From: hernowo hasim
Bagaimana Saya Menulis Buku Writing Toolbox (30): Hasil-Hasil Sementara "Proyek Ramadhan 2011"
Oleh Hernowo
Alhamdulillah, menapaki 1/3 terakhir di bulan Ramadhan yang mulia, saya sudah menghasilkan tepat 30 tulisan terkait dengan bagaimana saya menulis buku Writing Toolbox. Ada pembaca serial tulisan saya yang bertanya, "Pak Hernowo, apakah materi buku Writing Toolbox nanti adalah sama dengan materi yang Pak Hernowo tulis secara berseri ini?" Saya pun menjawab dengan tegas, "Tidak! Materinya akan sangat berbeda."
Lantas, sahabat itu masih melanjutkan pertanyaannya, "Jadi, yang Pak Hernowo maksud dengan 'Proyek Ramadhan 2011' itu yang mana, Pak? Serial tulisan ini atau buku Writing Toolbox?" Saya pun menjawab panjang-lebar bahwa inti "Proyek Ramadhan 2011" saya adalah penulisan bukuWriting Toolbox. Di samping saya menulis serial tulisan "Bagaimana Saya Menulis Buku Writing Toolbox", saya juga menulis tentang materi buku Writing Toolbox.
Hingga Ramadhan mendekati akhir, karena sudah 2/3 kita lalui, saya bahkan terbayang nanti akan ada tiga buku yang saya hasilkan dalam menjalankan "Proyek Ramadhan 2011". Buku pertama tentu buku utama Writing Toolbox. Dua buku lainnya, yaitu buku kedua dan ketiga adalah buku pendamping untuk buku utama. Saya berharap dapat membuat buku kedua, buku pendamping, yang menunjukkan bagaimana Writing Toolbox saya buat.
Misalnya dalam buku kedua tersebut akan saya tunjukkan buku-buku apa saja yang saya baca selama saya memprosesWriting Toolbox dan mengapa buku itu yang saya baca. Lantas, buku-buku yang saya baca itu akan saya rinci lagi terkait dengan materi buku itu yang menyumbang terhadap proses penulisan Writing Toolbox. Ada kemungkinan juga, saya akan menunjukkan langkah-langkah yang saya tempuh dalam membuat Writing Toolbox.
Di samping buku yang saya baca dan langkah yang saya tempuh, saya juga akan menunjukkan cara saya mengatasi pelbagai problem yang hadir selama saya menjalankan proyek Ramadhan saya. Pokoknya, buku kedua ini akan berisi sebuah kegiatan pembuatan buku dan saya berharap orang-orang yang sempat membaca dan akan membuat buku dapat memetik manfaatnya. Paling tidak, buku kedua ini bisa dijadikan sebagai pembanding bagi siapa saja yang ingin atau telah membuat buku dan ingin tahu bagaimana menciptakan karya tulis dalam bentuk buku.
Nah, buku ketiga yang juga saya anggap sebagai buku pendamping, yang belum terbayang sama sekali bentuknya seperti apa, adalah buku yang saya tujukan untuk para digital natives. Maksud saya, buku ketiga ini akan berisi murni aplikasi. Saya ingin merancang buku ketiga ini sebagai buku yang nantinya dapat diproses langsung untuk keperluan aplikasi sebagaimana saat ini marak dijajakan oleh para penjual content di dunia maya. Sifatnya tentu saja akan sangat praktis dan terapan.
Lantas, untuk apa serial tulisan "Bagaimana Saya Menulis BukuWriting Toolbox" saya buat dan akankan berakhir pada seri ke30? Serial tulisan ini saya buat, pertama, agar pikiran saya dapat terus berkembang dan diperkaya oleh interaksi saya dengan para pembaca serial tulisan saya. Kedua, setiap kali saya ingin menulis materi buku Writing Toolbox, saya perluwarming up. Biasanya warming up saya ya berupa kegiatan menulis yang hasilnya seperti tulisan-tulisan dalam serial tulisan ini.
Dan, ketiga, ini yang paling penting, lewat serial tulisan saya ini, saya sesungguhnya sedang menjalankan kegiatan menulis buku secara mencicil. Menulis secara mencicil ini menjadi sebuah kegiatan yang sangat penting bagi saya. Menulis tidak bisa sekali jadi. Materi-materi tulisan yang akan saya jadikan buku, harus dikeluarkan terlebih dahulu dalam bentuk yang TIDAK BERSAMBUNGAN dan sedikit demi sedikit. Alur atau penyambungannya nanti kalau materi yang saya keluarkan sudah cukup banyak.
Saya akan menjelaskan ihwal menulis mencicil itu dalam serial tulisan saya yang ke-31. Salam.[]
--
No comments:
Post a Comment