Tuesday, April 19, 2011

Hari-hari Seorang Pemancing - oleh Kornelius Retika (HARI KE 41)

*Hari-hari Seorang Pemancing - oleh Kornelius Retika (HARI KE 41**)*

HARI KE 41 :

Hari ini saya kembali kesulitan mencari teman melaut,akhir nya saya
mengikuti si Itang yang mau menjaring kembung di mulut teluk
kecil,aikoli;dengan menggunakan jaring kembung si angseng yang panjang
nya hanya lk 40 m,dengan lebar 6 m. Dan untuk menambah panjang jaring
maka saya juga membawa jaring kembung nya si Oka yang sdh lama
dimilikinya namun jarang sekali di gunakan. Maksud baik saya ini,yang
hampir membuat aku "celaka" di aikoli.

Lk jam 5.30 saya dan itang sdh mendayung menuju aikoli yang kalau di
dayung dengan cepat kan dicapai sekitar 30 menit,dan tepat dengan datang
nya tabir malam ,kami melepaskan kedua jaring apung ini;seolah menutup
mulut teluk kecil ini,dan jarak kepantai hanya lk 100 m,kedalan disini
lk 12 depa. Malam ini agak berawan ,mungkin musim hujan akan segera
tiba,sehingga kami berdua duduk di kegelapan malam sambil menanti terbit
nya rembulan yang diperkirakan lk jam 22.00. Waktu baru lk jam 19
tetapi karena saya sdh tidak melihat pelampung 2 jaring ku aku mencoba
menarik sedikit jaring karena kuatir jaring terbenam karena nyangkut
karang,tetapi pada jaring terdapat banyak sekali ikan kebung,sehingga
hampir setiap meter jaring yang saya tarik saya harus melepaskan lk
20-30 ekor ikan kembung yang tersangkut di jaring,pada hal
membuka/melepaskan ikan2 ini memakan waktu yang cukup lama sehingga
akhir nya saya memutuskan menarik saja jaring ke kano ,bersama ikan2 nya.

Jaring dan ikan sdh menumpuk diatas kano , dari haluan hingga
buritan,padahal bila jaring saja bila dirapikan cukup hanya di letakan
dihaluan kano, bahkan jaring2 + ikan ini sdh mumbul keatas kano lk 50
cm;dan sisa bersih tinggi kano hanya tinggal dua jari (lk 3 cm),padahal
jaring baru tertari ¾ nya.atau masih setengah lagi dari jaring angseng
yang belum naik ke kano. Air laut yang ikut terbawa jaring ke kano,yang
biasanya kami ciduk keluar,tidak bisa lagi kami lakukan karena tidak ada
lagi ruang utk menciduk air tsb.dan ada kano nelayan jaring yang
berdekatan yang kami minta tolong tidak dapat menolong karena dia juga
sedang mengalami hal yang sama.

Akhirnya utk menghindari kami tenggelam ,dan dengan sedikit memaksa si
itang saya minta utk merenang sambil memegang kano,agar saya dapat
menarik seluruh jaring ke kano;dengan berenang nya si Itang saya dapat
menarik sedikit demi sedikit jaring yang banyak mengandung ikan yang ter
sisa ke atas kano;walau sedikit lambat karena saya harus menyusun jaring
+ ikan yang sdh mumbul di atas kano ini. Si itang yang sdh berendam lk
15 menit ini,akhir nya minta pada saya agar dia berenang ke darat
saja,karena jarak nya hanya lk 100 m,dan juga karena biasanya dengan
kondisi banyak ikan terjaring spt ini,akan mengundang datang nya hiu,dan
aku meng iyakan. Dengan perlahan aku mengangkat semua jaring kekano
walau tinggi air bersih di haluan dari kano yang sdh nungging kedepan
ini,hanya sisa 2 cm ,karena tidak ada cara lain lagi; Sambil memikir
:wah bahaya juga nih,bagaimana kalau kano gak bisa muat seluruh jaring
????,pada si Itang sdh berada di darat dan tidak ada yang dapat
menolong. ???

Akhirnya walau semua jaring berhasil aku naikan ,dan tinggi bersih kano
tinggal satu cm,aku menarik jangkar dengan hati2 sekali,karena sedikit
saja aku kasarin,terdengan bunyi air masuk kekano,dan begitu batu
jangkar yang berat nya lk 5 kg saya naikan ke kano,terdengan air masuk
kano dengan cepat , maka untuk menghindari tenggelam nya kano aku segera
nyebur kelaut,di malam kelam dan dingin ini. Suara teriakan si Itang
dari darat yang terus menanyakan sdh selesai atau belum aku menarik
jaring nya,aku diamkan(cuekin ) saja. Dengan perasaan takut ikan hiu
yang di ceriterakan si itang tadi,aku berenang mendorong perahu ke
pantai,dan mataku terus mengamati, kilapan air laut, yang biasanya akan
tampak mengkilat/berkilau bila ada ikan besar yang naik ke permukaan.

Lebih kurang satu jam kemudian aku akhir nya sampai juga di pantai
dengan selamat; air di dalam perahu di ciduk dan kami hanya bisa
mendorong kano,tersebut kepantai wetabua,dan aku yang kedinginan hanya
berjalan di pantai dan siitang yang mendorong kano. Di pantai , ikan2 di
lepaskan,dan di tali di ekor nya.....dengan jumlah lebih dari lima ratus
tali berarti lebih dari 1000 ekor ikan kembung yang kami tangkap malam
itu,karena satu tali utk dua ikan; digantung pada dua galah bambu panjang.

Waktu sdh lk 0.0,karena bulan sdh tampak di tengah langit,aku segera
merapikan peralatan mancing ku, dan turun mancing ikan karang seperti
rencanaku semula;sangat sayang dengan umpan ikan kembung yang bagus2 ini
kalau tidak mancing. Kali ini aku hanya mancing sendiri karena tidak ada
teman nelayan ku yang mau turun mancing denganku,apalagi di tengah malam
ini,sehingga aku hanya mancing dekat pantai wetabua,sebelah kiri langgar
yang merupakan tempat favorite ku. Kedalaman laut disini lk 40
depa,walau jarak nya hanya lk 200 m dari pantai,disini dasar laut secara
umum adalah pasir lumpur,tetapi di temapat favorite ku mungkin terdapat
karang,karena sering terdengar bunyi karang dimalam hari.

Mungkin karena kelelahan menjaring tadi,ditambah dengan angin tanah yang
dingin sdh mulai bertiup sepoi,membuat kau sangat ngantuk,dan memutuskan
tuk tidur saja,setelah melepaskan kail bersarku dengan umpan kembung
utuh. Jangkar baru di turunkan ,dan aku sdh mulai rapikan papan utk
tidur,tiba2 pancingan besarku berputar kencang,walau tidak dalam jangka
waktu lama,aku segera mengambil nya ,dan menarik ikan ke atas, tidak ada
perlawanan berarti,karena hanya terasa berat seperti tersangkut sampah
besar , dan setelah di atas ,dan dengan diterangi sinar rembulan tampak
seekor kerapu besar,denagn panjang lk 80 cm ,diameter nya lk 30 cm. Saya
sangat lelah,walau sebenar nya,ingin aku membawa pulang kerapu itu saat
itu juga,tetapi karena sangat lelah maka kerapu tersebut,dengan tanpa
melepas kail nya , aku ikat dengan ujung tali jangkar melalui insang dan
mulut nya,dan membiarkan dia tetap di laut hingga esok pagi nya.

Aku langsung terlelap hingga pagi nya, dan mungkin kesiangan karena aku
baru terbangun karena matahari memanaskan wajah ku. Sdh tidak banyak
orang di pantai,hanya tinggal mado dan beberapa orang yang sedang
merapikan jaring,dengan melihat aku membawa seekor kerapu besar maka
dengan cepat dia datang dan memotong ujung ekor kerapu tsb. Utk apa
tanya ku ?? Kalau kita dapat kerapu besar maka sebaiknya sedikit di
"doakan" ujarnya !!!!!!!!! karena kemungkinan merupakan nyawa orang
,tambahnya.

Walau saya kurang sependapat ,saya tidak bertanya lagi............. dan
membiarkan dia melakukan apa yang di yakini merupakan sesuatu yang
terbaik. Mancing di lokasi ini ,akhir nya hampir setiap bulan aku
lakukan,dan jarang tanpa mengahasilkan kerapu besar,apa di sini ada
karang atau semacam tandes ???


*bersambung*

No comments:

Post a Comment