Monday, April 2, 2012

Saya Tak Ingin Anak Bergaya "Borjuis"



From: A.Syauqi Yahya

Saya Tak Ingin Anak Bergaya "Borjuis"
Indra | Inggried | Jumat, 10 Juni 2011 | 15:14 WIB
Dibaca: 2858
:

1
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Ilustrasi

TERKAIT:
Yang Tak Lapor, Merugikan Siswa Lain
Siswa SMA RSBI Tak Lapor Diri, Gagal!
Hari Ini, Kesempatan Terakhir Lapor Diri
PPDB SMA RSBI Diumumkan "Online" 8 Juni

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak alasan yang melatarbelakangi, khususnya orangtua siswa, saat memutuskan memilih sekolah tertentu bagi putra-putrinya. Di antara berbagai alasan tersebut, di antaranya, mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Beberapa alasan lainnya adalah biaya terjangkau maupun lokasi sekolah yang tak terlalu jauh dengan rumah. Nah, Afendi, orangtua salah satu calon siswa SMAN 78, Nurjihan Fahira, punya alasan lain, ketika merestui pilihan anaknya untuk meneruskan pendidikan di kawasan Jakarta Barat itu. Nurjihan adalah lulusan SMPN Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Apa alasannya, Pak?

Anak saya memilih SMAN 78 karena selain masuk dalam kategori
sekolah terbaik di Jakarta Barat, tetapi juga karena SMAN 78 tidak borjuis.

"Anak saya memilih SMAN 78 karena selain masuk dalam kategori sekolah terbaik di Jakarta Barat, tetapi juga karena SMAN 78 tidak borjuis. Berbeda dengan beberapa SMA di wilayah Jakarta Selatan," tutur Afendi kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2011), saat mendampingi anaknya melapor diri sebagai siswa di SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) itu.

Agar anaknya tak bergaya hidup mewah. Itu salah satu alasan yang mendasarinya. Lantas, Afendi menjelaskan apa yang ia maksud sebagai sekolah borjuis. Menurut dia, sekolah di wilayah Jakarta Selatan itu terkesan borjuis karena banyak siswanya yang mengendarai mobil ke sekolah dan gaya hidup yang dinilainya mewah. Namun, asumsi itu hanya berdasarkan informasi yang didengarnya.

"Yang kita denger sih seperti itu," ujarnya.

Afendi mengungkapkan, hal terpenting adalah anaknya mendapatkan pendidikan di sekolah berkualitas dan dapat menyesuaikan gaya hidupnya dengan kondisi ekonomi orangtua. "Jika temannya bermewah-mewahan, kan, akan ada dua kemungkinan. Anak ingin mengikuti tetapi kita tidak bisa, dan anak menjadi down (minder). Ikut bergaya borjuis atau tidak, pengaruhnya tetap akan ada," jelasnya.

Nurjihan sendiri hanya tersenyum simpul saat mendengarkan alasan bapaknya mendukung pilihan sekolahnya.

http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/10/15144731/Saya.Tak.Ingin.Anak.Bergaya.Borjuis

No comments:

Post a Comment