Friday, February 19, 2010

Diah: Saya Stres ke Mana-mana

Rabu, 18/01/2006 10:55 WIB
Bugil di Situs Porno
Diah: Saya Stres ke Mana-mana
Gede Suardana - detikNews

Denpasar - Menyesal. Itulah yang dirasakan Diah Fatmawati setelah pose panasnya di sebuah situs porno milik Petter Hegre tersebar luas di tengah publik. "Saya stres kemana-mana," sesal gadis kelahiran 9 Agustus 1986 ini. Saat dikontak detikcom, Rabu (18/1/2006), model yang cukup beken di Bali itu mengaku tengah tidak enak badan. Suara gadis yang bernaung di C and C Agency ini terdengar sayu. Berikut ini petikan wawancara dengan Diah: Cerita tentang Anda naik lagi, bagaimana komentar Mbak Diah? Yang lewat biarlah lewat, nggak usah lagi dibahas. Anda menyesal? Pastilah ada sesal kayak gitu. Itu keteledoran saya. Mengapa Anda bersedia pakai gelungan (asesoris kepala untuk penari legong)?Waduh saya nggak ngerti apa itu gelungan. Waktu itu disuruh pakai gelungan untuk foto. Saya nggak pikir jadi seperti itu. Kalau saya tahu, ngapain sih pakai gelungan. Bener saya nggak tahu. Kalau saya sadar itu salah, nggak mau saya turutin? Siapa yang minta Anda pakai gelungan, agensi Anda atau Hegre? Dia (Hegre) yang minta supaya dicarikan gelungan Bali. Saya nggak ngerti sakral atau tidak. Mbak orang Bali asli? Bukan, saya buka orang Bali. Tapi punya keluarga orang Bali. Anda ada keturunan Bali? Ya. Apakah Anda perlu minta maaf? Saya minta maaf pada masyarakat Bali yang kecewa dengan foto itu. Tapi saya tidak tahu kok jadi gitu. Apakah Anda sudah me-warningHegre nggak akan memunculkan foto Anda di Indonesia? Waktu itu (dibilang) nggak akan masuk di Indonesia. Saya juga minta tidak masuk ke internet.Tapi nggak tahunya masuk ke internet juga. Apakah semua pose Anda pakai kemben? Saya pakai kemben. Semua pose saya pakai kemben. Bahkan pada saat pengambilan foto, saya ditemani orang Ubud, seorang seniman pemilik galeri dan Cece (pimpinan C and C Agency). Katanya, semua foo itu adalah untuk foto seni. Anda sudah berusaha menyetop peredaran foto itu ke Hegre? Gimana bisa stop Mas, karena itu di luar negeri. Saya stres ke mana-mana. Tega banget sih. Sudahlah jangan diomongin macam-macam lagi. Saya mohon jangan dipasang lagi di koran. Foto yang lazimlah yang dimuat. Biar enak dilihat. Anda yakin foto itu rekayasa? Saya pikir foto itu rekayasa karena pada saat dipotret pakai kemben. Saya nggak suka foto gitu dimuat. Semua pose pakai kemben. Saya nggak telanjang. Apakah Anda menerima ancaman setelah pose Anda tersebar? Saya nggak tahu sih ya. Ada sih kayak si Eka (Putu, model bugil lainnya) ditelepon oleh nomor nggak dikenal. Makanya nggak kita angkat. Ada yang bersikap sinis pada Anda? Ada dong. Aku dibilang sekarang jadi model panas. Model porno. Saya nggak suka digituin. Siapa sih yang nggak sakit hati. Dia nggak mikir perasaan orang. Sempat dimarahi ortu? Dapat dong. Tapi nggak marah-marah banget. Mereka juga malu. Ortu bilang, kalau cari kerjaan yang nuruti prosedur dan tahu dampaknya. Ortu sih lebih banyak menasihati. Biarlah itu jadi pelajaran. Anda masih kerjasama dengan C and C Agency setelah kasus itu? Saya masih kerja bareng dengan C and C Agency. Kita sering ngobrol bagaimana sih caranya utuk menyelesaikan masalah ini. Kalau Playboy Indonesia terbit, bagaimana jika foto Anda muncul di situ? Aku nggak ngerti masalah itu. Yang jelas saya tidak akan berada di Playboy. Saya nyesel banget deh. Pokoknya nggak akan ada di Playboy. (nrl/)

No comments:

Post a Comment