Thursday, April 19, 2012

Pikiran yang Berkembang dengan Baik


From: hernowo hasim

Pikiran yang Berkembang dengan Baik

Oleh Hernowo

 

 

"Pikiran yang berkembang dengan baik, gairah belajar yang tinggi, dan kemampuan memadukan pengetahuan dengan kerja adalah kunci-kunci baru menuju masa depan."

—Laporan SCANS

 

 

Begitu membaca Laporan SCANS, saya langsung berteriak sangat keras, "Aku ingin memiliki kunci-kunci baru menuju masa depan itu!" Setiap orang tentu ingin dapat hidup di masa depan dengan nyaman. Saya sangat meyakini bahwa masa depan, insya Allah, akan lebih baik daripada masa kini. Kebetulan, menurut Laporan SCANS, kunci-kunci baru menuju masa depan itu hampir semuanya terkait dengan kepemilikan pengetahuan. Tentu memiliki uang yang banyak, harta berlimpah, dan benda-benda materi lain juga penting karena meski mau hidup di masa depan, hidup itu bukan di akhirat tapi di dunia nyata. Hanya, memiliki pengetahuan, bisa jadi, bisa sekaligus memiliki uang, harta, benda-benda materi lain secukupnya.

 

SCANS adalah singkatan dari Secretary's Commission on Achieving Necessary Skills. Komisi ini dibentuk oleh Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat di bawah Program Amerika 2000 milik mantan Presiden Bush. Pembentukan komisi ini untuk mendeteksi apakah sistem sekolah, waktu itu, benar-benar diprogram untuk berhasil. Ternyata tidak. Sistem sekolah tidak diprogram untuk berhasil. Akhirnya, apa yang terjadi? Banyak lulusan sekolah yang kemudian bekerja dan kariernya macet. Mereka—para pekerja itu—tidak mampu mengembangkan pikirannya dengan baik.

 

Berbeda dengan dunia sekolah waktu itu, dunia bisnis senantiasa memprogram sistemnya untuk senantiasa berhasil. Dunia bisnis, misalnya, menggunakan komputer pemeriksa ejaan sehingga setiap surat yang mereka tulis dapat dikirimkan dengan ejaan yang sempurna. Perusahaan akuntan menggunakan kalkulator elektronik dan program komputer untuk memastikan bahwa laporan keuangan dan pajak penghasilan klien mereka 100 persen akurat. "Zero defect" atau tak ada kesalahan sama sekali di dalam menghasilkan produk benar-benar dijaga dan diawasi dengan sangat ketat. Dunia bisnis berbeda dengan dunia sekolah.

 

Saya membaca Laporan SCANS itu lewat buku menarik karya Gordon Dryden dan Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar (Kaifa, 2001). Saya mencari dan menemukan Laporan SCANS itu untuk saya gunakan membangun sebuah sekolah. Hari-hari ini, saya memang disibukkan untuk menyiapkan sebuah sekolah berpikir. Saya ingin, lewat sekolah ini, banyak orang dapat—sekali lagi merujuk ke Laporan SCANS—mengembangkan pikirannya dengan baik. Sekolah ini akan saya beri nama "Sekolah Berpikir Mengikat Makna". Saya ingin, lewat sekolah ini, membantu mengembangkan pikiran banyak orang lewat kegiatan membaca dan menulis yang dipadukan (atau hal ini saya namakan "mengikat makna").

 

Sistem belajar dan berlatih di sekolah berpikir ini ingin saya program untuk berhasil alias tidak ada yang gagal. Caranya adalah dengan menciptakan "evaluasi internal". "Evaluasi internal" bukan dilakukan oleh instruktur atau para pengelola sekolah melainkan dilakukan sendiri oleh para peserta yang ikut sekolah berpikir. Jadi, setiap peserta harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengevaluasi dirinya sendiri kapan pun dia memerlukannya. Lembaran evaluasi itu yang saya sediakan akan bernama "Lembaran Mengikat Makna". Para peserta saya dorong untuk merumuskan (secara tertulis) apa yang sudah mereka peroleh dan apa yang belum selama belajar dan berlatih di sekolah berpikir.

 

Memang, ada satu sikap yang perlu untuk mereka tunjukkan kepada diri mereka sendiri. Sikap itu adalah jujur kepada dirinya sendiri. Untuk dapat menjalankan program "evaluasi internal" ini kejujuran merupakan sebuah syarat mutlak—tidak dapat ditawar. Bagaimana mendeteksi apakah mereka telah jujur kepada diri mereka sendiri? Kegairahan, ya kegairahan belajar tampak dari pertanyaan dan tulisan-tulisan mereka. Menurut Laporan SCANS, selain pikiran yang terus berkembang dengan baik, kegairahan belajar juga penting agar seseorang dapat membuka pintu gerbang untuk hidup di masa depan. Saya sendiri juga berharap, sekolah berpikir ini juga dapat dimanfaatkan mereka untuk berlatih "memadukan pengetahuan dengan kerja". Jika toh ada peserta yang belum bekerja—misalnya masih kuliah—maka sekolah ini dapat digunakan untuk "memadukan pengetahuan dengan lingkungan" tempat mereka hidup dan berkembang.

 

Jadi, jika Laporan SCANS menyatakan, "pikiran yang berkembang dengan baik, gairah belajar yang tinggi, dan kemampuan memadukan pengetahuan dengan kerja adalah kunci-kunci baru menuju masa depan", lewat sekolah berpikir ini saya menambahkan satu unsur lagi, yaitu "kejujuran terhadap diri sendiri". "Kejujuran terhadap diri sendiri" ini semoga dapat menjadi kunci keempat—yang mendukung ketiga kunci sebelumnya—untuk meraih masa depan yang lebih baik dan menjanjikan.[]

--

No comments:

Post a Comment