Wednesday, February 15, 2012

Anatomi Sampul Buku: Bagaimana Saya Menulis Buku Writing Toolbox (14)

From: hernowo hasim

Anatomi Sampul Buku: Bagaimana Saya Menulis Buku Writing Toolbox (14)

Oleh Hernowo

 

 

Sepertinya penting juga untuk memahami anatomi "bungkus" (sampul) sebuah buku agar kita—jika ingin menjadi penulis dan punya mimpi membuat buku—dapat membayangkan apa saja materi-materi penting buku yang dapat diletakkan di sampul buku. Sekali lagi, apabila sebuah buku sempat dipajang di toko buku, tampilan sampul yang "eye catching"-lah yang pertama kali menarik perhatian seorang pembaca.

 

Meskipun tidak ada survei yang mengabarkan kepada kita bahwa seseorang membeli buku karena tampilan sampulnya, sudah sangat jelas bahwa sebuah buku bisa menggoda seseorang lewat bentuk sampulnya. Apabila tampilan sampul itu kurang "menggigit", ada kemungkinan buku itu takkan dilirik dan tidak dicoba dicermati lebih jauh oleh konsumen. Memang, ada sihkonsumen yang langsung membeli buku tanpa memperhitungkan baik-buruk tampilan sampulnya.

 

Nah, meski ada pembaca yang membeli buku tanpa mnelihat sampulnya, tak ada salahnya bukan untuk memahami apa saja yang bisa digarap oleh seorang penulis agar materi-materi menarik yang ada di dalam bukunya dapat ditunjukkan lewat "bungkus"-nya. Sebagaimana antomi buku—khususnya tentang "daging" buku—anatomi sampul buku tidak terlalu rumit. Yang cukup rumit adalah menata dan mendesain komponennya.

 

Anatomi sampul buku terdiri atas sampul depan, sampul belakang, punggung dan lidah sampul buku (lidah sampul ini diperlukan jika sebuah buku masih memerlukan tambahan penjelasan yang tidak cukup disampaikan dalam bentuk yang pendek di sampul belakang). Sampul depan jelas bagian yang paling penting karena ini mewakili "wajah" sebuah buku. Jika "wajah"-nya tidak cantik, tentulah ia takkan dilirik pembeli.

 

 

Sampul depan atau "wajah" buku ini perlu diisi dengan judul buku—biasanya ada judul utama dan judul penjelas—lalu nama penulis, nama pemberi pengantar, kata-kata pujian yang memberikan jaminan bahwa sebuah buku memang pantas dibaca (yang diberikan oleh seorang tokoh atau yang memiliki kompetensi tentangnya), dan nama penerbit plus logonya. Coba ambil sebuah buku dan perhatikan secara saksama apa saja yang ada di sampul depan tersebut. Apakah yang diletakkan di bagian "wajah" buku itu menarik?

 

Komponen-komponen yang ada di sampul depan itu nanti diramu oleh seorang desainer sampul buku menjadi sebuah sajian seni-visual yang kompak dan indah. Di sinilah desainer memainkan peran penting karena akan meramu semua komponen itu dengan ilustrasi atau ornamen pengikat sehingga setiap komponen dapat tampil sesuai kadarnya. Mungkin saja nama penulis—agar lebih menjamin buku yang ditulisnya penting dibaca—perlu ditambah keahlian atau rekor buku-buku ciptaannya.

 

Setelah sampul depan, ada sampul belakang yang kadang tak kalah penting setelah seorang pembaca ditarik dan terkesan dengan tampilan sampul depannya. Biasanya, sampul belakang hanya berisi sinopsis atau penjelasan tentang apa saja yang menjadikan buku tersebut penting untuk dibaca serta logo dan nama penerbit. Di bawah atau di atas sinopsis, secara khusus, biasanya diletakkan biodata-ringkas penulisnya dengan menunjukkan otoritas yang dimilikinya.

 

 

Sampul depan dan belakang ini kadang dipanjangkan fisiknya sehingga tercipta apa yang disebut sebagai "lidah" sampul. Dalam penampilannya, "lidah" ini nanti dilipat ke dalam sehingga tidak kelihatan jika sampul buku tidak dibuka (dipanjangkan). "Lidah", seperti telah saya katakan, kadang dimanfaatkan sebagai penampung hal-hal penting yang tidak tertampung di sampul depan dan belakang. Atau kadang, "lidah" ini juga digunakan sebagai pemanis saja agar tampilan buku tampak keren.

 

Terakhir, ada punggung buku yang terkait dengan sampulnya. Itu letaknya baru akan kelihatan jika buku dipajang di sebuah rak untuk menghemat tempat. Di punggung buku ini, paling atas biasanya diisi dengan nama penerbit buku tersebut. Kemudian di arah dari bawah ke atas akan diisi dengan nama penulis dan judul utama bukunya (jika bukunya tipis). Jika bukunya tebal, nama penulis bisa ditulis mendatar dan judul bukunya yang vertikal. Di arah bawah punggung biasanya diletakkan logo penerbit.

 

Seorang penulis ada baiknya memberikan usulan untuk mengisi semua komponen sampul tersebut meskipun akhirnya penerbit yang memiliki hak untuk menentukan apa yang tampil dan apa yang tidak.[]

--

No comments:

Post a Comment