Saturday, August 18, 2012

ingkar janji, inkonsisten, atau disebut gagal sekalipun.

From: A.Syauqi Yahya

Sebut Saja Gagal, Jangan Berbohong!
Sabtu, 15 Januari 2011 | 10:19 WIB
Edityawarman/ Presidensby.info
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
TERKAIT:
Hatta: Tidak Ada Kebohongan Publik
Pemerintah Tak Terima Dituduh Berbohong
TAJUK RENCANA
Inilah 9 Kebohongan Baru Pemerintah
Ini Sembilan Kebohongan Lama Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com- Staf Ahli Presiden Bidang Politik Daniel Sparinga mengatakan, tuduhan berbohong yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan hal serius yang patut ditanggapi.

Bagi pemerintah, katanya, lebih nyaman jika disebut ingkar janji, inkonsisten, atau disebut gagal sekalipun. "Apa yang disampaikan menyangkyut kredibilitas presiden, karena disebut namanya jelas, kebohongan. Karena kebohongan kan sangat serius. Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat, yang dituduh berbohong digambarkan dalam skandal watergate, dia mundur sebelum impeachment," katanya dalam diskusi Polemik "Musim Berbohong" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (15/1/2011) pagi ini.

Sebelumnya, para tokoh agama dan pemuda menyampaikan pernyataan terbuka mengenai 18 kebohongan pemerintah yang terdiri dari 9 kebohongan lama dan 9 kebohongan baru. Pernyataan itu mendapat rekasi cepat dari Istana. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyampaikan bantahan atas kebohongan yang dituduhkan tersebut.

Terkait sebutan "berbohong" tersebut, psikolog dari politik Universitas Indonesia Handy Muluk menyampaikan, kata "bohong" memang membuat siapapun akan merasa tidak nyaman. Bahkan psikopat yang senang berbohong pun merasa demikian jika disebut berbohong.

"Ini serius, semua orang di muka bumi tidak nyaman kalau dibilang berbohong termasuk psikopat," katanya dalam diskusi itu.

Sebab, lanjut Handy, terminologi kata "berbohong" berkaitan dengan karakter pribadi seseorang. "Karena berbohong itu adalah basis integritas dan basis moralitas dari seseorang. Tuduhan daripada karakter, menyangkut karakter, menyangkut sifat," paparnya.

Akan tetapi, menurut Handy, pernyataan 18 kebohongan pemerintah yang disampaikan para tokoh agama harus dipandang dalam terminologi yang berbeda. Pernyataan tersebut, katanya, bukan ditujukan pada karakter pribadi namun pada suatu sistem yang disebut pemerintahan.

"Yang dituduh dikatergorikan kebohongan publik, berada pada tataran perilaku, termasuk gagal, juga pada tataran perilaku," imbuhnya.

Penulis: Icha Rastika   |   Editor: Marcus Suprihadi Dibaca : 7677

http://nasional.kompas.com/read/2011/01/15/10191328/Sebut.Saja.Gagal..Jangan.Berbohong-14
--

No comments:

Post a Comment