Sunday, January 15, 2012

ITB jas-e warnane opo Nis?

Soetrisno Bachir Geram Ditipu
Mahasiswa Pengamen
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ulah para
oknum mahasiswa yang kerap mengamen
di sejumlah jalan raya di Kota Bandung,
mendapat sorotan dari Ketua Umum
Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam
Indonesia (KB PII), Soetrisno Bachir.
"Orang-orang seperti ini berbahaya
dijadikan pemimpin bangsa di masa
depan!" tegas Soetrisno, Sabtu (14/1).
Kepada wartawan, Soetrisno menceritakan
sedikit temuannya di Kota Kembang pada
Jumat (13/1) malam. Waktu itu, dia sedang
dalam perjalanan menuju suatu kawasan
di daerah Dago Bandung.
Ketika warna merah lampu lalu lintas
menyala di salah satu perempatan jalan di
Dago, sejumlah anak muda mendatangi
mobilnya. Mereka bernyanyi sambil
menyodorkan kotak agar diisi rupiah oleh
Soetrisno.
"Awalnya saya pikir mereka mengamen
untuk bhakti sosial atau untuk kegiatan
kampus. Soalnya, waktu itu mereka
mengenakan jas almamater berwarna
merah," tutur Soetrisno. Karenanya, dia
pun memasukkan sejumlah uang ke dalam
kotak tersebut.
Rupanya, para 'pengamen intelektual' itu
telah berhasil menipu Soetrisno. Hal
tersebut disadarinya saat bersantap di
food hall salah satu mal di Dago. Di tempat
itu, Soetrisno kembali bertemu para
mahasiswa yang tadi diberinya uang. Dia
menyaksikan para pengamen itu tengah
asyik menikmati hidangan. Padahal, kata
dia, makanan di sana relatif mahal untuk
ukuran mahasiswa. Soetrisno bahkan juga
melihat para mahasiswa itu menghisap
sisya (rokok ala Arab dengan tembakau
beragam rasa).
"Saya ingat betul dengan para pengamen
itu. Ternyata mereka menggunakan jas
almamaternya untuk meminta-minta.
Ingin rasanya saya menempeleng mereka."
ujar Mantan Ketua Umum DPP Partai
Amanat Nasional tersebut sengit. Soetrisno
layak geram. Karena menurut dia, hal
tersebut sama saja dengan mendidik
masyarakat untuk mengemis.
Berdasarkan pantauan, pengamen berjas
almamater sering terlihat di Jl Juanda ke
arah Bandung Indah Plaza. Selain itu,
pemandangan serupa juga sempat terlihat
di Jl Taman Sari dekat di dekat fly over
Pasupati. Menurut salah seorang warga,
Jeje (45), fenomena ini sudah berlangsung
cukup lama. "Itu memang kerjaan mereka.
Apalagi kalau malam Minggu," kata Jeje.
Saat dimintai konfirmasi, Wakil Walikota
Bandung, Ayi Vivananda, berjanji akan
melakukan penertiban dan berkoordinasi
dengan rektorat perguruan tinggi yang
bersangkutan. "Jika memang ditemukan
ada yang menggunakan jas almamater
untuk mengamen," ujarnya.
Ayi berpendapat, jas alamamter
merupakan simbol kebanggaan perguruan
tinggi. Oleh karenanya, atribut itu
seharusnya dipergunakan dalam kegiatan
tertentu saja. Bukan untuk mengamen di
jalan. "Apalagi jika dilakukan secara
bergerombol, sehingga akan mengganggu
kenyamana pengguna jalan." Kata Ayi.
Red: Chairul Akhmad
Rep: Ahmad Islamy Jamil

adi wisaksono

No comments:

Post a Comment