From: A.Syauqi Yahya
Re posting atas permintaan mBak Titik emprit yg kehilangan file postingan ini..../kung
Unforgettable Father
Disuatu sore bulan Oktober tiga puluh tahun yang lalu bapaku meninggal dunia
di rumah sakit tentara kota Banjarmasin. Kami, keluarga memutuskan untuk
memakamkan jenazah di Magelang, maka keesokan harinya kami bawa jenazah
bapak dengan pesawat Garuda.
Dalam perjalanan didalam pesawat, aku mengambil buku Reader Digest yg kubeli
di bandara Kemayoran ketika menuju banjarmasin dua hari sebelumnya, buku asal
aku buka dan terpampang sebuah judul....unforgettable father.Tulisan itu tidak kubaca
karena kupikir hanya akan menambah kesedihanku, aku coba baca tulisan yang lain
namun tak nyanthel karena kehilangan konsentrasi maka buku itu kusimpan lagi.
Hatiku agak tersentak memikirkan bahwa aku duduk di seat ini sedangkan jenazah
bapak didalam peti dan diletakkan di kargo barang bersama barang2 penumpang.
Kemudian anganku melayang jauh kebelakang mengenang banyak hal tentang alamarhum,
mengenang bagaimana beliau membekali kami anak2 nya menembus cakrawala dunia,
mengenang pembelajaran keagamaan dari beliau dengan cara menelusuri sejarah ,mengenang
joke 2 dan canda dan juga diskusi 2 yang kami lakukan, mengenang suara merdunya kalau
menyanyi dan suara melankolisnya kalau membaca Al Qur'an
Walau sekarang umurku sudah setua ini namun kenangan terhadap bapak masih selalu
melekat dan kadang masih terbersit sebuah kerinduan.
Tiba tiba terdengar suara roda pesawat dan tak lama kemudian pesawat mendarat
di bandara Surabaya.
Majalah Reader Digest itu entah hilang kemana dan arikel itu sampai saat ini tidak pernah
aku baca : unforgettable father
Kung
Coretan ini terinspirasi oleh Tik Emprit yg selalu mengenang dan merindukan
bapaknya......Pak Hartannto
--
No comments:
Post a Comment