah pejalan kaki, pengendara delman, opelet, dan trem. Kemudian �umum" diwakili oleh para pengguna dan pemilik mobil pribadi. Yang tak termasuk dalam �umum" ini sadar atau tak sadar melihat dirinya di luar.

Dengan jumlah mereka yang begitu besar, mereka adalah indikator bahwa �luar" adalah sebuah pengertian yang labil. Jakarta bukan Roma dalam mitologinya, kota yang ditegaskan batasnya dengan pembunuhan. Mobilitas yang dipermudah oleh sepeda motor justru memperlihatkan batas itu tak ada, dan pembunuhan dengan mudah terjadi. Jika batas itu diterjemahkan sebagai hukum, bagi banyak orang di kota ini hukum bukanlah perlindungan. Hukum adalah ancaman.

Sebab itu, Jakarta�dengan aparatus yang beribu-ribu, di antaranya bersenjata dan punya alat pantau yang canggih�tak bisa dibayangkan sebagai sebuah �kamp" ala Agamben. Yang terlihat adalah sebuah dissensus, bukan konsensus, sebuah pergulatan tanpa marka, sebuah perlombaan sampai mati di tengah jalan di malam hari.

Goenawan Mohamad

--

Ning stasiun poncol

From: widiarto

Para supir taksi,ojek,calo,tukang becak,asongan,tukang parkir,penjemput tumplek blek nonton bareng sinambi totohan mbuh pironan...:d

Sunday, September 2, 2012

Sebuah Renungan


Maaf, bila repost, semoga bermanfaat.
Buat renungan...Konon di Jepang pernah
ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan, mereka yang
dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak
memberatkan kehidupan anak2nya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya
kehutan, karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak
bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tsb. Si ibu yang
kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang
bisa diraihnya dan mematahkanny kemudian menaburkanny disepanjang
jalan yang mereka lalui.
Sesampai didalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu
tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia juga tdk menyangka sanggup melakukan perbuatan ini.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata "Anakku,
aku sangat menyayangimu. Dari kau kecil sampai dewasa aku selalu
merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku
tidak berkurang sedikitpun. Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan
yang kita lewati dengan ranting2 kayu. Aku takut kau tersesat,
ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah."
Setelah mendengar kata2 tersebut, si anak menangis dengan sangat
keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya
untuk membawa si ibu pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya sampai si ibu meninggal.
Pesan moral: orang tua bukan barang rongsokkan yang bisa dibuang atau
diabaikan setelah terlihat tdk berdaya. Menitipkan mereka di panti jompo, dan hanya mengunjungi jika sempat tidak jauh lebih mulia dibanding membuang mereka dihutan dan membiarkan mereka meninggal dalam kesendirian, merindukan perhatian dan kasihsayang. Kita hrs berbakti sampai hayat hidupnya dan dg penuh kasihsayang.
Bersyukur dan berbahagialah kita yg msh diberi kesempatan utk merawat dan menumpahkan kasihsayang pada orangtua kita.
Salatian & kasih sayang, kita hrs
berbakti sampai hayat hidupnya dan dgn penuh kasih sayang. Salam.

Masa Lucu-lucuan Sudah Berakhir ?

From : syauqi yahya

Koalisi Pendukung Pemerintah
Istana: Masa Lucu-lucuan Sudah Berakhir
Penulis: Hindra Liu | Editor: Nasru Alam Aziz
Rabu, 2 Maret 2011 | 15:37 WIB
Dibaca: 12145
Komentar: 37

1

TERKAIT:
PKS Beberkan "Behind the Scene" Koalisi
Inilah Masalah Koalisi versi PKS
Pidato SBY, Sinyal Reshuffle Makin Dekat
Koalisi di Indonesia Aneh
Golkar dan PKS Tak Merasa Melanggar

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan mengirimkan surat kepada pimpinan partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah pada satu atau dua hari ke depan. Melalui surat itu, Presiden akan meminta ketegasan pimpinan parpol apakah mereka tetap ingin berkoalisi atau memisahkan diri.

"Jawaban yang diharapkan sesederhana pertanyaannya, yaitu iya atau tidak. Dan sebaiknya, karena ini ditulis dalam bentuk surat, maka sangat penting bagi mereka untuk memikirkan jawabannya secara rasional. Karena yang diperkarakan tidak ada kaitannya dengan perasaan, tetapi dengan nasib pemerintahan yang basisnya koalisi ini," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/3/2011).

Daniel mengungkapkan motif terpenting Presiden ketika memutuskan mengirimkan surat kepada pimpinan parpol. "Ada kemendesakan yang segera untuk menghadirkan pemerintahan yang bekerja lebih efektif. Saat ini ada sisa waktu pemerintahan selama 3,5 tahun. Maka itu Pak SBY dan Pak Boediono tidak mau mengambil risiko bahwa sisa waktu ini hanya merupakan waktu yang sia-sia," tuturnya.

Daniel meminta agar publik tak memandang surat tersebut sebagai cermin sikap Presiden yang antikritik. Presiden, kata Daniel, percaya bahwa perbedaan itu penting. Tetapi manakala keputusan harus diambil, perbedaan itu hanya membawa kehancuran.

"Saya kira, pesan penting untuk koalisi adalah, berbeda itu satu hal ketika pertimbangan sedang digalang. Tetapi ketika sudah menjadi keputusan, maka sebaiknya orang harus menjadi satu. Selama 1,5 tahun terakhir ini, garis itu tidak terlalu jelas ditarik. Dengan pernyataan itu, ada garis yang dibuat. Are you with us or are you with done," kata Daniel.

Daniel menegaskan, "Kalau kita berada dalam koalisi pemerintahan, fungsinya adalah menyukseskan misi kabinet ini. Masa lucu-lucuan sudah berakhir. Orang sebaiknya meluruskan kembali pikiran dan hatinya untuk koalisi."

http://nasional.kompas.com/read/2011/03/02/15370010/Istana.Masa.Luculucuan.Sudah.Berakhir

--