From: dewanto
Makin hari, jumlah keajaiban dunia tidak cuma berhenti sebagainya. Jumlah itu keajaiban kejadian. Bahkan kejadian yang sering diasumsikan remeh dan sederhana dalam hidup kita sehari-hari. Misalnya seperti kejadian suatu kali ini.
Saat itu motor yang saya naiki salah berhenti. Kaki kanan saya yang sedianya menjadi tumpuan, tidak benar-benar tepat berpijak di atas tanah melaink terjadi sudah terbayangkan. Kaki saya akan terus melesak menuju dasar got. Jatuh dengan menyangga tubuh sendiri saja sudah persoalan serius, apalagi dengan kejatuhan motor sebagai tambahan.
Kaki saya sudah setengah melayang dan kejatuhan yang kejam itu telah saya bayangkan. Tetapi sebelum menahan motor saya dan mengembalikannya ke posisi aman yang curam itu masih terbayang. Yang saya rasakan hanyalah keheranan kenapa posisi saya tiba-tiba tertahan dan kembali ke tempat aman.
Saya mengucapkan terimakasih yang tak terkatakan kepada pemilik tangan kekar itu sampai sekarang. Bibir got tempat saya hendak jatuh itu pasti posisi tepat di tempat itulah berdiri tetangga saya dengan tangan kekarnya, dalam posisi yang tepat, dalama keadaan siaga pula.
Kalaupun ia ada di sana, tetapi tangannya tidak kekar, bisa jadi kami berdua akan jatuh bersama. Jikapun tangannnya kekar, tetapi ketika posisinya keliru, ia pasti akan gagal banyak artinya. Ia berada menolong sekaligus membuat keputusan yang tepat pada waktunya. Ini sungguh keajaiban yang tidak sederhana. Ia tak kalah menakjubkan dibanding dengan Borobudur dan air terjun Niagara.
Padahal tak terbilang jumlah keajaiban semacam itu di dalam hidup kita. Kita menyebutnya sebagai kebetulan dan keajaiban kecil. Tidak. Ia bukan kebetulan, tetapi skenario yang menakjubkan. Ia bukan keajaiban dan sudut, penyesuaian gaya, perhitunagn jarak,hitung-hitungan itu tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Ia harus jauh hitungan itu diketemukan jika saya sudah berada di dasar got.
Sungguh tak terbilang keajaiban sehari-hari semacam itu dalam hidup kita. Ia adalah bukti yang menakjubkan kasih sayang hidup yang jika kepadanya semuanya telah kita percayakan, tidak perlu ada yang dicemaskan.
(Prie GS/bnol)
sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/layar/2011/01/13/760
--
No comments:
Post a Comment