Wednesday, September 26, 2012

Gubernur Bali Ngotot Jatah 1000 Ekor Penyu Untuk Ritual (OOT)

From: anggoro hari boim

dari milis tetangga, semoga ga re-posting...
 
Best Regards

boim_pandu
Assistant Producer

JERRY AURUM DESIGN & PHOTOGRAPHY
Jl. Praja Dalam D No. 54
Jakarta 12240
Ph.  : +62 21 729 1763
Fax  : +62 21 729 1762
HP  : 0817 825 338
         021 9128 6702
Email : pandu_nih81@yahoo.com

 

----- Forwarded Message ----
From: = OBIE = <obie.savana@gmail.com>
To: jejakpetualang@yahoogroups.com
Sent: Wed, November 25, 2009 9:44:22 PM
Subject: [JPers] Gubernur Bali Ngotot Jatah 1000 Ekor Penyu Untuk Ritual (OOT)

Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika ngotot meminta jatah 1000
ekor penyu untuk mencukupi kebutuhan ritual di Bali. Namun keinginan
itu ditolak para aktivis.

"Ada itunganya mengapa 1000 ekor penyu. Kalau ritual satu kali dalam
setahun, sudah susah mendapatkannya," kata Pastika di DPRD Bali, jalan
Dr Kusuma Atmadja, Denpasar, Rabu (25/11/2009).

Pemprov Bali tengah meminta jatah 1000 ekor penyu ke Departemen
Kehutanan. "Yang penting supaya tidak ilegal. Ada permohonan untuk
upacara. Itu dicarikan darimana," ujarnya.

Pastika pun berdalih bahwa pemotongan 1000 penyu tidak akan
berpengaruh pada pariwisata Bali karena telah meminta izin dari
Departemen Kehutanan. Penyu tersebut bukan untuk dibantai tetapi
digunakan melengkapi sarana upacara.

"Justru itu kita minta izin daripada ilegal. Tidak baik melanggar
hukum," kata Pastika.

Namun, rencana Pastika tersebut mendapat penolakan dari aktivis
lingkungan serta Bendesa Adat Serangan, Denpasar.

Bendesa adat Serangan Made Wiguna menilai, 1000 ekor penyu melebihi
kebutuhan yang sebenarnya hanya sebanyak 300 ekor.

Sementara itu, para aktivis  dari TurtleEducation and Conservation
Center (TCIC). Koordintor TCIC Wayan Geria mengatakan binatang penyu
bisa digantikan dengan binatang lain, seperti kerbau, kambing hitam,
monyet hitam dan bebek hitam.

sumber:detik news

--
Salam JPERS,
[OBIE]
"The best experience is what has happen to u"
photosavana.multiply.com

No comments:

Post a Comment